42. VAMOS NOS CASAR!

15.7K 919 34
                                    

Vamos Nos Casar!
=
Lets Get Married!
_______________________________________

SELAMAT MEMBACA XD

WORDS = 2600+

Aku sungguh kagum akan pria dihadapanku ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sungguh kagum akan pria dihadapanku ini. Dia benar-benar sangat ahli berakting. Lihatlah ekspresinya itu! Dia terlihat seperti pria yang sangat sangat sangat mempedulikan kekasihnya dengan cinta seluas lautan dan sedalam lapisan bumi dari atmosfer terluar hingga inti terdalam yang panas menggelora. Dan yang aku bingungkan sekarang adalah siapa kekasih aslinya? Panggilkan wanita itu kesini karena aku hanya akan menjadi kekasihnya selama kencan ini saja.

Dia sepertinya sedang tidak sadar dengan apa yang telah diucapkannya. Apa dia mabuk spaghetti-celana-dalam yang kumasukkan ke mulutnya tadi? Oh, kalau begitu, aku sudah mendapatkan akibatnya saat ini.

Sudah berapa kali dia mengatakan hal yang menjurus konyol seperti ini? Dua? Tiga? Aku bahkan tidak mengingatnya karena aku hanya menganggap ucapan seperti itu hanyalah candaan dan permainannya saja. Tunggu, tunggu ... Ahh,aku mengingatnya. Dia mengatakan tentang menikah setelah kami bermain tenis tadi, bukan?

Hah! Dia benar-benar. Apa karena dia tau jika aku sangat menginginkan anak kembar membuat dia bisa seenaknya mempermainkanku seperti ini dengan ajakan palsunya. Apa aku terlihat sangat malang dan sangat depresi ingin mempunyai anak kembar atau apa aku benar-benar terlihat depresi dan tersiksa akan ... dirinya dan sentuhannya?

Dia membuat otakku berputar-putar. Aku masih mendongak dan menatap mata amber nya yang tidak beralih dari mata emerald ku. Mengapa dia bisa mengatakan kalimat itu saat mata tajamnya menatapku dengan teduh dan kini sorot matanya pun masih tetap sama. Teduh. Dia pasti bercanda. Benarkan?

"Tidak lucu, Marcell," kesalku saat dia akan membuka mulutnya untuk mengatakan hal konyol itu lagi-mungkin.

"Aku tidak pernah melucu saat sedang serius seperti ini, Camilla. Tidak bisakah matamu melihat keseriusanku. Kau telah—"

Jeritanku memotong ucapannya saat aku merasakan kepala belakangku dihantam oleh kayu hingga memantulkan kepalaku ke depan dan membuat keningku menghantam Marcell.

Inilah pertamakalinya aku merasakan kekejaman pintu. Pintu sialan itu tiba-tiba menjeblak terbuka dan menghantam tubuhku hingga mampu membuat tubuhku mendorong Marcell dengan keras. Kepalaku menghantam dagu keras Marcell dan aku bersyukur karena dia dapat menyeimbangkan tubuhnya dan memegang tubuhku sehingga tidak terjadi kejadian kami yang mendarat ke atas lantai.

"Ups!" Suara kaget memasuki inderaku.

"Oh Tuhan, apa salahku?" keluhku sambil menghirup udara dan kesegaran aroma Marcell dalam rongga dadaku.

GIVE ME BABY TWINS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang