[TAMAT]
Tiga kali serangan pertahanan diri telah dilayangkan Camilla pada Marcell, pewaris perusahaan Ashford Inc tempat dia melamar bekerja. Pertama, saat wajah pria itu semakin dekat dengannya. Kedua, saat tangan pria itu menyentuh bagian tubuhnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Blossom Street Apartment, NY
"Dia benar-benar serius mengajakku berkencan?" lirih Camilla sambil mengernyit setelah keluar dari mobil Marcell kepada dirinya sendiri.
"Belum kencan saja dia sudah membuat keningku-" Camilla mengelus keningnya yang berdenyut dan berlanjut dengan merapikan rambutnya "-benjol. Apa ketika kencan dia akan membuat perutkubenjol juga?"
Langkah kaki Camilla seketika terhenti. "Apa yang baru saja aku ucapkan?" Camilla menutup mulutnya dengan tangannya. "Oh Tuhan, mengapa otakku semakin tidak beres?"
Camilla melanjutkan langkahnya menuju apartemennya sambil geleng kepala berusaha mengenyahkan pikiran yang merusak otaknya. Ponsel Camilla bergetar sehingga dia menghentikan kakinya yang akan melangkah memasuki lobby dan mengangkat panggilan dari pria yang tidak dia harapkan.
"Ada apa?" ucap Camilla dengan nada malas.
"Camy, kau dimana?"
"Kenapa?"jawab Camilla sambil memutarkan bola matanya.
"Aku butuh bantuanmu, Camy,"
"Kapan?" balas Camilla dengan nada malas. Dia mendengar kebisingan dari teleponnya. 'Pasti dia sedang di Club. Dasar Zygote.'
"What thehell happened with you? Apa kau akan terus mengatakan kata-kata rumusan yang digunakan dalam wawancara? What, why, when, where, who and how? Really? You made me lost my temper, Camy,"
"Yasudah kalau begitu aku matikan saja—"
"Wait, wait, wait. I need your help. Please, Camy. Right now! Apa kau masih diapartemen pria asing itu?"
"Aku sudah diapartemenku. Kenapa?"
"Aku butuh bantuanmu."
Camilla menghembuskan nafas pelan sambil melangkah menuju taman kecil di halaman depan gedung apartemennya yang berada ditengah-tengah membentuk setengah lingkaran. Kakinya melangkah mencari tempat duduk disekitar air mancur.
Zygo yang hanya mendengar hembusan nafas Camy tanpa ada jawaban dari Camy berusaha memanggil Camy, "Apa kau tidur?"
"Ya. Aku sudah tidur. Apa kau tidak sadar sekarang sudah jam berapa? Dan kau meminta bantuan kepadaku malam ini?"
