GIVE ME BABY TWINS ✔️

6. GOOGLING

SELAMAT MEMBACA XD
Words = 800+

BIBIRKU BERGERAK MENGIKUTI alunan lagu James Arthur berjudul You're Nobody 'Til Somebody Loves You melalui headphone yang terpasang di kedua telingaku.

🎵You're nobody 'til somebody loves you🎵

🎵It's hard times when nobody wants you🎵

Jari lentikku dengan kuku berwarna merah sedang bersemangat untuk memulai pencarian ku di google. Aku mengetik di atas keyboard laptop putih yang kudapatkan dari ayahku sebelum aku berhenti menginjakkan kaki di rumah sejak 4 bulan yang lalu karena ayahku yang menikah dadakan setelah 5 tahun kematian ibuku dengan seseorang yang tak kuduga!

Jariku dengan cepat mengetikkan nama 'Thomas Lazarus Yakov' untuk melihat foto terbaru dari aktivitasnya sebagai pasangan pengantin yang berbahagia. Ewh! Aku merinding memikirkan ayahku yang memilih menikahinya sebagai istrinya saat ini.

Jika dipikir-pikir, aku sebenarnya cukup iri dengan ayahku sendiri yang dengan mudahnya mendapatkan istri meskipun sudah menjadi duda--Yah kuakui ayahku memang masih tampan meskipun sudah cukup tua untuk istrinya saat ini. Namun, mengapa aku yang masih muda lebih kesulitan mencari pasangan dibandingkan ayahku yang sudah tua. Aku bahkan tidak janda!

Mirisnya dari lahir sampai sekarang, aku masih belum menemukan satupun pria yang mau menjadi pacarku setelah mendekatiku beberapa hari. Mereka semua seperti menghilang dan tak muncul dihadapanku lagi atau jika kami bertemu mereka akan bersikap seperti tidak pernah ada ketertarikan padaku. Sialan! Semua pria memang brengsek!

Padahal menurutku aku cukup cantik dan menarik. Uhm, apa mungkin ini semua terjadi karena kekasaranku yang sering tidak terkontrol jika mereka akan macam-macam dengan bibir atau tubuhku.

Ibu ku selalu mengingatkan berkali-kali kepadaku untuk menjaga diriku dari ketidakpastian pria dan kelicikan pria yang seringnya hanya ingin mengambil untuk memuaskan rasa penasaran dan membuang jika sudah tidak membutuhkan.

Memang terdengar cukup mustahil dikatakan oleh seorang wanita yang tinggal di kota New York. Namun, aku paham kecemasan yang terlihat dari wajah Ibuku. Dia tidak memaksa, hanya saja ucapan yang setiap hari selalu dikatakannya berulang-ulang membuat suatu pertahanan sendiri dan batasan yang tanpa sadar kuciptakan untuk para lelaki yang mendekatiku.

Tetapi setelah kematian Ibuku, kuakui ibuku memaksaku untuk memberikan keutuhan diriku hanya pada suamiku. Ya, tentu saja dia tau jika aku masih perawan karena ibuku merangkap menjadi sahabat terdekatku.

Itulah salah satu wasiatnya kepadaku yang selalu mampu kulakukan. Selama 22 tahun aku hidup di bumi ini mempertahankan keutuhanku adalah hal yang mudah. Namun tidak ketika pria itu muncul dalam kehidupanku dengan segala sifatnya yang membuatku kehilangan pertahanan diriku sesekali dan membuatku terhipnotis dengan mudahnya.

Baiklah balik lagi pada hasil pencarian yang ditampilkan pada laptopku.

Hasil pencarianku di google menampilkan foto-foto ayahku dan istri barunya. Aku hanya bisa melongo dan mataku melotot memperhatikan foto mereka berdua yang tertangkap sedang berciuman. Apakah meraka tidak punya tempat lain selain berciuman di sudut supermarket.

Oh Tuhan, Ayahku benar-benar tidak menyadari umurnya! Dia sudah 47 tahun dan sebentar lagi berumur setengah abad!

Pada semua foto yang menampilkan dirinya dan istri barunya, aku tidak bisa membohongi hatiku jika aku bahagia melihat kebahagiannya. Mereka terlihat selalu berbagi kemesraan dan terlihat cocok juga.

Bahuku melemas saat rasa cemburu karena ayahku direbut muncul kepermukaan.

"Dia bahkan tidak ada menghubungiku semenjak aku tidak di rumah lagi. Sudah jelas dia menikmati keberduaan mereka tanpa ada gangguan dariku," keluhku sambil mengerucutkan bibirku.

Apa dia sudah tidak sayang lagi kepadaku?

Ahh, tapi ayahku masih mengirimiku uang sampai sekarang. Padahal terakhir kali bertemu dengannya, aku berdebat dan pergi dari rumah—yang jelas aku minta izin akan tinggal di apartemen—dan aku dibelikan apartemen. Setelah itu aku mengajak Eliza untuk seapartemen denganku. Tujuanku setidaknya ada tiga; Pertama, agar ada seorang sahabat yang mengurusku. Kedua, agar aku tidak mengeluarkan uang untuk biaya makanku. Ketiga, aku bisa puas menggunakan seluruh uang jajan dari ayahku untuk shopping.

Eliza berbeda dari dua sahabatku yang lain. Tidak! Aku akan merevisi kata-kataku. Eliza berbeda dari satu sahabatku yang lain, maksudku Fiona. Eliza penuh dengan sifat penyayang walaupun terkadang dia galak bagaikan singa sedangkan Fiona--Uhm, aku tidak bisa mendeskripsikannya tanpa umpatan-umpatan sebal meskipun beberapa bulan ini aku sering menumpang makan gratis di kafenya.

Oh no!!

Kenapa tiba-tiba jariku sudah mengetikkan nama "Marcello Aidan Ashford" di kolom pencarian ini. Mataku memperhatikan layar dengan seksama, mataku melebar, dan tubuhku maju lebih mendekati layar.

What the hell??!

CEO Ashford Inc, Marcello Aidan Ashford, tertangkap keluar dari hotel bersama artist hollywood, Carrina Hayley

Marcello Aidan Ashford menikmati dinner berdua dengan model pakaian dalam Selena Dawny

Dan masih banyak lagi pemberitaannya bersama wanita lain. Sialan! Dia buaya darat yang sudah berada ditingkat professional dan nasional!

"Sialan! Hampir setiap minggu dia membawa wanita yang berbeda?! Brengsek! Biadab! Mengapa pria terkutuk ini mengambil ciuman pertamaku di saat aku merupakan ciumannya yang ke-sejuta!"

Ada apa denganku? Kenapa mataku memanas dan memburam. Akupun dengan cepat menutup laptopku dengan hentakan keras, melepas headphone dan melompat keatas kasur serta menutup seluruh tubuhku dengan selimut.

Sialan! Besok adalah hari Senin di bulan baru, hari pertamaku untuk bekerja. Aku tidak akan membiarkan pria itu kembali menghipnotisku. Tak akan!

TO BE CONTINUED

Jangan lupa vote dan comment ya
Terima kasih

Next part kalau udah ada—ahhh barusan ada cicak hinggap di kaki Sun 😖😖😖 kaget, yaampuun.
Padahal cuma mau minta 20 votes aja harus dijahilin sama cicak dulu.

(Camilla dan Alm. Mrs. Yakov)