36. CARRIED ON

18.1K 925 20
                                    


SELAMAT MEMBACA

WORDS = 1400+

AKU SUNGGUH MENYESAL telah menjanjikan akan mengabulkan satu permintaan kepada pria gila ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AKU SUNGGUH MENYESAL telah menjanjikan akan mengabulkan satu permintaan kepada pria gila ini. Bagaimana bisa dia dengan seenak jidatnya mengendongku menuju pintu keluar bangunan ini seperti karung beras di hadapan semua orang ... setelah keromantisan yang terjadi di atas lantai dansa.

Apa urat malunya sudah putus? Apa dia sudah gila?

"Brengsek, turunkan aku!" pekikku saat dia sedang menuruni tangga dengan tubuhku yang meronta-ronta di atas bahu kekarnya. "Setidaknya jangan membawaku seperti karung beras. Turunkan aku, Marcell!" Aku memukul punggungnya dengan kedua tanganku yang kosong sekuat tenaga. Berharap dia akan kesakitan dan menurunkanku dengan terpaksa namun tawanya menghentikan aksiku.

Tiba-tiba pemikiran tentang clutch yang aku bawa saat datang kemari menghantam pikiranku. Oh my god, ponsel dan dompetku masih berada di dalam. Bagaimana aku bisa meminta pertolongan jika dia menculikku?

"Pukulanmu sama seperti pukulan baby Rossy," ucapnya sambil terus menahan erat belakang pahaku. "Jika kau tidak mau kita mati konyol dengan terguling dari tangga hingga ke tengah jalan dan kemudian dilindas mobil maka hentikanlah gerakan menggeliatmu itu."

Aku tidak mau mati muda. Baiklah, aku akan menahan diriku hingga tangga ini berakhir.

"Mengapa kau mempermalukanku dengan mengendongku seperti ini dihadapan banyak orang?" geramku yang kini berniat ingin menjambak rambutnya ketika sudah melewati tangga yang sialan terasa banyak ini.

"Coba kau pikirkan, jika aku menarikmu keluar, kakimu bisa saja terkilir dan jika aku menggendongmu ala bridal style sama saja dengan aku menyuguhkan hidangan lezat dibalik gaun yang berbelah panjang seksi ini kepada mata pria di dalam sana. Apa kau mau mereka mengintip pakaian dalammu?"

Apa yang barusan dikatakannya? Pakaian dalamku? Aku menarik rambutnya keras tepat setelah kakinya menyentuh tangga terakhir hingga menyebabkan dia mengerang kesakitan dan menggeram marah.

"Apa otakmu hanya memikirkan pakaian dalam wanita saja?"

"Lepaskan, Camilla," erangnya dengan kepalanya yang mendongak kebelakang karena tarikan kuatku.

"Kalau begitu turunkan aku!" sentakku kesal dan mengancamnya yang masih saja berjalan menuju gerbang.

"Lepaskan," geramnya sambil memukul pantatku dengan keras. 

"Jangan memukul pantatku!" amukku dan semakin menarik kuat rambutnya--Kalu bisa aku mencabuti semua rambutnya. "Aku tidak akan melepaskannya sebelum kau menurunkanku."

"Lepaskan atau aku akan memukul pantatmu hingga cukup panas untuk bisa mengerami telur ayam," ancamnya balik sambil memukul pantatku lagi dengan keras hingga membuatku terpekik kaget. Mataku menatap nyalang gerbang yang sudah dilewati dan kini dia berjalan diatas trotoar.

GIVE ME BABY TWINS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang