17. BAD LUCK

27.6K 1.3K 22
                                    

SELAMAT MEMBACA
Words = 1800+

SELAMAT MEMBACAWords = 1800+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebentar lagi ... aku akan menjadi model hanya untuk satu malam.

Aku melirik tajam kearah wanita nerd disebelahku. Dia kembali lagi. Setelah meninggalkanku sebagai tumbal dengan seenaknya. Pandangannya memperlihatkan kekaguman dan juga keraguan. Sialan!

"Kau menyesal menarikku kesini dan takut aku akan mengacaukan semunya?" ucapku terang-terangan.

Dia menggeleng cepat dengan wajah murung.

"Cepat pasangkan ini dikepalanya. Setelah acara ini selesai, kau jumpai aku diruanganku, Bethany. Kau terlalu banyak membuat masalah," ujar Mrs. Walker sambil menyerahkan headpiece floral berwarna emas kepada Bethany dengan tidak sabar. Wanita tua itu kemudian pergi dan lanjut berkomat-kamit dengan yang lain.

"Setelah ini giliranmu dan kau harus mampu memukau mereka dengan gaun indah ini," ucapnya. Tangannya mengatur headpiece dikepalaku dan melekatkannya dengan jepitan.

Tangan hangat tiba-tiba melingkupi tanganku.

Dia perancang busana ini!

"Kau pasti bisa. Tegapkan badanmu dan melangkahlah dengan percaya diri," ujarnya menyemangatiku.

Aku tersenyum lebar dan berterima kasih kepadanya. Setelah itu, dia memberikan kode padaku untuk memulai pertunjukanku. Aku melangkahkan kakiku dengan pasti.

Hal yang baru, terasa mendebarkan dan memacu adrenalin ku.

Panggung sudah berada dibawah kakiku. Aku menatap ujung runway ini yang terlihat sangat jauh. Berapa langkah lagi yang harus aku lakukan?

Sialan. Aku gugup.

Oh My Goodness, apa itu Daddy dan Emili?

Apa yang sedang pasangan pengantin baru itu lakukan di acara ini? Astaga, mereka sangat memalukan. Bukannya memperhatikan acara tetapi mereka terlihat asik berbisik-bisik. Aku melihat senyuman menjijikkan itu—astaga—membuatku ingin muntah.

Aku mempercepat langkahku yang masih mencapai setengah runway. Namun, nasib baik sedang tidak berpihak kepadaku. Ujung kakiku tanpa sengaja menghimpit bagian bawah gaun sehingga membuat tubuhku terasa tidak seimbang dan akan jatuh kedepan.

Aku tidak boleh jatuh. Aku tidak boleh jatuh.

Aku merasakan sudah tidak sanggup menyeimbangkan badanku. Aku mulai menyiapkan badanku untuk menerima hal yang akan aku lakukan sebentar lagi. Badanku melakukan salto profesional ke depan dengan cepat hingga berdiri lagi dengan tegak di atas high heels dengan sempurna.

Aku kaget. Tentu saja. Namun, sorakan penonton dan tepuk tangan membuatku tersenyum bangga dan melanjutkan langkah kakiku denga kepercayaan diri yang meningkat. Aku merapikan sanggulan rambutku yang terasa longgar dan membuatku tidak nyaman.

GIVE ME BABY TWINS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang