23rd : Il Clan del Seazzury (3)

Mulai dari awal
                                    

Tunggu. Bukankah mereka terdengar seperti sepasang kekasih sekarang? Gwen menggigit bibirnya dan mendadak sarapan itu kehilangan kelezatannya. Ia mendorong piringnya menjauh dengan gerakan halus dan meminum jus jeruknya dengan tegukan keras. Gerak-geriknya pasti terlihat jelas karena sedetik kemudian terdengar suara Rafe bertanya.

"Apa kau tidak menyukai makanannya? Aku bisa meminta juru masak untuk membuat yang lain."

Gwen menggeleng dan dengan gerakan cepat menusuk potongan waffle-nya. Rafe sudah cukup direpotkan oleh masalah keluarganya dan Gwen tidak akan menambah daftar pria itu dengan merengek karena ia yang kehilangan nafsu makan.

Terdengar suara pura-pura tersedak. Alette menyeringai dari balik garpunya dan menatap mereka dengan pandangan menggoda. "Love is in the air..."

Gwen berusaha untuk tidak tersipu, tapi kini kedua pipinya terasa panas. Sialan. Ia tidak ingin memberikan alasan bagi Alette untuk menggodanya sekali lagi.

"Cukup, Alette." Suara Rafe terdengar tegas. "Lekas habiskan sarapanmu agar kita bisa menyusul Papa dan Mama secepatnya."

"Kau tidak bisa menyeretku tepat setelah makananku habis. Kau harus memberiku waktu untuk mandi." Sedetik kemudian gadis itu terkesiap dan ekspresi jengkel di wajahnya luruh, digantikan oleh wajah ketakutan seorang gadis berusia 5 tahun. Gwen terkejut melihat bagaimana perubahan emosi Alette terjadi begitu cepat. "Apa Natalie baik-baik saja? Lukanya tidak parah, kan?"

"Aku tidak tahu," jawab Rafe muram. Pria itu berdeham dan bangkit sebelum bergumam, "Aku harus memeriksa sesuatu." Kemudian ia melangkah keluar dari ruang makan tanpa menoleh lagi.

Gwen memerhatikan Rafe yang kini menghilang di ujung ruangan. Ia kembali memusatkan perhatian ke depan dan berniat untuk menghabiskan sarapannya saat mendapati Alette tengah mengamatinya dengan terang-terangan. Wajah gadis itu tidak memancarkan ekspresi apapun dan seakan aura keceriaan yang ia bawa telah lenyap tak bersisa.

"Aku membencimu."

Mendadak Gwen merasa bahwa ia memang tak pernah diterima di sini. Ia terpekur dan tak tahu apa yang harus ia lakukan saat ini. Lama kemudian ia berhasil keluar dari keterkejutannya dan memperoleh kembali suaranya, "Ta—tapi... Kau——"

"Hanya karena aku tersenyum dan menggodamu bukan berarti aku menyukaimu," tukas Alette. Matanya berkilat dan ia terlihat asing di mata Gwen. "Saat aku diberitahu bahwa Rafe telah kembali, aku tidak tahu apa yang lebih membahagiakan dibandingkan ini walau sedetik kemudian aku menemukan fakta jika saudariku tengah sekarat. Aku tidak tahu siapa kau dan aku tidak peduli akan kehidupanmu sebelum ini. Aku tertawa dan berkata jika aku adalah calon adik iparmu karena aku tahu itulah yang Rafe inginkan."

Alette tidak membiarkan Gwen merespon perkataannya. Ia melanjutkan, "Kau tahu apa yang membuatku membencimu? Karena kau adalah satu-satunya alasan mengapa Rafe pulang setelah bertahun-tahun menolak untuk kembali ke Inggris. Aku cukup pintar untuk mengetahui hal itu. Tidakkah kau lihat, Gwen Miller? Keluargaku hancur. Aku dan Natalie kehilangan suadara kami dan orangtua kami..." ia terkekeh dan menggigit bibir frustasi. "Aku tahu Mama selalu menangis hampir setiap malam. Dan walaupun Papa bersikap seakan tidak peduli, ia selalu mencintai putranya."

Gwen membuka mulutnya, namun tak ada suara yang keluar dari dalam sana. Gadis itu terlihat rapuh dan kuat di saat yang bersamaan. Ia terlihat tertekan, tapi ia adalah gadis yang pemberani. Gwen tidak tahu bagaimana ia harus bersikap atas semua informasi yang ia dapatkan. Ia memang sedang menggali segala sesuatu tentang Rafe, tapi ia tidak menyangka jika ia akan mendapatkannya dari Alette, saudari Rafe yang sudah jelas hanya berpura-pura menyukainya.

Gwen menggeleng pelan. "Mengapa kau memberitahukannya padaku?"

Aletta terdiam untuk sesaat dan Gwen dapat melihat bibir bawahnya bergetar samar. "Karena aku tahu hanya kau yang dapat menolongnya. Rafe telah memilihmu. Dan tidak peduli apapun yang terjadi, sekalipun kau harus menggertakkan gigimu untuk menahan rasa sakit, kau harus selalu ada di sana untuk membantunya."

The Chemical Romance [The Seazzurys #2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang