"AKHIR PERJALANAN HATI"

37 0 0
                                    


"AKHIR PERJALANAN HATI"

***

"Aku tahu kau semakin membenci diriku jika aku terus mengganggumu. Aku sedang menunggu momen yang pas untuk bisa mengucapkannya. Aku kembali mengingat setiap rincian tentang kita, bukan untuk aku lupakan, melainkan untuk kutuangkan ke dalam sebuah cerita pendek. Akan kubuat cerita ini menjadi sebuah buku kecil dan kuberikan padamu di hari ulang tahunmu" - Gio

***

Gio membuat sebuah buku sebagai ungkapan perasaannya yang tak tersampaikan pada Nayla. Apa yang Gio rasakan selama ini, walaupun Gio tidak tau efek dari buku yang diatulis itu. Gio juga akan membeli sebuah buku yang abadi dan sangat bermakna untuk Nayla. Gio memberikan Al-Qur'an warna ungu untuk Nayla.

Ungu, karena Gio tahu Nayla sangat menyukai warna itu.

Hari yang Gio tunggu akhirnya datang, 29 Desember, Gio membungkus kado untuk Nayla, membungkus buku kecil dan sebuah Al-Qur'an. Hanya itu yang bisa Gio berikan pada Nayla. Gio melihat orang-orang lain juga memberikan kado untuk Nayla. "Apakah kau akan suka dengan yang aku berikan, apa kau akan membaca bukuku? Yah, biarkan kau sendiri yang memutuskan akan membacanya atau tidak" pikir Gio.

Gio berikan kado itu melalui teman Nayla yang bernama Mangesti. Gio tidak mempunyai keberanian untuk memberikan langsung kepada Nayla. Namun ketika Gio sudah memberikan kado itu, saat itu juga Gio sudah menutup cerita hidupnya di tahun 2016.

Malam itu Gio coba untuk melintas di depan rumah Nayla. Dari kejauhan Gio selalu melihat setiap detail kenangan. Namun Gio menyadari bahwa dia harus mengakhiri rasa cintanya pada Nayla dan tidak memikirkan tentangnya lagi.

Beberapa hari berlalu setelah buku itu sampai di tangan Nayla. Gio tidak tahu kenapa selalu saja ada orang yang membuat gosip tentang dirinya. Nayla juga terlihat semakin membenci Gio dan menganggap bahwa buku yang Gio berikan kepada Nayla hanya membuat Nayla semakin risih.

Gio semakin bingung dengan sikap Nayla. Gio sangat berharap ada sebuah penghargaan dari Nayla untuknya. Tak perlu penghargaan seperti nobel, Gio hanya perlu penghargaan kecil seperti ucapan terima kasih yang tulus dari Nayla, bukan amarah.

Suatu hari Nayla mengirimkan Gio pesan singkat yang membuat Gio semakin yakin bahwa tidak ada kesempatan kedua untuk Gio dan malah membuat Gio semakin harus bisa menerima semua ini.

Gio membalas pesan Nayla,

"Buku itu aku berikan kepadamu di akhir tahun 2016 dan aku juga sudah memutuskan untuk menutup buku tentang kamu. Aku telah menyelesaikan tugasku, dan aku yakinkan kamu bahwa tidak akan ada orang yang seperti aku lagi berikutnya yang akan melakukan hal seperti ini untukmu. Bahagiamu bukan di aku dan bahagiaku juga bukan di kamu dan aku sadar dengan semua itu saat ini.

Terima kasih" ujar Gio tegas.

Tak lama, Nayla membalas pesan Gio,

"Ya bagus kalau kamu sadar, lagian life must go on, dan aku harap kamu enggak usah melakukan hal-hal yang membuat orang lain risih," ujar Nayla penuh amarah dan masa bodoh.

Malam itu Gio terima mentah-mentah kata-kata Nayla itu dan memasukannya ke dalam hati sebagai catatan akhir dari kisahnya dengan Nayla. Saat itu hujan dan Gio berdiri di jalan sambil mengangkat kepalanya ke atas melihat langit yang gelap. Rintik hujan membuat Gio semakin tegar. Tetesan air itu membasahi badan Gio dan kelopak mata Gio, membuat Gio menutup mata dan merelakan semuanya.

Gio putuskan malam ini bahwa kisah Gio telah berakhir bersama Nayla. Gio harus terus melangkah dan melangkah hingga suatu saat nanti ketika Nayla menoleh ke belakang ; lihat aku, Agio Jati Suryatama, aku masih ada dan menjadi lebih baik karena berpisah denganmu.

"SELESAI"

Akhir Perjalanan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang