"SISI LAIN"

22 0 0
                                    

 "SISI LAIN"

***

1 Februari 2016

Hari ini Gio memiliki janji di Banjarmasin, Gio bersiap-siap untuk berangkat. Gio berangkat ke Banjarmasin di sore hari pukul 15.00, dan sampai di tempat Birin sekitar jam 17.00. Sesampai di kosnya, Gio sedikit jengkel dan kecewa terhadap Birin, Gio dapati saat itu Birin meminum obat-obatan yang membuat Birin tidak sadar diri.

Gio kesal sekali melihat teman-teman satu kos Birin dan ingin sekali Gio rasanya mengajak mereka berantem satu persatu karena Gio jauh-jauh datang dari Jogja malah melihat teman SMA-nya menjadi seperti ini.

"Cukup aku kehilangan seseorang yang aku sayang dan aku tidak mau kehilangan teman yang sudah kuanggap seperti saudaraku sendiri" ujar Gio.

"Gio, jangan melakukan hal-hal arogan di sini, karena ini bukan kampungmu, dan ini semua juga kehendak dari teman SMA-mu itu," kata mas Bowo sambil bersuara tegas.

"Aku mengerti mas Bowo, tapi birin adalah saudaraku dan aku tidak bisa melihat dia seperti ini. Sungguh jahat teman-temannya disini, aku tak cukup kuat untuk menahan amarahku, ingin sekali aku berantem dengan mereka semua, walau ujungnya aku harus kalah, ujar Gio lirih pada Bowo.

"Iyaaa.. aku mengerti, tolong dengar, ini adalah keputusan temanmu sendiri jadi jangan salahkan mereka." Ujar Bowo.

Seketika amarah Gio reda dan Gio hanya bisa menghelus dadanya. Akhirnya Gio menggendong teman SMA-nya ke kamarnya, dan disana Gio melihat pacar Birin yang bernama Bunga.

"Kenapa dia?" Bunga hanya menangis pada saat itu.

Entah kenapa bunga menangis dan Gio tak mengerti, perlahan Gio bertanya kepada Bunga

"Kamu kenapa?" ujar Gio.

"Maafkan aku yang tidak bisa jadi pacar yang baik buat birin, aku tidak bisa mencegah dia melakukan ini, kau jauh datang dari Jogja hanya untuk ketemu dia, namun sekarang keadaan dia seperti ini, aku tau itu sangat membuatmu kecewa," ujar Bunga menangis.

"Jujur aku tidak mempermasalahkan itu, aku harap hal yang seperti ini bisa menjadi pelajaran untuk hubungan kalian, jangan saling meninggalkan satu sama lain ya," nasehat Gio sambil meletakan kepala Birin dikasur secara perlahan.

Seharusnya Birin sadar bahwa dia mendapatkan seseorang kekasih yang sangat baik dalam hidupnya. Kemudian Gio pergi membelikan susu untuk Birin agar dia sedikit merasa lebih segar.

Akhirnya Gio habiskan harinya untuk mengurus Birin.

"Bunga aku pamit dulu yah ke Banjarbaru, karena tak lama lagi aku akan melanjutkan perjalananku," kata Gio, berdiri di depan pintu sembari menatap Birin yang sedang tertidur.

"Iya Gi... Maafkan kita ya Gi, semoga kita bisa bertemu kembali dalam keadaan yang lebih baik," ujar Bunga masih sedih.

"Amin, itu harapku untuk Birin dan kamu. Tolong jaga dia dan jangan sampai hal ini terulang kembali."

Gio masih tidak percaya dengan apa yang baru terjadi, Gio kecewa dan marah, namun Gio harus terima karena itu sudah pilihan Birin. Gio percaya masih ada hari esok untuk bisa bertemu Birin lagi. Gio menekankan dalam hatinya bahwa ini adalah sebuah jalan kehidupan yang setiap orang bebas untuk memilihnya.

*** 

Akhir Perjalanan HatiWhere stories live. Discover now