Part 19

2.8K 213 48
                                    

Seperti biasa... no edit... typo maafkan okey sayang~ 😉😚

Selamat membaca....

*********

"Kau sedang apa?".

Suara berat yang familiar menginvasi indra pendengaran Seulgi, ia segera menoleh dan menyembunyikan sesuatu yang dibuatnya sejak tadi di balik punggungnya saat mendapati Chanyeol yang tersenyum ke arahnya.

"Eoh? Tidak sedang melakukan apa-apa".

"Apa yang kau sembunyikan dibaling punggung mu itu?".

"Bukan ada apa-apa, percayalah".

Seulgi meringis, ia memang belum pernah bermain rahasia dengan tunangannya itu. Apalagi saat Chanyeol semakin memojokkannya.

"Kau tidak berbohong pada ku kan?".

"Tentu saja tidak untuk apa?".

"Kalau begitu perlihatkan pada ku apa yang kau sembunyikan itu pada ku".

Seulgi menghela nafasnya, ia mengalah dan memperlihatkan apa yang ia sembunyikan. "Baiklah".

Seulgi memperlihatkan sebuah gelang dari butiran mutiara kecil-kecil yang masih belum sempurna. Ia merangkainya sendiri dan berencana akan memberikan gelang itu pada Baekhyun.

"Seul, ini .....".

"Aku ingin memberikan ini sebagai hadiah untuknya. Aku ingin dia segera sembuh Chan, aku ingin dia mau bicara lagi pada mu dan pada kita semua. Aku tak tahu apa yang membuatnya begitu sedangkan dokter yang merawatnya mengatakan kalau semua fungsi syarafnya bekerja dengan baik".

Seulgi menghela nafasnya, Baekhyun memang sudah sadar dan sekarang kondisinya sudah dinyatakan baik-baik saja bahkan dokter yang merawatnya mengatakan kalau Baekhyun boleh rawat jalan.

Tapi ada yang aneh dari Baekhyun, setelah ia sadar sikapnya berubah, ia tak mau bicara pada siapapun sekalipun hanya sepatah kata. Bahkan jika itu dokter yang merawatnya bertanya tentang keadaannya setiap melakukan pemeriksaan rutin.

Itu membuat Chanyeol dan Seulgi heran karena secara medis tubuh Baekhyun tak mengalami masalah apapun. Syaraf-syarafnya sudah dapat bekerja dengan normal, tapi dia tak memberikan respon apapun saat orang lain mengajaknya bicara.

Jadi, Seulgi mengambil kesimpulan jika Baekhyun mendapat trauma atas kejadian yang hampir menewaskan dirinya atau kemungkinan terburuknya adalah selama Baekhyun tidak sadar ia mengalami mimpi buruk di alam bawah sadarnya hingga membuat jiwanya tertekan ketika ia sadar. Bisa jadi kan? Lagi pula untuk anak-anak seperti Baekhyun, sekuat apapun dia kalau dia pernah mendapat trauma hingga mendapat operasi penghapusan ingatan, trauma itu bisa saja datang tiba-tiba dan mengakibatkan perubahan pada sikapnya.

Sebagai seorang psikolog, Seulgi bisa membaca itu dari ekspresi wajah Baekhyun setelah beberapa hari dirinya sadar. Padahal saat itu Baekhyun baru saja bertemu dengan seseorang yang memiliki nama tak asing baginya. Hanya saja sampai saat Baekhyun di perbolehkan pulang, bocah manis itu masih tak mengatakan apapun.

"Setidaknya dengan memberikan benda kesukaannya ia akan memberikan respon yang baik pada kita. Bukan kah kau yang mengatakan pada ku jika Chanhyun menyukai benda-benda semacam ini?".

Chanyeol mengangguk, ia menyentuh rankaian gelang belum sempurna di telapak tangan Seulgi dan membayangkan jika gelang itu berada di pergelangan tangan Baekhyun.

"Terimakasih sudah mau membantu ku menjaga dan merawatnya selama dia masih di rumah sakit, Seul".

Seulgi tersenyum, ia mengusap lengan Chanyeol sambil berkata, "Sama-sama Chanyeol-ah, adik ku adalah adik ku juga. Kau harus ingat itu".

[5] Sapphire Blue | BROTHERSHIP | ✔Where stories live. Discover now