Part 10

3.8K 302 77
                                    

Beberapa menit sebelum pengeboman di pos jaga pintu masuk markas besar NIS terjadi. Tepatnya sebelum Chanyeol meninggalkan area sekolah ia menghubungi seseorang dengan wajahnya yang kelewat gembira.

"Hallo, Seul!!". Seru Chanyeol saat panggilannya terhubung dengan orang yang selama ini selalu menjadi tempatnya berkeluh kesah. Orang yang menemaninya selama 10 tahun ini, lebih tepatnya orang dari keluarga yang menyelamatkannya dari keterpurukan akibat kematian kedua orangtuanya dan hilangnya sang adik kesayangan.

'Kenapa dengan suara mu Chan? Kau terlihat bahagia'. Sahut wanita bernama Kang Seulgi dari seberang telefon dengan suara lembutnya. Bahkan hanya mendengar suara Chanyeol saja ia bisa tahu jika lelaki itu tengah bahagia saat ini. Tentu saja, ia seorang psikolog. Ingat?

"Kau tahu, aku menemukannya. Aku menemukan adik ku Seulgi-yah". Ujar Chanyeol dengan nada bicara yang benar-benar menggambarkan betapa bahagianya ia saat ini. Senyum lebar dengan wajahnya yang diterpa bias cahaya langit senja semakin membuatnya terlihat tampan dan menawan.

'Benarkah? Aku turut bahagia untuk itu'. Jawab Seulgi tak kalah senang dari sana

Tak dapat dipungkiri bahwa ia sangat bahagia mendengar kabar ini apalagi ia dan keluarganya telah berusaha dengan sangat keras hingga Chanyeol dapat bangkit serta bertahan untuk menjalani hidupnya hingga sekarang.

'Sekarang ada dimana dia? Bolehkah aku bertemu dengannya dalam waktu dekat?'. Tanya Seulgi pada Chanyeol yang kini terkekeh di sana, umur mereka memang terpaut 4 tahun dengan Seulgi yang lebih tua dari Chanyeol tapi ia tak mempermasalahkan jika lelaki itu menggunakan banmal bahkan menyebut namanya tanpa suffix 'noona' di belakangnya.

"Kenapa kau begitu antusias?".

'Aku ingin melihat wajah adik yang selalu kau rindukan itu sayang, apa salahnya?'.

Seulgi menyebut nama Chanyeol dengan sebutan yang membuat hatinya tergelitik. Ia memang menyukai saat suara lembut wanita itu memanggilnya dengan sebutan 'sayang', 'darling', ataupun panggilan kesayangan lainnya. Tapi itu terjadi bila mereka bertelefon di waktu malam sebelum keduanya tidur tidak dalam situasi seperti sekarang.

"Sstt... jangan menyebut nama ku seperti itu. Kalau ada yang mendengar bagaimana? Kau sudah di rumah atau masih di markas?".

'Aku sudah di rumah. Memangnya kenapa jika aku memangil mu begitu? Kau ini kan tunangan ku, semua orang juga sudah tau. Apa kau malu, hmm?'. Goda Seulgi di akhir kalimatnya membuat Chanyeol yang duduk di atas jok motornya salah tingkah dan menggaruk pipinya tak tak gatal.

Ya, jadi Park Chanyeol dan Kang Seulgi memutuskan untuk bertunangan beberapa bulan yang lalu setelah hubungan keduanya yang terjalin selama hampir 2 tahun itu tercium oleh Tuan Kang. Awalnya memang mereka ingin merahasiakannya tapi apa daya, penciuman Tuan Kang jauh lebih kuat dan akhirnya mereka berdua ditunangkan.

"Tidak, tentu saja tidak. Untuk apa aku harus malu".

'Jadi?'.

"Baekhyun". Jawab Chanyeol tiba-tiba dengan senyuman yang kembali mengembang di bibir penuhnya.

'Hmm?'.

Seulgi bergumam dengan tanda tanya, ia tak mengerti mengapa tunangannya itu tiba-tiba menyebut nama Baekhyun dalam percakapan mereka.

Masih dengan senyum lebarnya Chanyeol melanjutkan kalimatnya, "Baekhyun, dia adalah Chanhyun ku yang hilang selama ini. Baekhyun adalah adik ku Seul".

'Tunggu!! Baekhyun yang waktu itu kita - '.

"Ya, Baekhyun yang waktu itu kita interogasi dan setelahnya tanpa kita ketahui dia sekarat di rumah sakit". Perkataan Seulgi terpotong oleh ucapan Chanyeol, tapi nada bicara Chanyeol berubah. Awalnya terdengar sangat senang namun saat mengatakan jika Baekhyun yang kini mereka bicarakan adalah orang yang sama dengan orang waktu itu di ruang interogasi suaranya melemah. Dan Seulgi tidak bodoh untuk tidak mengerti bahwa lelakinya itu tengah dirundung kesedihan disamping bahagia.

[5] Sapphire Blue | BROTHERSHIP | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang