Part 16

2.7K 198 29
                                    

Pagi yang cerah setelah liburan panjang semester pertama akhirnya datang. Meski pembelajaran untuk awal semester kedua sudah berjalan selama beberapa hari, sayang sekali si kecil Byun masih berada di atas bangsal ruangan VIP Seoul Int. Hospital.

Pagi ini ia membuka kedua matanya setelah mengalami tidur panjang selama hampir tiga minggu, mata sipitnya mengerjap saat baru pertama kali terbuka untuk menyesuaikan dengan cahaya yang masuk ke dalam netranya.

Setelah merasa cukup, ia membawa matanya untuk mengedar ke sekeliling. Tempatnya berada saat ini tak begitu asing baginya, bahkan ia sudah hafal betul tempat yang sangat di bencinya itu. Dengan mulut yang masih tertutup masker respirator, Baekhyun berdecak kesal. Ia cukup yakin kalau saat ini dirinya sudah tak lagi berada di Kanada, melainkan disuatu tempat yang lain. Artinya, Chanyeol telah menculiknya dan membawanya entah kemana disaat dirinya tak sadarkan diri.

"Selamat pagi, adik manis. Bagaimana perasaan mu pagi ini?".

Saat Baekhyun mengedarkan pandangannya, tiba-tiba dua orang perawat memasuki kamar inap nya menyapanya dengan bahasa Korea yang fasih. Membuatnya yakin jika ia kini berada di salah satu rumah sakit di Korea. Perawat itu senantiasa menyapa Baekhyun bahkan saat mata sipitnya belum terbuka.

Kedua perawat nampak terkesiap dengan mata sipit Baekhyun yang begitu jernih dan indah saat terbuka mengingat selama ini mereka hanya menatap mata itu tertutup. Tak hanya itu, kedua perawat itu bahkan memekik tertahan karena lelaki mungil itu akhirnya sadar dari tidur panjangnya.

"Lihatlah, dia sadar. Aku akan panggil dokter dulu".

Salah satu dari kedua perawat itu akhirnya pergi meninggalkan Baekhyun bersama dengan satu perawat lain yang tersenyum senang ke arahnya.

"I-ini dimana?".

"Kau di rumah sakit adik manis".

Jawaban konyol, Baekhyun lagi-lagi berdecak kesal. Beruntung teredam oleh masker respirator jika tidak mungkin ia akan di cap sebagai anak yang kurang ajar dan tidak tahu sopan santun.

"Aku tahu ini rumah sakit, aku tidak sebodoh itu untuk tidak tahu jika aku tengah berada di rumah sakit sekarang. Maksud ku adalah aku berada di rumah sakit mana?".

Perawat itu terkejut dengan nada dingin yang keluar dari mulut Baekhyun, ia berpikir jika Baekhyun adalah anak yang manis mengingat bagaimana wajahnya yang terlihat begitu menawan sekalipun pucat saat pertama kali melihatnya berada di bangsal dorong waktu itu.

"Seoul Int. Hospital".

"Apa? Bagaimana bisa aku berada di sini?". Tanya Baekhyun, tanpa sadar si kecil itu meninggikan suaranya membuat perawat yang masih dalam mode terkejutnya semakin terkejut. Tapi sebagai seorang yang profesional, ia tak boleh terbawa suasana. Ia harus selalu sabar menghadapi pasien dengan tingkat emosi sejenis Baekhyun.

"Tenangkan diri mu adik manis, yang ku tahu kau dipindahkan dari rumah sakit tempat mu di rawat sebelumnya dan kami bersyukur dua minggu setelah kepindahan mu ke rumah sakit ini kau sadar dari tidur panjang mu".

"Aku? Tidur panjang?".

Perawat itu mengangguk.
"Ne, kau tidur selama dua minggu lebih. Kami sungguh bersyukur pada Tuhan, bahkan kakak mu yang tampan itu sampai menangis selalu menangis karena kau tak kunjung bangun hingga hari ini".

Bertepatan dengan selesainya ucapan perawat itu, pintu kamar rawat Baekhyun terbuka dan menampakkan seorang dengan jas putih kebesarannya serta stetoskop yang menggantung di lehernya.

"Ouh Dokter, silahkan diperiksa".

Dokter itu hanya mengangguk, tak lupa memberikan senyum tipis saat perawat itu mundur beberapa langkah dan memulai kegiatannya dalam memeriksa keadaan pasien mungil itu.

[5] Sapphire Blue | BROTHERSHIP | ✔Where stories live. Discover now