Part 12

3.5K 255 53
                                    

"Doctor, how about his condition?".

Chanyeol begitu panik, ia berjalan mondar-mandir di depan pintu ruang ICU bagaikan setrika sampai pintu bercat putih itu terbuka dan muncul seorang dokter dengan jubah kebesarannya yang langsung ia sergah dengan pertanyaan tentang kondisi si mungil.

"Nothing to worried, everything is ok. Just wait until he wake up".

"Thanks doctor".

Chanyeol menghembuskan nafasnya lega, namun pertanyaan dari dokter yang menangani Baekhyun membuat kedua matanya membola, ia terkejut.

"But I want ask something, is he ever get a memory removal operation? He was delirious while I do medical check up for him".

"Memory removal operation?".

"Yes, cause I think his memory that has been lost slowly has returned".

Chanyeol blank, ia sungguh tak mengerti apa yang dikatakan dokter padanya.

Operasi penghapusan ingatan katanya?

Bahkan setahunya dari Yunho Baekhyun tak mendapat operasi itu melainkan kecelakaan berat yang membuatnya amnesia.

"I don't know, but I think he lost his memory because he ever get an accident when he was child".

Dokter itu mengangguk, mungkin saja diagnosa tentang operasi penghapusan ingatan itu salah. Jadi ia putuskan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan pada Baekhyun untuk mengetahui penyebab Baekhyun pingsan dan mengigau.

"We will do further checks to make it sure. We have done a scan on the patient's body, the results will be known soon".

"Please do everything to make my little brother get his better".

Dokter itu mengangguk sambil tersenyum setelah mendengar permohonan Chanyeol kemudian pamit untuk melanjutkan pekerjaannya.

Seperginya dokter yang menangani Baekhyun, segera saja Chanyeol memasuki kamar ICU tempat Baekhyun berada. Ia berdiri di sisi ranjang tempat Baekhyun berbaring dan memejamkan kedua matanya. Menatap wajah ayu Baekhyun yang pucat dengan seksama, seakan tak ada hari esok untuk dapat melihatnya lagi.

Perlahan tangannya terjulur, membelai lembut pipi bulat Baekhyun.

"Benarkah kau pernah mengalami operasi penghapusan ingatan? Tapi kenapa sayang? Dan kapan itu terjadi pada mu?".
Tanya Chanhyeol entah pada siapa, tapi semua orang tahu jika itu pasti ditujukan bagi Baekhyun, sosok yang masih memejamkan matanya. Tapi bolehkah Chanyeol dianggap gila karena bertanya pada orang yang tak sadarkan diri itu?

Perlahan tangan Chanhyeol yang tadinya membelai pipi Baekhyun beralih meraih jemari lentik Bekhyun. Menangkupnya dengan hangat dan mengusapnya dengan lembut menggunakan ibu jarinya seolah Baekhyun adalah benda paling berharga dan mudah pecah jika disentuh kasar.

"Chanhyunie, sayang. Mulai sekarang hyung akan selalu berada di sisi mu, menjaga mu dari orang-orang yang berniat jahat pada mu dan tak akan membiarkan mu sendirian lagi. Maafkan hyung jika hyung pernah melakukan kesalahan pada mu, membohongi mu, membuat mu sakit dan meninggalkan mu bersama paman Byun waktu itu".

Selesai dengan monolognya, sejenak Chanyeol mengingat waktu dimana ia meninggalkan adiknya di mobil bersama seseorang yang ia kenal sebagai sahabat baik appa Park karena ia panik dan ingin tahu bagaimana kondisi orangtuanya kala itu.

Waktu itu ia hanyalah remaja berumur 15 tahun dengan tingkat keingintahuan yang tinggi, ia langsung berlari menuju villa yang sudah dikerumuni banyak orang dan sirine polisi tanpa menghiraukan teriakan dan raungan tangis dari adiknya karena ia yakin bahwa adiknya akan aman dan baik-baik saja bersama sahabat appanya. Chanyeol saat itu ingin tahu bagaimana keadaan kedua orangtuanya meskipun sebuah kenyataan pahit yang harus ia terima, kedua orangtuanya meninggal dan ketika ia kembali ke tempat dimana mobil yang membawanya dan adiknya kembali ke villa menghilang entah kemana.

[5] Sapphire Blue | BROTHERSHIP | ✔Where stories live. Discover now