10

5.5K 251 10
                                    

Ketika rasa CEMBURU itu ada, berarti didalam hatimu masih memiliki rasa CINTA.
*******

Kini Vanya sedang berada dimeja kerjanya, setelah tadi membacakan beberapa jadwal Malvin seperti biasanya. Dia duduk dengan memerika beberapa berkas yang kemarin belum sempet dilihatnya. Dia membolak-balik berkas tersebut sambil membacanya dengan telit, dia tak ingin ada kesalahan sedikit saja pada pekerjaannya itu. Cukup kemarin saja dia membuat bosnya itu marah, dan tak ingin mengulanginya lagi.

Vanya tersemyum disela aktivitasnya itu, dia kembali teringat akan sikap manis Malvin yang kemarin meminta maaf padanya. Meskipun harus diperintah dahulu oleh Kakeknya, namun dia tetap mau untuk meminta maaf kepada Vanya atas sikap buruknya. Vanya merasa beruntung dipertemukan dengan sosok seperti Malvin. Dalam hati dia berjanji, jika tak akan pernah membuat calon suaminya itu marah lagi. Dia akan berusaha menjadi kekasih yang terbaik untuk Malvin.

Ketika masih asik dengan lamunannya, tiba-tiba dering ponsel membuyarkan segalanya. Dia mengambil ponselnya yang ada didalam tas, lalu menekan tombol hijau yang ada disana.
"Hallo" ucapnya mengangkat telepon tersebut.

"Hallo, Vanya. Apa aku menganggumu?".

"Tidak Rid. Ada apa?".

"Apakah nanti siang kamu ada waktu? Aku ingin, kita makan siang bersama".

"Tentu. Apakah Key juga akan ikut?".

"Iya. Aku akan meneleponnya setelah ini".

"Ok, baiklah. kaffe tempat kita biasa berkumpul kan?".

"Iya. Kalau begitu aku tutup teleponnya ya? Selamat bekerja".

"Iya. Terimakasih, Riddick" ucap Vanya yang kemudian memutuskan panggilannya.

Sekarang dia mulai bingung. Apakah dia harus meminta ijin kepada Malvin untuk makan siang dengan para sahabatnya? Apakah Malvin akan mengijinkannya? Atau justru dia harus mengajak Malvin juga untuk ikut bersamanya?

Sepertinya itu bukan ide yang bagus.

Lagi pula selama ini juga Malvin tak pernah meminta ijin padanya jika ingin bertemu dan berkumpul dengan Alif dan Bastian. Lalu mengapa dia harus meminta ijin jika akan menemui Key dan Riddick?

Malvin bukanlah tipe lelaki yang posesif terhadap pasangannya. Dia justru terlihat cuek dan seakan tak perduli dengan kehidupan kekasihnya. Tetapi mengapa kemarin dia marah ketika mengetahui Vanya pergi begitu saja meninggalkan kantornya untuk makan siang bersama Kakeknya?

Mungkin karena waktu itu masih belum jam istirahat kantor, maka dari itu dia menjadi murka dan melampiaskan amarahnya kepada Vanya.

🍃🍃🍃🍃🍃

Malvin masih asik berkutat dengan laptopnya, dia sibuk membalas beberapa e-mail dari para kliennya. Maklum saja, Hugo Entertaiment merupakan salah satu rumah produksi yang cukup ternama. Banyak sekali perusahaan-perusahaan besar yang ingin bekerjasama dan menggunakan jasanya.

Disamping itu, banyak juga para publik figur yang ingin bergabung menjadi bagian dari Hugo Entertaiment. Karena bagi mereka, rumah produksi ini memiliki kualitas diatas rata-rata. Dan yang pasti, mereka juga akan mendapatkan royalti yang cukup tinggi dibandingkan rumah produksi lainnya.

Saat jemarinya masih asik menari diatas keyboart laptopnya. Mendadak terdengar bunyi notifikasi dari ponselnya. Dilihatnya ada pesan masuk dari salah satu aplikasi pesannya.

Alif Ferdinan:
Nanti siang temui aku dikaffe Yola, aku ingin membicarakan beberapa jadwal Bastian untuk pemotretan produk WE Corporation

Malvin Hugo:
Baiklah. Jam 12 tepat! Jangan sampai terlambat! Karena aku sangat tidak suka menunggu.

Look At Me!Where stories live. Discover now