1

16.9K 465 5
                                    

Jika saat ini kamu bahagia, maka bersyukurlah! Dan nikmati kebahagiaan itu selagi ada.
********

Pagi ini Vanya bangun dengan suasana gembira, karena hari ini adalah hari pertamanya untuk bekerja disebuah rumah produksi 'Hugo Entertaiment'. Sudah sangat lama dia menantikan hari ini, dan akhirnya hari yang ditunggu-tunggu sudah tiba.

Vanya adalah lulusan terbaik dikampunya dulu, dia mengambil jurusan Public Relation. Keluwesannya dalam berbahasa dan juga penampilannya yang menarik, membuat wawancaranya dengan pihak 'Hugo Entertaiment' berjalan dengan baik. Hingga dia diterima untuk bekerja disalah satu rumah produksi yang terkenal itu.

Dia kini sedang duduk dimeja riasnya, memoleskn beberapa make up pada wajah polosnya. Make up natural yg semakin menambah kecantikannya. Setelah selesai berdandan, dia berjalan menuju lemari pakaiannya. Dia memilih menggunakan pakaian kerja yang seminggu lalu baru dibelinya. Setelah blouse dipandukan dengan blazer berwarna silver, dan juga span pendek dengan warna senada. Tak lupa juga sepatu hellsnya yg berwarna hitam pekat.

Setelah dirasa cukup dengan penampilannya, Vanya berjalan keluar kamar dan menuju meja makan. Disana sudah ada Mama dan Papanya yang menunggunya untuk sarapan.

"Pagi Ma, Pagi Pa" sapanya yang kemudian mengecup pipi kedua orang tuanya.

"Pagi juga sayang. Mau sarapan apa?" tanya sang Mama yang kini sedang mengoleskn selai pada rotinya.

"Vanya sarapan roti aja Ma" balasnya yang kemudian mengambil dua potong roti yang sudah ada dihadapannya.

"Hari ini hari pertama kamu kerja ya?" tanya sang Papa setelah meletakkan koran diatas pangkuannya.

"Iya. Doain hari pertama Vanya lancar ya Ma, Pa".

"Pasti donk sayang. Ini minum dulu susunya!" ucap Mamanya yg kemudian meletakkan segelas susu dihadapan putrinya.

Sarapan pagi mereka hanya diisi percakapan seadanya seperti hari-hari biasanya. Setelah menyelesaikan sarapannya, Vanya langsung berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk berangkat kerja. Tak lupa juga, dia mengecup kedua pipi orang tuanya.

Vanya pun berjalan keluar rumah dan menuju garasi. Setelah berada didalam mobil, dia memacu gas mobilnya membelah jalan raya untuk menuju kator barunya.

🍃🍃🍃🍃🍃

Mobil BMW berwarna hitam kini sudah berhenti didepan gedung 'Hugo Entertaiment'. Tampak seorang priya berjas hitam keluar dari sana, dan melepas kacamata hitam yang terpasang dihidungnya.

Dia berjalan memasuk lobby gedung 'Hugo Entertaimemt' dengan memancarkan aura kewibawaannya. Beberapa karyawan yang melihat kedatangannya, nampak menunduk dan membungkuk sambil mengucapkan selamat pagi. Namun priya itu tetap berjalan dengan acuh menuju lift khusus yang hanya digunakan untuk para petinggi di 'Hugo Entertaiment'.

Ya. Priya itu adalah Malvin Hugo, CEO 'Hugo Entertaiment'. Di usianya yang masih menginjak 27 tahun, dia dipaksa oleh Kakeknya Marlo Hugo untuk menggantikan dirinya memimpin 'Hugo Entertaiment'. Karena rasa sayangnya kepada sang Kakek, dia pun terpaksa mengikuti setiap keinginan Kakeknya itu.

Dan disini lah dia sekarang. Duduk dimeja kebesaranya, menjalankan segala tugas dan tanggung jawabnya sebagai CEO 'Hugo Entertaiment'.

Sesaat setelah dia membuka laptopnya untuk mengechek beberapa e-mail, terdengar ketukan pintu dari arah luar ruangannya.

"Masuk" ucapnya yang kini masih fokus pada layar laptopnya.

Tampak seorang lelaki yang berdiri dari balik pintu kaca, lalu berjalan memasuki ruangan CEO muda tersebut.

"Permisi Tuan, saya hanya ingin menyampaikan bahwa sekertaris yang kemarin anda minta kini sudah ada didepan" jelas priya berkemeja putih yang kini sedang berdiri didepan meja CEOnya itu.

"Iya, suruh dia masuk!" balasnya tanpa menoleh sedikit pun pada lawan biacaranya.

Kini masuk lah sesosok wanita yang tampak sedikit gelisa memasuki ruangan bos barunya. Dia terkesima melihat ruangan yg begitu luas dan mewah. Matanya membulat sempurna ketika mendapati sosok priya yang sedang fokus pada layar laptopnya. Bahkan sekali melihat saja dia akan tau, jika priya yang ada dihadapannya itu adalah sosok yang dingin dan ambisius.

"Permisi Tuan, saya Vanya sekertaris anda yang baru" ucap Vanya dengan memperlihatkan senyum termanisnya.
Namun priya itu seakan acuh dengan keberadaannya, dan tetap fokus pada layar laptopnya.

"Iya saya tau. Tugas kamu sekarang tolong catat semua kegiatan saya dihari ini! Kamu bisa menanyakan semua jadwal saya pada Agusto yang tadi mengantar kamu kesini! Dan setelag mencatat semuanya dengan benar, kamu bisa kembali kesini dan membacakan semua jadwal saya! Saya tidak ingin ada yg tertinggal, maka catatlah dengan benar!" pintanya panjang lebar tanpa menatap pada lawan bicaranya.

"Baik Tuan, kalau begitu saya permisi" ucap Vanya yang kemudian keluar dari ruangan bos barunya itu.

Vanya sedikit menggerutu ketika keluar dari ruangan bosnya itu. Dia heran melihat sosok lelaki yang begitu dingin dan acuh akan keberadaan orang lain.
"Bagaimana bisa ada priya seperti dia? Berbicara tanpa melihat sosok orang yang diajaknya bicara. Dasar sombong" ucapnya pelan yang kemudian berjalan mencari keberadaan Agusto. Orang kepercayaan dari bos barunya itu.

TBC...

Look At Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang