Chapter 1

57K 3.3K 575
                                    

Jangan lupa traktirannya biar lebih semangat ^^

https://trakteer.id/Jeonruu/

[Terkadang rasa penasaran dapat menyeretmu dalam kubangan lumpur paling pekat dan paling dalam.]

◾◽◾

Rewritten

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rewritten. Republish. '180705

✂————
PROLOGUE

————🔫

 Apartemen itu selalu kosong, telah kosong, dan selamanya kosong. Tak ada yang ingin membeli atau menyewanya. Tempat dimana sebuah rumor beredar bahwa seorang gadis membantai seluruh keluarganya disana. Atau tentang siswi SMU yang bunuh diri disana.

Omong kosong. Yoojung tak mempercayainya. Satu hal yang ia percayai dan membuatnya penasaran adalah sang pemilik gedung yang tak ingin seseorang menempati apartemen tersebut. Apartemen nomor 127.

Kenapa ia penasaran?

Yoojung tinggal di gedung apartemen yang bersebelahan dengan Gedung Taeil. Apartemennya menghadap lurus ke apartemen nomor 127 tersebut. Melalui jendela kamarnya, ia dapat melihat langsung jendela apartemen tersebut.

Semenjak kepindahannya ke Seoul, mengikuti ayahnya yang dipindah tugaskan, Yoojung meminta apartemen sendiri. Hidup mandiri dan tak perlu berurusan dengan pertengkaran kedua orang tuanya.

Selama 3 bulan pertama tak ada yang aneh setiap ia memandang ke arah jendela apartemen 127. Tetap seperti biasa. Gelap, tak berpenghuni, dengan tirai yang tertutup rapat.

Hingga suatu malam, pukul 2 dini hari, Yoojung tak dapat tidur karena insomnia yang ia derita sejak seminggu terakhir. Matanya memandang lurus jendela apartemen 127 seperti yang sering ia lakukan.

Disana, di balik tirai sekelebat bayangan muncul. Tirai bergoyang sedikit. Dan di tengah pencahayaan bulan, irisnya dapat menangkap presensi seseorang yang tengah menatapnya tajam.

Yoojung memicingkan matanya, sepersekon detik kemudian ia merasakan kilatan putih dalam apartemen 127. Hanya sekilas, namun cukup membuat Yoojung segera menutup tirai kamarnya dengan jantung yang berdegup tak karuan.

Jika ia tak salah menebak, bukankah barusan sinar blitz kamera?

Yoojung menanyakan pada satpam yang berjaga di Gedung Taeil esok paginya. Jika kemungkinan seorang penghuni baru telah datang di apartemen 127. Namun satpam hanya menggeleng dan menjawab yakin bahwa apartemen itu masihlah kosong dan tak ada seorang pun yang berkunjung kesana sejak kemarin.

Memutuskan untuk melupakannya, Yoojung semakin jarang berdiri di balik tirai kamarnya. Namun ia tetap memperhatikan.

Setiap jam 2 malam, cahaya blitz itu akan muncul. Menghadap ke kamarnya.

APARTMENT 127 [SUDAH TERBIT - PREORDER DIBUKA]Where stories live. Discover now