BAB 29 - In Hospital

418K 25.4K 1.6K
                                    

Halolaaaa kali ini update nggak ngaret wkwk malem minggu sesuai jadwal

Mohon maaf komentar2 yang belum sempet aku bales. Nanti aku balesin yaaa 😘

Disini ada yang suka buat cover? bisa lah buat cover cerita ini. Tema simple/manip/minimalis juga boleh. Asal nuansa darknya dapet hehe biar sesuai. Kalau tertarik bisa dm aku ya 😉

Jangan lupa follow ig @indahmuladiatin

Happy reading guys! Hope you like this chapter 😘😍

🍬🍬🍬

Caramel mengangkat telepon dari Bunda. Pasti bunda sekarang sudah menyiapkan kata-kata panjang untuk marah. Wajar, dia tadi belum sempat izin pulang terlambar. "Iyaaa Bundaku cantik."

"Ya yaa pujian kamu enggak akan buat Bunda luluh," jawab bunda.

Caramel tertawa geli. "Maaf yaa Nda, Kara pulang telat. Bang Rafan sama Bang Arkan juga ada sama Kara."

"Loh? tumben, kalian dimana?" tanya bunda.

"Di rumah sakit Nda," jawab Caramel.

"Hah? siapa yang sakit? kamu ya? kamu kenapa lagi? keserempet? jatoh ke selokan? dipukulin orang? Karaaa Bunda kan udah sering bilang kamu itu kalau jalan matanya juga dipake! sekarang bilang sama Bunda dimana rumah sakitnya?"

"Ndaa-"

"Kamu harusnya ngabarin Bunda daritadi. Lukamu parah nggak? ada yang bahaya? gegar otak? patah tulang?" tanya bunda yang langsung memotong ucapan Caramel.

Caramel mencibir pelan dan menunggu ocehan bunda selesai. Biarin, nanti kalau capek bicara juga bunda akan diam dan mengatur nafas. "Udah Ndaa? gantian yaa Kara yang ngomong. Kara baik-baik aja Nda, kita di sini nemenin Bara."

"Apaa? kenapa Kenneth masuk rumah sakit? kamu apain dia?" tanya bunda.

Bella yang mendengar obrolan itu cuma tertawa geli sambil memegang perutnya. Benar sih, Caramel ini kadang-kadang jadi ancaman. Waktu itu Arkan juga pernah masuk ke rumah sakit gara-gara menolong Caramel yang berjalan di tengah jalan karena mau menangkap kucing liar.

Caramel melotot kesal dan mencubit tangan Bella. "Kara cakar saking gemesnya," jawabnya asal.

"Nahh kan sadis banget sih! kasian Kenneth, kenapa dia mau sama kamu," kata bunda.

"Ndaaaa," rengek Caramel.

Di seberang sana, tawa bunda terdengar. "Di rumah sakit mana? biar Bunda datang ke sana sama Ayah."

Caramel langsung menyebutkan nama rumah sakit besar itu beserta nomer kamar ruangan rawat Bara. Senangnya bunda ke sini. Pasti nanti bunda bawa banyak makanan. Perutnya sudah lapar dari tadi.

"Ayo Mbel," ajaknya. Tadi dia dan Bella memang sedang keluar. Mereka membeli beberapa makanan untuk yang lain karena tadi memang semua belum sempat makan.

Mata Caramel langsung bersinar melihat Bara duduk dengan baju pasien yang mirip dengan piyama tidur. Cowok itu benar-benar kelihatan cute. Apalagi sekarang Bara sedang tertawa sambil ngobrol dengan teman-temannya.

"Ra tutup tuh mulut lo! takut ileran," kata Bella geli.

Caramel tersenyum dan menangkupkan tangannya di depan dada. "Ganteng banget sih! cowoknya siapa coba??"

"Cowoknya Kak Raya," jawab Bella polos.

Senyum Caramel langsung hilang. Dia berdecak kesal dan mengangguk tidak ikhlas. "Yaa bener, cowoknya Kak Raya."

The Boy With A Fake SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang