BAB 9 - Where Is He?

460K 31.4K 5K
                                    

Halohaa.. malem2 update
Ada yang masih mainan wp? 😂

Yg ada ig follow aku yukk
Ig : indahmuladiatin

Happy reading guys! Hope you like this chapter 😘😘😍

🍬🍬🍬

"Kara! kamu kenapa baru pulang sih?" tanya bunda saat melihat Caramel berdiri di depan pintu. "Terus itu kenapa senyum-senyum?"

Caramel terkekeh kecil. "Huaaa Bunda!! Kara seneng banget!" teriaknya. Ini hujan terindah dan pasti akan menjadi kenangan di setiap hujan kembali datang.

Bunda mengerutkan kening dengan wajah bingung. Anak perempuannya ini kadang-kadang memang aneh. "Kamu kenapa baru pulang? ini udah sore."

"Ketiduran di kelas Nda sama Bara-" ucapannya terhenti. Dia takut menyebutkan nama Bara karena waktu itu jelas-jelas dia sendiri yang menceritakan keburukan cowok itu pada bunda.

"Bara apa? bukannya Bara itu temen Abang yang kamu ceritain itu?" tanya bunda.

Caremel meringis kecil. "Hehe bukan Nda bukan Bara, salah ngomong tadi."

Bunda tersenyum geli melihat wajah merona Caramel. "Tadi pulang sama siapa?"

"Sama Bara Nda ini juga jaketnya Bar-" Caramel langsung memukul mulutnya sendiri. Kenapa dia tidak bisa mengerem semua ucapannya. Wajahnya semakin memanas.

"Ohh jadi sekarang deket sama temennya Abang?" tanya bunda.

"Enggak Nda," jawabnya dengam memggelengkan kepala.

Bunda mengusap kepala Caramel. "Yaudah mandi sana, bajunya langsung taroh ke mesin cuci biar langsung dicuci sama Bibi."

Caramel menganggukan kepala. "Jaketnya biar Kara aja yang nyuci."

"Kamu mau nyuci?" tanya bunda.

"Hehe iya, dada Bunda," ucap Caramel sebelum pergi ke atas.

Sebenarnya Caramel masih betah mencium aroma di jaket ini. Aroma buah segar. Rasanya dia jadi sangat dekat dengan cowok yang membantunya malam itu.

Setelah mandi Caramel langsung mencuci jaket itu dengan hati-hati. Jangan sampai rusak karena ini milik Bara. Saat mencuci bagian kantung jaket, dia menemukan sesuatu. Gelang emas dengan inisial G. Dahinya mengernyit bingung. Ini jelas milik perempuan.

"Ini buat siapa?" gumamnya.

Caramel tersenyum miris. Orang sehangat Bara sudah pasti memiliki pacar. Mungkin bukan murid di sekolahnya. Pasti G ini adalah cewek cantik. Apa yang dia harapkan dari Bara. Mereka saja hanya sekedar kenal nama.

Malam ini Caramel memilih untuk bersantai dengan bunda dan ayah di depan televisi. Kepalanya ada dipangkuan bunda. Seperti biasa, usapan lembut tangan bunda selalu membuatnya nyaman. Bunda yang terbaik dan tercantik.

"Nda," panggil Caramel.

Bunda menundukan kepalanya dengan wajah bertanya.

"Pernah nggak Bunda ngerasa nggak asing sama orang yang baru Bunda kenal?" tanya Caramel.

Bunda tersenyum dan berpikir sejenak. "Kayanya enggak."

"Siapa yang membuat Kara tidak asing?" tanya ayah.

Caramel tersenyum, ayahnya selalu tahu apa yang menjadi pikirannya. "Kara bingung Yah, rasanya kaya udah kenal lama tapi asing, deket tapi jauh," gumamnya.

"Bara?" tanya bunda.

Caramel cemberut kesal. "Nda kalau cowok ngasih gelang itu artinya suka yaa? pasti ngasihnya ke pacar kan?"

The Boy With A Fake SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang