Part 44. Aku dan kau kembali

5.6K 240 11
                                    

Ada tangan yang menggiring tubuhku yang mengapung menuju ke sebuah tepian speedboat…beberapa orang membantu mengangkat kedua tubuhku ke atasnya. Aku diposisikan telentang menghadap langit.

Nampaknya speedboat langsung melaju kencang meninggalkan spot tempatku mengapung tadi. Kini sepasang telapak tangan menekan-nekan dadaku, sepertinya berusaha memompa-mompa bagian jantungku..terus…terus dan terus memompa tanpa berhenti, tiba-tiba hidungku di pencet oleh 2 jari dan sebuah bibir menempel di bibirku dan mencoba menyedot air yang telah masuk ke dalam tubuhku.

Pompaan jantungnya masih terus berlangsung, hisapan mulutnya juga masih terus dilakukan, beberapa mili air juga mulai keluar sedikit demi sedikit dari perutku, orang-orang ini tak kunjung berputus asa dengan keadaanku sampai akhirnya aku terbatuk-batuk hebat dan memuntahkan isi perutku.

Beberapa orang memiringkan tubuhku tuk membantu mengeluarkan segala apa yang sudah tertelan, aku terus memuntah-muntahkan air dalam perutku tapi ku tak mampu tuk segera mengeluarkan semuanya, aku merasa lemas sekali tuk mendorongnya keluar.

Aku sadar…ya aku telah sadar kembali…ku sudah bisa melihat dengan mataku, ku sudah bisa merasakan mual dalam perutku yang kembung, ku juga bisa merasakan perihnya air laut yang tertelan di tenggorokan.

Dalam keadaan masih belum sadar sepenuhnya dan masih sangat lemas, speedboat sudah mendarat di daratan, aku merasa beberapa orang memindahkan tubuhku ke sebuah mobil dan membawaku pergi…dalam perjalanan ku berusaha bernafas dengan normal walaupun hidungku perih terkena air laut yang asin…

Kami sampai di sebuah ruangan, lalu dokter datang memeriksa keadaanku, dia dibantu oleh beberapa perawat yang mengelilingiku. Cukup lama dokter ini memeriksaku, sampai punggung telapak tanganku akhirnya di suntik, sepertinya sebuah infus telah terpasang di tanganku.

Mataku berat sekali tuk di angkat, aku mulai tertidur setelah di suntik sesuatu.

****

Sekitar tiga jam kemudian

“ Ghani…..Ghani…..Ghani…!” sebuah panggilan menyadarkanku pelan-pelan, suaranya terdengar kecil ditelingaku.

Sebuah tangan menggenggam jari-jariku, meremas-remas dan mengelus-elusnya, mataku masih terpejam sehingga aku tak bisa melihat siapa yang sedang memanggil-manggil dan meremas tanganku.

Kudengar tangisan seseorang di dekatku….tapi…bukan…itu bukan seseorang…itu ..tangisan dari beberapa orang di dekatku…mereka juga masih memanggil-manggil namaku…meremas tanganku dan menciumi keningku..

Sedikit ku coba tuk membuka mataku pelan-pelan, silau…sinar lampu menyoroti pandanganku yang kini terasa sensitif. Perih…saat ku membuka mataku lebar-lebar…mungkin karena air laut yang menjadi penyebabnya.

“ Ghani….ayo sadar Ghan…!” suara Yusuf mendorongku tuk menyadarkan diri

Aku menoleh ke arah samping kanan, samr-samar kulihat sudah ada Yusuf di sebelahku, sepertinya tangannya menggenggam telapak tanganku, walaupun lemah aku membalasnya dengan meremas balik genggamannya.

“ Abaaang….” Suaraku rintih terdengar

“ ya Ghan…..abang di sini….” kulihat dia mengusapi pipinya yang basah karena air mata

Ku menoleh lagi ke arah kiriku dimana tanganku juga di genggam seseorang, ada Aa yang mendampingiku di sisi kiri..

“ Aa….”

“ ya de….Aa di sini…..udah kamu jangan ngomong dulu….istirahat aja…” ucapnya sambil terisak tangisan

Beberapa orang juga sudah berkumpul mengelilingiku, ada Denis dan Salman, aku berusaha menyunggingkan senyum pada mereka.

DOKTER Tolong Aku ( TAMAT )Where stories live. Discover now