Part 25 + 1 (26)

6.9K 259 4
                                    

Nafas berat Aa mendengus kencang di wajah Salman yang masih terpejam. Mau tak mau tidurnya yang nyenyak jadi terganggu, perlahan Salman merasakan hembusan nafas Aa di kulit wajahnya. Semilir angin hangat tersebut melambai-lambaikan bulu matanya. Ia merasa risih sebelum akhirnya membuka mata.
Cahaya matahari yang masuk ke kamar apartemen Yusuf menyinari seluruh ruangan walaupun masih terhalang oleh tirai putih di jendela. Mata Salman terasa silau ketika terpapar cahaya tersebut.namun pelan-pelan ia bisa menjernihkan pandangannya beberapa saat kemudian.

Dihadapannya terbaring ada Aa yang sedang terlelap, bagi Salman yang masih belum terlalu sadar, pria dihadapannya terlihat sosok yang jantan, wajahnya manly. Harum hembusan nafasnya juga terasa jantan dan saat ini ia hanya berjarak sekitar 10 cm dari wajah Salman, bisa saja Salman menciumnya perlahan, namun birahi belum menguasai pikiran Salman. Posisi tidur Aa sedikit menyamping menghadap Salman, ditutupi dengan selimut tebal dalam keadaan tak beraturan namun masih menutupi sebagian tubuh mereka.

Salman melihat jam yang bertengger di dinding, “hah… udah hampir jam 7?!, ah sial bisa telat nih” ucapnya dalam hati
Salman bangkit dari tidurnya dan menyibakkan selimut yang menutupi bagian bawah tubuhnya, namun saat itu juga ia terkejut dengan apa yang dilihatnya, Aa tidur mengenakan sarung yang tergulung –gulung ke atas dan banyak memperlihatkan bagian yang membuat gairahnya memuncak, paha besarnya yang berbulu dan batang yang sedang on fire di balik CD putih yang seakan-akan sedang meronta-ronta ingin menegakkan diri.

Tingkahnya jadi serba salah, melihat pemandangan indah pagi-pagi seperti ini tentunya sangat jarang dialami oleh Salman yang sehari-harinya hanya berkutat dengan pekerjaan. Mau pergi dirasa sayang, mau disentuh, ia tak berani. Detak jantungnya berdegup makin kencang, merusak irama detakan yang sebelumnya normal-normal saja, rasa penasaran dengan apa yang ada di balik CD putih membuatnya masih tak beranjak dari posisinya kini, matanya terus tertuju ke gundukan putih dan hamparan bulu lebat kaki Aa.

“ Aaarrgggh, apa sih yang gue pikirin, gue ga mau macem-macem..mending gw mandi deh!!” tegasnya dalam hati
Dengan cepat Salman menuruni ranjang dan segera berjalan ke kamar mandi.

Tiba-tiba mata Aa membuka, matanya menatap pintu kamar mandi yang baru saja ditutup Salman. Kepalanya mengangguk-angguk kecil menandakan sesuatu yang baik telah terjadi.

“ mmh,..kamu orang yang baik Man.. ! “ ucap Aa dalam hati seakan-akan telah berhasil menyelesaikan sebuah misi penting.

********

“sssh…. sayank….bangun…aku mau berangkat kerja..” ucap Yusuf pelan di telingaku

“mmh…” mataku pelan-pelan terbuka
“ bangun sayank, …aku mau berangkat kerja ..” ucap Yusuf mengulang

Aku mengangkat tubuhku dan terduduk di atas ranjang. Samar-samar ku lihat wajah tampan dihadapanku sedang menatapku. Pakaiannya terlihat rapi, kemeja abu-abunya yang ku bantu setrika semalam telah dikenakannya di atas celana panjang berwarna hitam yang masih baru.

“ hai dokter…met pagi…udah mau kerja ya?” candaku

“ iya sayank, ku udah siap,…..mmmh.. si Salman kira-kira udah bangun belum ya?...tolong sayank, kamu ketokin pintunya, aku ga enak ada si Aa soalnya…”

“ mmh oke, kita lihat ke sebelah…jangan-jangan mereka lagi pelukan…hehehe”

“ ah ada-ada aja kamu, …si Salman itu suka sama perempuan…ga mungkin dia seperti kita…” balas Yusuf sambil mengikutiku dari belakang

Setelah aku keluar membuka pintu, ternyata Salman sudah duduk di kursi makan dan sedang menikmati segelas air putih. Ia menoleh ke arah kami dan berkata “ ah.. untung kalian udah bangun, tadinya gue mau bangunin kalian, tapi kayaknya ga enak, ganggu tidur orang..”

DOKTER Tolong Aku ( TAMAT )Where stories live. Discover now