Reupload story,original writer by @METROSEC oktober 2011
**************
Kisah perjumpaanku dengan dokter tampan yang kini telah menjadi kekasihku, banyak rintangan untuk bisa mempertahankan dia namun aku hanyalah manusia yang tak luput dari yang nam...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Ical / Faisal
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
*****************
Bandung-Kosan Baru Arif
Tubuhnya mengigil kedinginan di atas kasur empuk, Arif terus memasukkan kedua telapak tangannya ke ketiaknya, walaupun sudah memakai baju tebal, ia masih tak tahan dengan udara dingin Bandung yang saat ini di guyur hujan yang deras.
Kosan barunya masih kosong melompong, tak banyak tersedia fasilitas seperti layaknya kosan, tak ada TV, tak ada dispenser atau termos, tak ada deretan piring atau gelas di sebuah rak bahkan seprei untuk kasurnya pun belum ada, sangat sederhana sekali.
Arif kebingungan mendapatkan air hangat untuknya menyeduh teh , maklum saja , ia baru sehari menempati kosan mungil berukuran 3x2 meter ini jadi belum sempat membeli ini itu. matanya celingak celinguk menoleh ke sana kemari, ia merasa jengah dengan keadaan yang serba kekurangan ini. ia tak tau harus berbuat apa dulu untuk mengusir rasa bosan, rasa dingin dan rasa laparnya. Dinding kamar yang berwarna putih mensugestinya jadi terasa makin dingin.
Arif memutuskan untuk keluar kamar dan pergi mencari warung kopi untuk mengisi perutnya dan mendapatkan segelas teh hangat. Di luar ada dua anak kost laki-laki yang sedang ngobrol dan tertawa-tawa, asap rokok mereka mengebul pekat dari mulut mereka. Arif melirik sekilas aktifitas mereka itu lalu berfikir sebentar dan mengunci pintu kamarnya rapat dengan gembok yang ia persiapkan sejak dari Jakarta untuk menjaga tangan-tangan jahil mengambil barang2 miliknya.
2 Anak kost laki-laki yang sedang ngobrol melihat Arif yang ingin melewati mereka. Salah satunya yang menghalangi jalan langsung menyingkir dan memberikan senyum kecil.
"permisi ya A.." ucap Arif
" iya silahkan ..lewat aja A.." sahut salah satunya
" mau kemana A hujan begini?" tanya yang lainnya
"mau cari warung kopi nih, .....oh iya A, tau warung kopi yang deket gak ?" jawab Arif sambil berbalik badan lagi
" warung kopi ? mmh ada sih, tapi agak jauh, mau beli apa gitu ?" ucap laki-laki itu dengan logat sunda
