Part 31 Keep on Moving Ghani..Rico!

4.9K 232 5
                                    

Rico (adik Robby/dosen Arif)

Rico (adik Robby/dosen Arif)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*******************

Cahaya matahari yang cukup terik sudah menyinari ruang tamu melalui jendela, aku terbangun karena kena sinarnya, jam di dinding menunjukkan pukul 7 pagi, aku bangkit dan duduk di sofa panjang yang sudah ku buat tidur semalam.

Aku jadi teringat dengan kejadian semalam, dimana akhirnya Yusuf membukakan pintu untukku dari dalam setelah 30 menit aku berada diluar pintu, sebelum ku tanya alasan dia tak merespon semua panggilanku, dia sudah memberi tahuku lebih dulu bahwa dia tertidur pulas sekali karena kelelahan bekerja, setelah itu dia memilih masuk ke kamar.

Keberadaanku di sofa ini karena aku merasa ada yang aneh dengan sikapnya dari semalam, aku memutuskan tidur di sofa saja, ia seperti tak ingin bicara banyak denganku. Semalam setelah masuk ke kamar , kami berdua diam seribu bahasa satu sama lain, dia tak mengucap satu patah katapun, begitu juga aku yang ragu untuk melontarkan pertanyaan ini itu, bahkan dia memilih melanjutkan tidurnya.

Aku tak mau berprasangka buruk, dia mau bukakan pintu semalam saja, aku sudah bersyukur sekali, karena tidur di luar terasa aneh, seperti seorang anak bandel yang tak di bukakan pintu oleh orang tuanya.

Ku lihat ke dalam kamar, Yusuf tak kelihatan batang hidungnya tapi ku dengar suara gemericik air di kamar mandi. Aku berinisiatif menyiapkan pakaian yang dikenakannya hari ini, aku taruh di atas ranjang seperti biasanya, kali ini aku menyiapkan kemeja bergaris vertikal berwarna abu-abu dipadukan dengan celana panjang bahan berwarna hitam pemberianku dulu,

Ku juga akan membuatkan sarapan untuknya, semoga saja dia mau memaafkanku karena pulang telat. Aku menyiapkan roti sandwich berisi telur ceplok dan tuna yang dipotong menjadi 2 bagian, minumannya aku buatkan orange juice, sebisa mungkin aku mempercepat proses pembuatan sarapannya, agar saat dia keluar kamar semua telah tersedia dengan rapih di meja makan.

Akhirnya, roti sandwich berisi telur dadar dan tuna sudah jadi, orange juice juga sudah kusiapkan di gelas panjang, semua telah ku tata rapih dan ku buat sedemikian menarik di atas meja makan dan siap di santap.

Lama Yusuf belum keluar kamar, aku menunggunya di ruang tamu sambil menonton TV. Perasaanku jadi deg-degan, maukah dia memaafkanku atas kesalahan yang tak di sengaja semalam. Berkali-kali aku melihat ke arah pintu kamar Yusuf tapi dia sama sekali belum memutar gagang pintu itu.

Sekitar 10 menit sejak sarapan berhasil ku siapkan di atas meja, barulah dia keluar tapi dengan setelan pakaian yang berbeda dengan yang telah ku siapkan di atas ranjang, dia memakai kemeja bergaris vertikal berwarna putih dan celana bahan berwarna coklat tua.

Aku menghampirinya dan menanyakan perihal ini, “ bang, kan bajunya udah saya siapkan di atas ranjang, kok gak di pakai?”

“ gapapa, saya lagi mau pakai yang ini”

“ ooh gitu …” ucapku berasa sedikit kecewa

“ saya berangkat dulu ya!”

“ eh bang…sarapan dulu, udah saya siapkan di meja”

DOKTER Tolong Aku ( TAMAT )Where stories live. Discover now