Part 14 : Everytime is about you

8K 300 18
                                    

Pak Burhan

****************

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

****************

Aku tiba di rumah bibi pada pukul 5 sore, Yusuf memberikan oleh-oleh untuk keluarga bibi sebelum ia pamit padaku. Ku lepas ia dengan senyum kecilku sampai akhirnya mobil kerennya tak terlihat lagi diujung jalan.

" Ghan...kamu lapar gak? Makan gih, itu udah ada lauk di meja" ucap bibi di dalam rumah

" mmh..gak ah bi, Ghani masih kenyang...eh kok sepi sih bi, pada belum pulang ya ?"

" belum, Cuma ada Arif di atas"

"oo, ya udah, Ghani mandi dulu deh, lengket nih badannya"

" ya gih, biar tambah ganteng...awas kepentok kepalanya.....deeeuuh tinggi amat nih bocah ya" candanya

" hahaha.... siplah bi" jawabku

Setelah membersihkan diri dan memakai parfum, aku main ke kamar Arif yang sedang tertidur pulas. Aku mendekatinya dan menjepit hidungnya. Hanya dalam hitungan detik, ia terbangun dengan gelagapan..

"hahahahaha...." Tawaku renyah sambil berharap bisa melupakan peristiwa di dalam mobil tadi

" aaarrghh rese nih Aa, lagi enak tidur juga...." Ucapnya sambil memutar posisi tubuh membelakangiku

" heeeh, banguun udah mau adzan maghrib juga, pamali, ga boleh tidur"

" aaaah biarin aja ah, lo ga bisa liat orang seneng deeh"

Aku akhirnya ikut-ikutan berbaring di sampingnya, ku posisikan tubuhku menghadap ke langit-langit dan pikiranku melayang, melamunkan kejadian itu, cintaku ditolak, dunia seakan runtuh dan ga bergairah, pikiranku makin terasa berat memikirkannya, keningku sampai berkerut, aku gigit lembut bibirku, bimbang dan galau menghantui seketika, setetes air mata mengalir lewat bagian samping mata...pedih rasanya, mungkin sama rasanya seperti di putus sama kekasih....lama aku terdiam melamun di samping Arif yang ternyata sudah ga memejamkan mata lagi

" kenapa lo A? kayak orang lagi suntuk banget" tanyanya

" ga kenapa-kenapa..." jawabku sambil mengusap air mataku

Arif sepertinya paham dengan masalahku, ia mengatakan..
" ya elah...sedih amat, Putus cinta ?"

" ........gak"

" mmmh cinta lo ditolak ?"

"............." Ku ga jawab pertanyaannya yg kedua ini

" sama dokter ?" ucapnya yang membuatku tersentak kaget

Aku bangkit dan duduk di sisi ranjang mungilnya..dan mengatakan
" sok tau banget lo..." sangkalku

" ga usah di tutupi A, jujur aja sama gw, rahasia pasti di jamin, sebagaimana rahasia kita lo jaga dengan aman selama ini.."

" nutupin apaan sih, sok tau banget nih anak kecil"

" emangnya waktu kita ke sumedang naik mobil pak dokter, gw ga liat aksi kalian berdua selama perjalanan ?? kalian berdua tuh keliatan mesra banget, apalagi pak dokter, kayaknya care banget sama lo"

DOKTER Tolong Aku ( TAMAT )Where stories live. Discover now