Part 43 Dokter....tolong aku!

5.8K 237 22
                                    

Hutan Sukabumi pukul 12 malam.

Van berwarna hitam baru saja sampai ke sebuah rumah di pinggiran hutan Sukabumi, 5 orang turun dari mobil sambil menggotong sebuah karung yang berisi seseorang, mereka menuju ke sebuah mobil bak dan menaruh karung di belakang bak, kemudian segera melanjutkan perjalanan.

Jalanan setapak berlumpur yang medannya sulit mampu di lalui dan diterobos dengan mobil bak. Dengan menggunakan mobil bak khusus jalanan pegunungan, seakan perjalanan menjadi lebih mudah bagi mereka. Tak ada satupun dari kelima orang ini yang bersuara, semuanya diam mengikuti instruksi pimpinan tuk tutup mulut.

Pukul 01 pagi mobil tiba di sebuah rumah kecil, suara deru mobil memecah kesunyian area pegunungan yang masih diselimuti kabut. Udara dingin menyergap merasuki tulang-tulang, sampai-sampai mulut bisa menghembuskan asap putih tebal.

Pemimpin rombongan menginstruksikan anak buahnya tuk membawa karung berisi Adi ke dalam rumah kecil. Sementara dia sendiri pergi ke area belakang rumah lalu membuang hajat di kamar mandi.

Di dalam, Seseorang berbadan besar muncul dari kamar berukuran kecil, sebatang rokok menancap di mulutnya walaupun ukurannya hanya tinggal 4 cm.
“ taruh situ…!” ucapnya pada anak buah yang menggotong-gotong karung

Orang itu mendekati karung berisi Adi, “ buka ikatannya..!” perintahnya

Setelah di buka, dia memperhatikan sosok Adi yang dibawa anak buahnya dari Jakarta.
“ mmh… bener nih si Denis??” tanyanya dengan suara menggelegar memecah kesunyian area rumah.

“ bener bos, itu si Denis..! saya tangkap langsung di kosannya” sahut pemimpin rombongan yang baru saja masuk ke dalam rumah.

“ tapi …..mukanya gak jelas begini….” Dia bingung karena wajah tangkapannya tak jelas karena bersimbah darah, bonyok dan bengkak-bengkak.

“ lho kan atas perintah bos…si Denis harus di gebukin dulu biar gak berontak di jalan..”

“ mmh iya..iya…sekarang lo buang deh cepet”

“ oke bos…!”

Kelima orang anak buahnya kembali keluar rumah, namun tak menuju ke mobil, mereka menggotong karung jauh ke dalam hutan lagi…

Tepat di pinggir sebuah jurang yang di bawahnya terdapat aliran sungai besar , mereka mengayunkan karung dan membuangnya ke bawah….BYUUUR

“beres…!”

*********************

Jakarta Pagi

Tadi malam, Aku dan Yusuf telah mendatangi kantor polisi tuk melaporkan kejadian penculikan Adi di kosan Denis, Yusuf mengatakan kepada polisi bahwa sebelumnya kelima orang itu menanyakan perihal keberadaan Denis, Yusuf juga memberitahukan nomor plat mobil Van yang membawa Adi pergi. Polisi berjanji akan menindaklanjuti laporan kami tersebut.

Yusuf memintaku tuk tetap berada di dalam apartment, karena kondisinya masih rawan, nampaknya para bandit masih saja mencari-cari kami, mereka belum puas jika belum melihat kami mati.

Dia duduk di sofa ruang tamu, matanya melihat ke layar TV, luka-lukanya berangsur pulih, aku menemaninya di sebelah, remote TV ada di tanganku, mau ganti channel bisa sesukaku , sementara Yusuf masih ada di rumah sakit.

Denis yang diberitahu tentang perkembangan terbaru ini langsung panik, dia kelihatan takut sekali, nampaknya trauma masih sangat membekas di benaknya.

“ trus….. mereka habis itu …ngapain …Ghan?” tanyanya

“ mereka pergi bawa karung itu pakai mobil Van…gak tau kemana…Cuma Yusuf langsung mencatat nomor platnya”

“ aduh Ghan…gw kapok deh tinggal di kosan…gak gak lagi deh…”

DOKTER Tolong Aku ( TAMAT )Where stories live. Discover now