Part 42 Red Alert, again !!!

4.5K 234 11
                                    

Bandung, Hotel, Pukul 02:00

Arif sudah pamitan pada Sam tuk pergi menemani Bos Jhoni ke kamar suite di lantai paling atas hotel setengah jam yang lalu, Arif senang sekali akan mendapat uang sebesar 2 juta hanya dalam 1 malam, Sam pun ikut bahagia jika bisa membantu keuangan Arif, mumpung jumlah pengunjung karaoke tak seramai akhir pekan, ia mengijinkan Arif mencari nafkah yang lain.

Sam menyuruh anak buahnya tuk membereskan ruangan karaoke yang baru saja dipakai oleh bos Jhoni, karena banyak koleganya yang juga ikutan meramaikan malam ini maka ruangannya jadi terlihat sangat berantakan.

Puntung dan abu rokok berserakan di mana-mana, sampah botol plastik dan kertas, tumpahan air minum beraroma alkohol yang masih menyengat ke seluruh ruangan, sisa-sisa makanan yang tercecer biasa terjadi setiap bos Jhoni selesai memakai ruangan.

“ Pak…saya menemukan kertas ini….kayaknya sih penting nih” ucap anak buah Sam sambil menyodorkan dua buah kertas.

“ ooh ya oke….makasih”

Sam memperhatikan kertas yang berjumlah dua buah itu, kertas yang sudah sering dia lihat sebelumnya, kertas yang biasa di bawa-bawa oleh bos Jhoni dan biasa diperlihatkan kepada Sam ketika berbincang-bincang akrab.

“mmh bukti lab HIV bos Jhoni..” batin Sam, “ gw harus antarkan ini secepatnya, pasti ini sangat penting buat bos Jhoni, kalau besok mungkin gak keburu, gw pasti udah pulang sebelum dia check out” tambahnya

Sam masuk lift dan menuju lantai dimana terletak suite room bos Jhoni, cukup lama lift naik ke atas, Sam memain-mainkan kertas yang berjumlah dua buah itu, namun tiba-tiba dia sadar….biasanya bos Jhoni memperlihatkan satu kertas setiap habis check HIV..kali ini kenapa dua kertas yang di bawa…matanya tertuju pada dua buah kertas yang kelihatannya mirip itu. Dia membolak-balikkan tuk memastikan perbedaannya.

“ mmh apa yang beda ya…” batinnya

Lift terbuka di lantai suite room bos Jhoni, Sam melangkah keluar dan tetap mengecek perbedaan kertas itu, namun langkahnya tiba-tiba berhenti, bulu romanya berdiri mendadak, terkaget-kaget dia melihat dua buah kertas itu, perbedaannya sudah dia temukan.

“ Arif…ya Tuhan!!” pekiknya pelan, “ apa yang harus gw lakuin…”

Sam langsung menuju pintu Suite Room bos Jhoni dengan tergesa tapi segera membeku saat ingin mengetuknya, ia tak tahu harus bicara apa pada bos Jhoni nanti, tapi yang jelas saat ini ia ingin segera mengeluarkan Arif dari dalam sebelum semuanya terlambat.

“ Huuuh….apa ya….mmmh!!....bos Jhoniiiii….tega amat lo ya…kan kasihan anak orang….kenapa harus Arif yang elo tularin…” Gumamnya sambil terus berfikir keras tentang alasan yang akan dia kemukakan. Alasan yang masuk akal dan tepat agar tak menimbulkan kemarahan bos Jhoni nantinya.

“ oh iya…itu aja..!” serunya dengan semangat

Tok Tok Tok

Pintu tak di buka,……. sudah beberapa kali di ketuk tak juga di buka

Tok Tok Tok…..

Masih…kamar bos Jhoni tak juga terbuka…
“ Aaaargh …Ariiiiiiifff….lagi ngapain sih lo…..” Sam makin panik di luar pintu, dia mengetuk lagi pintu dengan lebih keras dan lama.

Tok Tok Tok Tok……..

“ HEY SAM…MAU KAMU APA SIH…GANGGU ORANG AJA….KAMU TAU KAN SAYA MAU NGAPAIN???” bentak bos Jhoni dari balik pintu yang sudah di buka.

“ mmh….mmmh..maaf bos Jhoni….saya …..mau kasih kabar ke Arif…” ucap Sam grogi

“ KABAR APA??? ..”

DOKTER Tolong Aku ( TAMAT )Where stories live. Discover now