Chanyeol terkekeh melihat bibir Baekhyun yang mungkin tanpa disadari mengerucut, ini pemandangan pertama baginya mengingat selama ini sikap adiknya begitu dingin padanya.

Memang, sempat membaik selama beberapa waktu di Kanada. Namun baru kali ini Chanyeol mendapati Baekhyun mengerucutkan bibirnya.

Chanyeol menjulurkan tangannya untuk mengusak rambut Baekhyun, sebelum kemudian menarik tangan Baekhyun untuk membawanya masuk lebih dalam karena keduanya masih berada di depan pintu masuk.

"Bagaimana liburan mu bersama teman mu di Busan? Menyenangkan?".

"Tentu saja, memangnya kenapa?".

"Tidak apa-apa, hanya saja satu hari tak bertemu dengan mu membuat hyung merindukan mu".

Baekhyun mendengus, ia tak habis pikir dengan hyungnya itu. Terlalu berlebihan.

"Kenapa hyung selalu bersikap berlebihan? Lagi pula sekarang aku sudah di rumah kan?".

Chanyeol menghentikan langkahnya saat sudah sampai di ruang tengah, ia membalikkan tubuhnya menatap adik kecilnya yang hanya setinggi dagunya itu dengan tatapan lembut dan penuh kasih.

"Kau benar, tetap saja hyung merindukan mu dan akan selalu begitu jika kita dipisahkan oleh jarak meskipun hanya sebentar".

"Jangan peluk!! Aku belum mandi hyung, aku bau keringat". Tolak Baekhyun saat Chanyeol merentangkan kedua tangannya, hendak menarik tubuh mungil itu ke dalam pelukannya.

"Araseo, kau juga pasti lelah setelah menempuh perjalanan jauh. Mandi dan istirahatlah".

"Hmm, aku akan melakukannya. Selamat malam hyung".

"Ne, selamat malam".

Baekhyun langsung melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju kamarnya. Tapi baru selangkah, suara berat Chanyeol di belakangnya memanggil dan membuatnya terpaksa berhenti.

"Baek?".

"Ada apa?".

"Kau tak melakukan apapun kan selain menginap di vila teman mu?".

Alis Baekhyun berkerut, kepalanya ia miringkan ke kanan tanda ia tak tahu.

Atau lebih tepatnya.....  pura-pura tak tahu?

"Boleh tahu dimana vila teman mu? Hyung tak ada maksud apapun, tapi kau pasti sudah tahu berita tentang peledakan sebuah bangunan tua di Busan tadi siang".

"Ne, aku sudah mendengarnya dari radio saat perjalanan pulang. Tapi sepertinya lokasi pengebomannya jauh dari vila teman ku hyung, meskipun aku tak tahu pasti karena kata teman ku villanya berada di Seogu sedangkan lokasi pengebomannya dari berita yang ku dengar tadi berada di pusat kota. Itupun kalau aku tak salah dengar".

Chanyeol berpikir keras, daerah itu terdengar tak asing baginya yang sejak kecil tinggal di Korea dan sering berpetualang ke daerah-daerah seperti Busan mengingat tugasnya sebagai tim penyelidik para teroris atau kegiatan pasar gelap yang meresahkan masyarakat.

"Seogu dengan pusat kota hanya berjarak 10Km, apa kalian tidak jalan-jalan ke sana?". Tanya Chanyeol penuh selidik namun ia bawa dalam pembicaraan santai karena ia tak ingin membuat Baekhyun tertekan dan menyebabkan anak itu marah lalu meninggalkannya.

"Tidak, kami hanya mengadakan perkemahan kecil di halaman belakang bersama dengan teman-teman ku yang lain. Maksud ku teman-teman dari teman ku itu. Ya, begitu".

"Kau tidak bohong kan Baek. Bukannya hyung tak percaya atau mencampuri urusan mu, hanya saja hyung tak ingin kau berada dalam bahaya".

"Tidak, aku tidak bohong".

[5] Sapphire Blue | BROTHERSHIP | ✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin