20. special (flashback)

9.3K 267 22
                                    


Sarada dan chocho.

Mereka berdua kini tengah duduk bersama dibawah pohon yang menghalangi sengatan sinar UV Matahari sambil ditemani rerumputan hijau yang terombang-ambing menambah kesejukan, sementara itu Boruto dan Mitsuki sedang pergi sebentar karena ada sesuatu.

Dua gadis itu tengah asik berbincang-bincang, sesekali juga tertawa terbahak-bahak..

Chocho: "ah.. kupikir Boruto pria yang dingin, ternyata tetap seperti dulu yah".

Sarada: "awalnya aku juga berpikir seperti itu"

Chocho: "hem.. kalian sangat cocok tau"

Sarada: "kuharap juga begitu"

Chocho: "ne Sarada?"

Sarada: "he?"

Chocho: "bagaimana sih kau bisa menyukai Boruto?"

Sarada: "heh.. kenapa kau bertanya seperti itu?"

Sarada menatap coklat yang diberikan Boruto sambil mengusapnya..
Seketika pipinya mulai memerah setelah chocho bertanya tadi. Ia pun tersenyum tipis sedikit malu.

Chocho: "aku jadi ingin tahu" ia menatap Sarada dengan muka yang penasaran.

Sarada: "hm.."

Sarada mencoba mengingat-ingat waktu itu..

.

.

Flashback On.

Siang yang terasa hangat di musim semi, kini generasi penerus terlahir di desa konoha yang masih dipimpin Rokudaime Hokage Hatake Kakashi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Siang yang terasa hangat di musim semi, kini generasi penerus terlahir di desa konoha yang masih dipimpin Rokudaime Hokage Hatake Kakashi.

Sarada pov

Awal saat musim semi..

Saat umurku masih sekitar 7 tahun..

.

.

.

Hari ini mama libur dari pekerjaannya sebagai ninja medis di rumah sakit konoha, ia berencana mengajakku kerumah temannya..

Aku berjalan menemui mama yang sedang sibuk mencuci piring. Ia terlihat bersemangat seperti hari-hari biasanya, sampai aku diabaikan.

"Mama? Aku heran kenapa kau selalu bahagia" Karena aku penasaran aku menarik-narik baju yang ia kenakan agar memperhatikanku.

"Sarada memangnya ada apa?" mama masih tetap fokus dengan yang ia lakukan saat ini. Terkadang aku jadi sedih betapa kuatnya seorang mama yang merawatku sendirian tanpa ada suami disisinya.

"kenapa papa tidak pernah pulang?" sejujurnya Aku tak mau menanyakan hal ini dan membuat mama sedih, tapi aku sangat kesepian karena kami hanya tinggal berdua saja dirumah.

The Next  (Borusara) Where stories live. Discover now