18.kegelisahan

9K 281 29
                                    

Kekecewaan itulah yang ada dihati Boruto..

dan sebuah penyesalan yang menyelimuti diri Sarada uchiha.

Shinki: "maaf aku keterlaluan"

Sarada: "tak apa, aku juga minta maaf tidak mungkin aku menerimamu karena kau tau sendiri tadi"

Shinki: "kita baru kenal tapi aku sudah merasa nyaman dan terburu-buru menyukaimu. aku yakin pasti kekasihmu orang baik tapi sekarang dia marah karena perbuatanku, sekali lagi maafkan aku Sarada-san"

Sarada: "iya" ia langsung pergi tidak mau menggubris omongannya lagi.

Sarada mengejar Boruto yang pergi, sesungguhnya ia akan mudah menemukannya tapi karena tidak memakai kacamata ia tak mau mengaktifkan sharingan miliknya.

Boruto terduduk disebuah pohon sambil mengamati festival itu dari kejauhan.

Duarr..

Terdengar Suara ledakan terakhir dari kembang api, dan itu tandanya bahwa festival akan segera Berakhir.

Masih teringat lagi dipikiranya moment romance didepan muka yang menampilkan Sarada dengan pria lain, entah apa yang ia pikirkan tapi mungkin itu melukai hati karena bisa-bisanya ia ditinggal sebentar malah bermesraan dengan pria lain.

Boruto tersadar karena Sarada adalah wanita hebat yang Cantik dan baik pasti banyak pria yang menyukainya, namun itu bukanlah sebuah alasan untuk berpaling ke pria lain selain dirinya.

Ia mendegus pelan, yah semua orang kan bebas menentukan pilihannya, Sepertinya Boruto tidak tahu kalau Sarada sangat mengagumi ketampanan dan kejeniusannya.

Boruto langsung menuruni pohon dan berjalan menuju rumahnya. Sarada mulai merasakan pergerakan Boruto ia langsung berlari mengejarnya, dan tubuh Boruto sudah tampak jelas sekali ia semakin mempercepat larinya. Betapa beratnya ia berlari menggunakan sebuah pakaian seperti itu.

Boruto menyadari bahwa ada chakra yang sedang mengikuti dari belakang, ia pun langsung melesat pergi dengan cepat.

"Boru-"

Wushhh..
Ia menghilang dari pandangan Sarada.

"To.."

Sarada terengah-engah karena habis berlari, namun ia tak mau tetap tak mau menyerah dan melanjutkan perjalanan kerumah Boruto untuk menjelaskan kesalah pahaman ini.

Sarada pergi melompati pepohonan dan berlari hingga sampai disebuah rumah. Diketuknya pintu rumah tersebut dan keluarlah seorang wanita tua..

"Ada apa nona?" tanya wanita tua itu.

"Hah.. hah.. maaf mengganggu apa Boruto ada?" Ucap Sarada sambil mengatur Nafasnya.

"ah.. Boruto-kun dia tidak tinggal disini, Nanadaime membangunkan rumah untukku disini dan mereka katanya memiliki rumah ditempat lain" ucap wanita tua itu terang-terangan.

"Apa anda itu tahu dimana?" Sarada tidak tahu kalau rumah mereka di dekat klan hyuga.

"kalau itu aku belum tahu" ia hanya tersenyum kecut.

"kalau begitu, saya permisi dulu"

Sarada pergi dengan raut sedih diwajahnya, ia pun memutuskan untuk pulang karena hari sudah larut malam..

.

Skip

.

Pagi hari...

Sarada masih tertidur dikamarnya, hingga akhirnya ia terbangun karena Sakura berteriak memanggilnya untuk Sarapan. Tidak biasanya Sarada seperti ini, setiap hari ia selalu rajin bangun pagi namun kali ini tidak, mungkin karena kepikiran Boruto.

The Next  (Borusara) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora