25. CURIGA

932 131 31
                                    

18+

Makin sepi aja, apa karena aku jarang up ya? Vote nya juga makin dikit 😖😖😖
Maaf ya.... Karena kesibukan dan fokus terbagi ke Story #BCB di IG.
BUT hope U all enjoy this story
N thank U untuk supportnya selama ini
🙏🙏🙏🙏


Mondy fokus belajar untuk sidang skripsi 2 hari lagi.
Ia telah meminta doa dan restu dari Mama dan Ayah Wira. Mama bahkan menawarkan diri untuk pindah tinggal bersama Mondy mengurus Mondy, tentu setelah meminta ijin suaminya. Wira tak keberatan, karena ia juga selama ini mengkhawatirkan Mondy yang tinggal sendirian hanya dengan beberapa ART.

“Iya Mon, biar mama di sana, ngurus kamu.” Wira meyakinkan, sementara Mama Anis memegang erat jemari Mondy lalu memeluknya.
“Mama akan nyusul kamu kesana. Mama kemas-kemas dulu ya?” ucapnya setelah melepas pelukannya.

Mondy menahan pergerakan mamanya.
“Gak usah Ma. Mondy bukan anak kecil. Mondy bisa mengurus diri Mondy sendiri. Cuma gara-gara mau ujian aja kenapa semua repot?”

“Nggak bisa!” bentak sang Mama. “Kecuali kalo kamu udah ada isteri, ada yang ngurusi, mama baru tenang. Bik Siti aja nggak kerja kalo nggak di getok! Pokoknya mama akan ikut kamu. Bila perlu sampai kamu nikah!” tegas Anis. Wira seketika menoleh kaget.
“Lha terus aku bagaimana? Siapa yang ngurus?” pikirnya.

Tapi melihat ekspresi keukeuh istrinya, Wira hanya mengangguk mengiyakan permintaan Anis.

“Ya, udah… nanti Ayah tinggal di sana juga, se-men-ta-ra,” ucap Wira akhirnya dengan penekanan di kata terakhir.

“Ih…. Ribet amat sih! Kalo Mama dan Ayah di sana, Mondy malah gak bisa fokus belajar. Raya aja nggak bakal gangguin Mondy, ini…. Orang-orang tua sok alay….,” keluh Mondy manyun.

Anis dan Wira saling pandang.
“Mah… urusannnya gak sesimple yang mama pikir. Saat ini yang Mondy butuh Cuma doa dari mama, ayah, semoga semua berjalan lancar. Selebihnya Mondy lebih butuh teman-teman Mondy untuk mengurus segala sesuatunya.”

“Tapi Mon….” suara Anis tertahan oleh cekalan Wira dilengannya.
Wira menggeleng meminta Anis tak banyak protes.

Tak perlu perdebatan lagi, Mondy pulang ke rumahnya dan segera menghubungi teman-temannya terutama Mely dan Iyan untuk mengurus segala sesuatunya. Bukankah selama ini mereka berdua yang membantunya mengurus administrasi sekaligus pendaftaran sidang selama Mondy di Kalimantan?

Mereka tentu bersemangat, apalagi Mondy sudah menjanjikan ponsel baru buat Iyan. Dan Melly? Iya sudah cukup bahagia direpoti cowok setampan Mondy dan diijinkan sang pacar. Hehe……

****

“Iya… Ini udah nyampe rumah. Kamu ke kampus?” Jelas dan tanya Mondy saat video call dengan Raya.

Raya menggeleng, tanpa suara. Pipinya menggembung lucu.

“O, kenapa?” tanya Mondy sembari membereskan meja belajarnya, mengeluarkan isi tas ranselnya dan meletakkan segala sesuatu pada tempatnya.

“Gak ah! Gak ada kamu, gak ada Reva!” jawab Raya singkat dan kembali menggembungkan pipinya hingga tampak makin chubby dan lucu. Mondy terkekeh. Padahal ia juga tahu, hari ini Raya hanya ada satu mata kuliah yang sering dipindah hari lain karena banyak mahasiswanya yang bolos.

JANGAN SALAHKAN CINTATahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon