BAB XIII (part 2)

73 11 0
                                    

"Apa aku ini supirmu?" tanya Jung Kook tak habis pikir begitu Ki Hyun mendudukkan dirinya di kursi penumpang bagian belakang. Sudah satu minggu ini Ki Hyun tinggal di hunian Jung Kook. Tentu saja atas paksaan Jung Kook karena awalnya Se Mi ingin sekali Ki Hyun tinggal di apartemennya. Namun, Jung Kook melarang keras ide itu karena bagaimana pun Ki Hyun tetaplah seorang pria meskipun statusnya memang sebagai kakak biologis kekasihnya.

"Aku tidak ingin mengganggu acara berpacaran kalian nanti," jawab Ki Hyun ringan. "Sudahlah, ayo cepat berangkat."

Jung Kook menghela napasnya kesal. "Jika saja kau bukan calon kakak iparku," desisnya lalu melajukan mobilnya menuju apartemen Se Mi. Sementara Ki Hyun sama sekali tak menghiraukan desisan Jung Kook dan memilih untuk menutup matanya. Ia merasa begitu mengantuk karena semalaman ia begadang membuat lagu. Inilah yang akan terjadi padanya jika inspirasi emas tiba-tiba menghampirinya.

"Kau tunggulah di sini," ucap Jung Kook pada Ki Hyun begitu ia sudah sampai di gedung apartemen Se Mi. Ki Hyun hanya membalasnya dengan dehaman tanpa membuka matanya.

Jung Kook pun memasuki gedung apartemen itu dan segera menuju lantai tujuh belas. Sesampainya ia di depan pintu hunian Se Mi, Jung Kook segera menekan bel apartemen itu. Tak lama pintu pun terbuka, menampilkan sesosok gadis yang hanya mengenakan piama lingerie pink berbahan satin yang mengekspos kulit mulus lengan serta pahanya. Rambutnya terlihat sedikit berantakan dan wajah cantiknya bahkan terlihat masih mengantuk. Mungkin karena kesadarannya yang belum terkumpul seutuhnya sehingga ia tidak menyadari pakaian apa yang melekat di tubuhnya ketika ia membuka pintu rumahnya kini.

"Apa kau baru bangun tidur?" tanya Jung Kook setelah terdiam karena terlalu terkejut dengan penampilan Se Mi. Sebisa mungkin ia menahan dirinya agar tidak melakukan sesuatu yang aneh. Bukan karena pikiran Jung Kook yang macam-macam. Hanya​ saja pria mana yang pertahanannya tak akan runtuh jika disuguhi pemandangan seperti itu?

"Eoh, aku baru saja tidur jam empat pagi tadi," jawab Se Mi dengan suara bangun tidurnya. Sepertinya gadis itu masih berusaha mengumpulkan seluruh kesadarannya.

"Kenapa?" tanya Jung Kook lagi. Sial sekali ia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari tubuh Se Mi meski akal sehatnya berusaha untuk menghentikannya​.

"Karena shootingnya selesai pukul segitu," jawab Se Mi. Perlahan kesadarannya sudah mulai terkumpul. Sesaat kemudian, ia menyadari kekasihnya itu memiliki fokus yang lain selain pada ucapannya. Ia lalu mengikuti arah pandang Jung Kook dan menjerit seketika.

"Ya! Apa yang kau lihat? Byuntae." Dalam sekali sentakan, Se Mi langsung menutup pintu apartemennya. Ia merutuki kebodohannya sendiri karena hanya memakai pakaian seperti itu saat membuka pintu. Bagaimana pun juga Jung Kook adalah seorang pria. Bisa saja kekasihnya itu tidak mampu menahan hasratnya dan memangsanya saat ini juga. Oh, Se Mi benar-benar bodoh, rutuknya dengan sebelah tangan yang memukul kepalanya.

"Kenapa kau menutup pintunya tiba-tiba? Aku bahkan belum mengatakan tujuanku kemari," teriak Jung Kook di depan pintu hunian Se Mi sambil menggedornya dengan sebelah tangan.

"Kalau begitu katakan dari sana," balas Se Mi berteriak juga dari dalam. Ia tidak mau Jung Kook melihatnya lagi dalam pakaian seperti itu.

Jung Kook menghela napasnya pelan lalu berucap, "Aku ingin mengajakmu pergi ke suatu tempat. Jadi, segeralah bersiap."

"Sekarang?"

"Iya, Sayang."

"Baiklah, tunggu sebentar."

Jung Kook terbelalak. "Kau tidak membiarkanku menunggu di dalam?"

"Tidak."

Jung Kook pun mengembuskan napasnya pasrah. Ia lalu beranjak dari tempatnya dan menyandarkan tubuhnya di dinding, tepat di sebelah pintu hunian Se Mi. Jung Kook sungguh tak habis pikir. Bagaimana bisa kekasihnya itu membuka pintu untuk seorang tamu dengan pakaian seperti itu? Bagaimana jika yang​ menekan bel tadi bukan​ dirinya melainkan pria lain? Huh, membayangkannya saja sudah membuatnya marah duluan.

RETROUVAILLES [END] ✔Место, где живут истории. Откройте их для себя