#45 - 3 Urban Legend Barat Terseram

1.7K 92 7
                                    

1. The Liver
Ada seorang anak lelaki bernama Tommy. Dirinya baru saja mendapat amukan dari ibunya karena nilai rapotnya merah, ini membuatnya dihukum untuk tetap diam di rumah selama akhir pekan.

Saat sedang menjalani hukumannya, ibu Tommy menyuruhnya untuk membeli hati sapi untuk makan malam. Ibu Tommy menginginkan makanan lezat untuk menyambut CEO perusahaan dimana suaminya bekerja. Dirinya harus membuat kesan baik di kunjungan pertama sang bos besar. Tommy pun segera membelinya, namun saat dalam perjalanan, ada teman Tommy yang mengajaknya bermain kasti. Tanpa pikir dua kali, Tommy mengiyakannya, padahal Ibunya sudah memperingati untuk tidak mampir kemana-mana dulu. Namun Tommy melanggarnya, 'kalau hanya telat 15 menit saja, ibu tidak akan marah' pikirnya. Tak terasa, Tommy sudah telat setengah jam dan belum membeli hati sapi yang diminta oleh Ibunya. Panik, Tommy pun mengayuh sepedanya ke pertokoan terdekat. Sayang, seluruh toko sudah tutup. Tommy bingung bukan kepalang. Dia tidak mau lagi dimaki oleh Ibunya karena ini. Pikiran licik Tommy pun muncul.

Dia ingat kalau beberapa hari yang lalu, Kakeknya baru saja meninggal; Tommy ingin mengambil hati kakeknya saja untuk mengganti hati sapi yang lupa dibelinya. Lantas, ia mengendap kerumah, mengambil cangkul dan pergi ke kuburan Kakeknya yang masih basah. Setelah berhasil menggali dan menemukan mayat Kakeknya, Tommy segera mengoyak badan Kakeknya itu sehingga dia bisa mengambil hatinya. Berhasil! Tommy akhirnya pulang ke rumah, memberi 'hati' sapi pada Ibunya. Tak selang berapa lama hati sapi pun selesai dimasak dan siap dihidangkan. Seluruh anggota keluarga mulai makan malam bersama dengan bos besar Ayah Tommy. Rasa hati sapi buatan Ibu Tommy diacungi jempol oleh semuanya. Kecuali Tommy yang enggan memakannya.

Setelah malam mulai larut, Tommy pun tidur. Dalam tidurnya, Tommy samar-samar mendengar suara rintihan 'dimana hatiku? Dimana hatiku?' terus menerus. Saat Tommy membuka mata, alangkah terkejutnya dia mendapati Kakeknya ada di depannya dengan isi perut yang terburai dan mengeluarkan bau busuk. Tommy tidak bisa menjerit saking takutnya. Kakeknya pun bertanya sekali lagi, 'dimana hatiku?', lantas dengan terbata-bata, Tommy menjawab, 'kami memakannya...' Malam pun berlalu. Tiba-tiba keesokan paginya, suara melengking terdengar nyaring dari kamar Tommy. Ibu Tommy menemukan anaknya sudah terbujur kaku dengan perut terkoyak dan hatinya sudah hilang.

2. In The Middle, Forever...
Akhir pekan digunakan oleh 5 sahabat dekat untuk kemping di sebuah hutan belantara. Keempat sahabat ini sudah berteman sejak kecil. Bahkan mereka berjanji untuk tetap setia dan selalu bersama selamanya. Tingkah anak kecil masih terlihat dalam diri mereka walau sudah dewasa membuat suasana kemping saat itu sangat menyenangkan.

Namun semuanya berubah pada suatu malam. Salah seorang dari 5 sahabat itu tiba-tiba saja bergumam dengan serius; 'Jika suatu saat aku meninggal, apa kalian masih menjadi temanku?', sahabat lainnya langsung memukul pelan pundak sahabatnya yang tidur di tengah itu. 'Kau bicara apa sih? Walaupun kau meninggal nanti, kita akan tetap menjadi temanmu! Ingat kan? Kita akan bersama selamanya. SELAMANYA!', ucapnya lantang. Ujaran lantangnya tersebut menutup malam mereka. Mereka akhirnya tertidur.

Keesokan harinya, mereka memutuskan untuk mandi sekaligus berenang di sebuah sungai. Salah satu sahabat mereka yang semalam mengatakan 'jika suatu saat aku meninggal' menyiapkan baju terlebih dahulu sehingga ditinggal oleh sahabatnya yang lain. Tapi dirinya tak keberatan, toh letak sungai dengan area kemah mereka tidak terlalu jauh. Akhirnya setelah selesai menyiapkan baju, dia segera menyusul para sahabatnya ke sungai. Dalam perjalanan, ada sebuah air terjun yang harus ia sebrangi. Sial, saat dia menginjak sebuah batu, kakinya terpeleset hingga tercebur ke dalam aliran air yang mengarah ke air terjun. Teriakan minta tolong tak terdengar karena bercampur dengan suara gemuruh air terjun. Hingga suara itu menghilang...

Ke 4 orang lainnya merasa sahabatnya itu terlalu lama, akhirnya mereka kembali ke kemah. Mereka bingung mendapati baju dan sendal yang sahabatnya siapkan sebelumnya untuk mandi di sungai sudah tidak ada. Tapi mereka tak ambil pusing, mereka pikir sahabatnya tersebut pergi ke tempat lain untuk mandi. Saat malam tiba, akhirnya rasa khawatir muncul. Keempat orang itu mulai mencari sahabat mereka. Namun nihil, berjam-jam mereka mencari, sahabat mereka tidak juga ketemu.
Akhirnya mereka memutuskan untuk mencari lagi esok pagi. Saat mereka terlelap, salah seorang terbangun saat dirinya merasa ada genangan air yang membasahi tubuhnya. Ketika berbalik badan, dirinya kaget setengah mati melihat sahabatnya yang hilang telah kembali. Ia duduk di tengah, menatapnya dengan mata merah, kepalanya terputar dan badannya terus menerus mengelurakan air. 'Maaf aku tak bisa menyusul kalian. Tapi sekarang aku sudah di sini bersama kalian lagi. Selamanya...'

3. I know..
Seorang bocah sedang tertidur lelap saat suara gaduh terdengar dari luar pintu kamarnya. Pertama, si bocah lelaki ini tidak menghiraukannya, namun lama kelamaan, suara ini semakin keras sehingga membangunkan bocah tersebut.
Penasaran, bocah tersebut bangun lantas mencoba mengintip lewat lubang kunci untuk mencari tahu suara apa itu.

Betapa terkejutnya bocah itu saat dirinya melihat seseorang yang asing sedang memanggul Ayahnya yang sudah dibantai. Merasa tak percaya, bocah tersebut menunggu lagi orang asing tersebut.
Tak lama menunggu, pembunuh itu kembali ke lantai 2 dan turun lagi ke lantai 1. Kali ini dia menggotong mayat Ibunya. Bocah tersebut tercekat. Dia tak bisa menjerit. Dia sangat ketakutan.

Bocah tersebut akhirnya lari ke tempat tidur dan menyelimuti seluruh badannya. Nafasnya kini menderu. Beberapa saat setelah dirinya berbaring, ada suara garukan di pintu, terdengar seperti ada yang sedang menulis. Bocah malang tersebut menangis. Suhu badannya turun drastis.
Tak selang berapa lama, pembunuh tadi masuk ke kamar bocah tersebut. Bocah lelaki itu berpura-pura tertidur dan berharap pembunuh itu segera pergi.
Namun harapannya pupus sudah; bukannya pergi, pembunuh tersebut malah merangkak dan masuk ke kolong tempat tidur sang bocah tersebut. Suara nafas pembunuh itu bisa terdengar dari bawah tempat tidur, membuat keadaan semakin mencekam.

Dalam keadaan super takut, sang bocah memberanikan diri membuka sedikit selimut yang menutupi seluruh badannya. Apa yang ia lihat menjadi tulisan terakhir yang ia baca. 'Aku tahu kau sudah bangun'

Sumber:
bacaterus.com

Maaf, baru bisa update karena author sibuk di real life dan banyak tugas sekolah yang harus dikerjakan. Belum lagi tahun ini ada UN.

Btw Happy New Year readers !

See u :3

RandomCreepypasta [RanCreep]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang