#29 - SANTET (PART 3)

1.3K 95 4
                                    

Ibu mertuanya yang panik, menangis sambil berlari keluar mungkin hendak mencari bantuan. Sementara kami terus berusaha melepaskan teh ratih. Muka bapak tampak merah, nafasnya tersengal-sengal tapi bibirnya tampak berkomat-kamit mungkin sedang melafalkan doa. Teh ratih medekatkan wajahnya kearah bapak hingga mulutnya hanya berjarak beberapa centimeter saja dari muka bapak, dan tanpa disangka-sangka dia berteriak sejadi-jadinya. Kami yang sedang berusaha menarik tubuh teh Ratih replek menutup telinga.

Setelah berteriak teh Ratih loncat kearah depan melepaskan cengkramannya. Kemudian istri kang asep itu jongkok menatap kami. Seperti seekor binatang, teh ratih tampak tidak peduli lagi dengan penampilannya, dasternya yang robek bagian sampingnnya karena dia bergerak lincah dan tak teratur, sehingga bagian tubuh sensitifnya terlihat kemana-mana, tapi laki-laki mana yang akan birahi ketika melihat model wanita yang sedang dalam kondisi seperti kesetanan.

Tidak begitu lama ibu mertua kang Asep datang bersama rombongan, sekitar 8 orang dengan dua permpuan dan sisanya laki-laki. Mereka tampak keheranan menatap teh ratih didepan pintu masuk. Saat lengah itulah bapak menyentuh kepala teh ratih tepat dibagian jidat, bapak mencengkaramnya dengan kuat. Teh ratih berteriak-teriak, merontak bahkan tak segan untuk mencakar dan menedang tubuh bapak.

“bantu saya, pegang tangan dan kakinya” teriak bapak pada kami. Sontak semua pria yang ada disana ikut
membantu.

Walaupun tangan dan kakinya sudah dipegang kuat, tapi tampaknya teh tarih masih berusaha melawan bapak dengan memajukan mulutnya untuk menggigit. Mungkin saking kesalnya karena gigitannya tak juga kena, teh ratih meludahi bapak beberapa kali. Tapi bapak tak gentar dengan serangan yang dilakukan, hingga akhirnya teh ratih tergolek lemas tak berdaya. Setelah keadaan tenang teh ratih ditidurkan kembali diatas ranjangnya.

Menurut bapak yang ada dialam tubuh teh ratih bukan nyawanya sendiri, tapi mungkin setan suruhan seseorang sedangkan nyawa teh ratih tersesat berkeliaran. Saya kira kejadian itu hanya terjadi dalam film saja, ternyata nyawa bisa juga keluar dari tubuh kita dan tersesat. Entah benar atau hanya mengada-ngada dengan apa yang diucapkan bapak, tapi bila melihat kejadian yang baru saja terjadi memaksa saya untuk sedikit meyakininya.

“dia sedang kelelahan, mungkin nanti akan kumat lagi sep.” kata bapak.

“terus saya harus gimana pak ?”

Lalu bapak menjelaskan kepada kang asep bahwa ini pengalaman pertamanya menangani kasus seperti ini, dulu memang kejadian seperti ini pernah terjadi, tapi bapak hanya sebatas menyaksikan saja tak ikut andil dalam mengobati.

“kita harus melakukan upacara “ngajemput lelembut”. Kata bapak kepada mas asep.

istilah “ngajemput lelembut” ini kalau dalam bahasa indonesia bisa diartikan menjemput nyawa. Menurut bapak Dahulu kala Konon upacara ini sering dilakukan atau lumrah dikampung. Karena dulu saat kampung kami masih benar-benar hutan dan masih banyak tempat-tampat keramat banyak orang-orang yang tersesat atau linglung tak bisa pulang, padahal secara penglihatan lahir orang tesebut hanya tertidur, biasanya jasadnya disembunyikan si setan di semak-semak atau bahkah didahan-dahan pohon besar. Orang yang biasanya diisengi setan itu karena melanggar atau berlaku tidak sopan, seperti mengencingi sebuah pohon atau duduk diatas makan tanpa sengaja.

Akhirnya malam itu kami memutuskan untuk diam dirumah kang asep, bersama bapak-bapak yang lain tetangganya kami berbincang seru, seakan melupakan kejadian mengerikan yang baru saja terjadi. Saya ikut nimbrung tapi tidak ikut mengobrol, hanya menikmati kopi dan kacang rebus yang disediakan mertua kang Asep.
Hingga akhirnya “tahrim” berkumandang. Tahrim itu kalau dikampung saya adalah istilah untuk membangunkan orang untuk sholat subuh, jadi biasanya seseorang datang ke masjid dan membaca alquran melalu speaker, hal itu dilakukan sampai tiba waktunya adzan subuh. Dikampung saya biasanya tahrim dimulai dari jam setengah empat pagi.

RandomCreepypasta [RanCreep]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang