#24 - Unseen

2.1K 132 1
                                    

Bulan mulai muncul kepermukaan menunjukan wujudnya yang begitu indah untuk dipandang. Suasana tenang dan udara dingin yang mulai datang seakan menghilangkan semua beban pikiran yang ada. Entah jam berapa ini dan hari apa ini aku tidak begitu mengingatnya dengan jelas, semenjak aku meninggalkan ibu kota beberapa jam yang lalu. Sudah berapa lama aku di dalam mobil ini, diperjalanan panjang ini aku juga tidak tau pasti. Yang kuinginkan sekarang hanyalah ketenangan dan kedamaian di hati ini.

Hari ini hari kamis tepatnya tanggal 14 bulan Mei tahun 1998. Hari dimana sejarah kelam bangsa Indonesia terjadi, pembantain etnis tionghoa, kerusuhan dimana - mana, pemerkosaan, dan lain lainnya terjadi begitu saja. Namaku Clara seorang gadis biasa keturunan tionghoa yang berumur 15 tahun, yang dimana aku sedang berusaha untuk lari dari kerusuhan yang terjadi pada hari itu. Aku dan keluargaku segera pergi meninggalkan ibukota untuk menyelamatkan diri, kami pergi ke Jawa tengah tempat dimana menurut kami aman. Beberapa hari setelah pelarian dari ibukota aku tinggal dirumah saudaraku di Jawa tengah, saat ini kondisi negara sudah aman tidak seperti beberapa hari yang lalu. Akupun mulai bersekolah seperti biasa bertemu dengan teman baru dan juga lingkungan baru yang belum kukenal sama sekali. Pada awal aku sekolah aku merasa susah mendapatkan teman karena aku adalah etnis tionghoa yang dimana pada saat itu masih dijauhi. Aku terbiasa menyendiri selama dikelas tidak mempunyai teman hanya karena berbeda ras dengan mereka yang notabene orang - orang pribumi.

Tetapi semua itu berubah, pada suatu saat aku bertemu dengan seorang teman disekolah ini, namanya adalah Juna. Aku mengenalnya sebagai anak yang periang dan sebaya denganku, tapi yang aneh adalah setiap jam masuk kelas dia selalu ijin untuk buang air. Aku tidak tau kenapa dia melakukan itu, sampai pada suatu saat aku menyadari Juna yang kukenal bukanlah manusia biasa sepertiku. Dengan kata lain dia adalah arwah yang tidak tenang dan berkeliaran di dunia ini karena suatu alasan yang tidak kuketahui. Tidak hanya itu hal aneh yang kualami dalam hidup ini selain berteman dengan seorang hantu aku juga bisa melihat mereka. Yang kumaksud bisa melihat mereka adalah aku mempunyai kekuatan yang tidak dimiliki manusia biasa dan aku bisa melihat wujud mereka jika mereka mau. Pada awalnya aku tidak tau ini hanya imajinasiku atau kenyataan aku terlalu takut untuk membayangkan dan memikirkannya. Beberapa hari setelah kejadian aneh yang kualami, aku tidak bersekolah selama beberapa hari dengan alasan sakit. Tapi sebenarnya aku terlalu takut untuk keluar, takut melihat mereka dengan wujud yang menyeramkan bagiku.

Tetapi aku tau aku tidak bisa berdiam diri dan membatu seperti patung aku tidak bisa seperti itu. Aku lalu menyimpulkan ini adalah sebagai keajaiban yang diberikan oleh tuhan kepadaku jadi kenapa aku harus takut. Keesokan harinya aku kembali bersekolah di dalam perjalanan aku melihat beberapa hantu yang kulewati. Sebagian besar mereka berwujud seperti manusia biasa, entah kenapa mereka tidak terlalu menyeramkan seperti yang ada di film - film horror. Sesampainya disekolah aku sudah disambut di depan pintu gerbang oleh Juna, aku sebenarnya ingin menyapanya tapi orang - orang normal pasti akan mengira aku ini gila. Jadi aku membuat kesepakatan dengan Juna, jika aku atau dia ingin berbicara kita harus berbicara ditempat yang sepi dan tersembunyi. Hari ini aku ingin berbicara dengannya, ingin mengetahui bagaimana dia bisa meninggal dan bergentayangan di sekolah ini. Jadi kuputuskan untuk bertemu dengannya di belakang sekolah pada saat jam istirahat.

Aku melihatnya sedang duduk di sebuah ranting pohon yang terlihat sudah sangat tua itu. Dia tersenyum kepadaku menandakan hatinya sedang ceria karena melihat kedatanganku dan menepati janjiku. "Hey ! Clara" sapanya dengan penuh semangat dan dengan senyuman yang masih melingkar di wajah pucatnya. "Juna.. aku mau bicara turun dulu jangan duduk di ranting." sahutku dengan nada yang sedikit gemas karena melihat dia menggerakan kakinya yang menjuntai dari atas ranting pohon. "Iya.. iya.. aku turun" diapun turun dengan cara melayang di udara yang bahkan pelajaran sains pun tidak dapat menjelaskan bagaimana itu bisa terjadi. "Jadi mau bicara apa ?" dia bertanya dengan rasa penuh penasaran di wajahnya. "Aku mau nanya kenapa kamu bisa meninggal dan bergentayangan disekolah ini ?" akupun bertanya dengan rasa penuh penasaran, itu bisa terlihat di raut wajahku. Tapi entah kenapa dia seketika berubah, dia diam membatu dan membisu tidak berbicara sepatah katapun. "Hey Jun kenapa diam aja, apa aku salah bertanya ?" tanyaku berusaha menyadarkannya. "Eh.. engga - engga jadi aku bakal ceritain semuanya ke kamu Clar."

Sudut pandang Juna
Aku tau ini akan membuatku sedih dan membuatku mengingat hari buruk itu. Tapi dia tetap memaksaku untuk menceritakan bagaimana aku bisa berakhir seperti ini. Setelah kupikur - pikir aku akan menceritakannya ke dia karena aku dia adalah teman satu - satunya yang aku punya semenjak aku tidak ada lagi di dunia ini.

Jadi aku ini dulu adalah murid disekolah ini, semasa aku sekokah disini aku masih duduk di bangku kelas 9. Waktu itu masih tahun 1992 mungkin kamu waktu itu masih berumur 9 tahun. Jadi waktu itu hari selasa aku datang ke sekolah dengan penuh semangat dan ceria seperti biasa. Pertama tidak ada hal aneh yang terjadi tetapi semua hal itu terjadi setelahnya. Kringg !! bel istirahat berbunyi dengan lantangnya, aku keluar kelas untuk jajan seperti biasa. Tapi ada beberapa segerombolan murid dari kelas lain datang dan membawaku ke kamar kecil. Disana uangku diambil semuanya oleh mereka, tentu saja aku tidak tinggal diam akupun mulai melawan mereka. Pukulan demi pukulan aku lancarkan tapi tidak ada satupun yang menurut mereka itu sakit. Aku pada saat itu terpojok dan dikerumuni oleh 5 orang yang siap menghujani bogem mentahnya kepadaku kapan saja mereka mau. Lalu setelah itu aku tidak terlalu mengingatnya yang kuingat hanyalah aku berakhir seperti ini menjadi hantu yang tidak tenang.

Sudut pandang Clara

Aku mendengarkan setiap kata dan setiap kalimat yang dia keluarkan dari mulutnya. Aku mencermati semua yang ia bilang pada saat itu, pada saat aku tau dia meninggal karena dibully disana aku merasa sangat marah. Marah kepada orang - orang yang dengan teganya membunuh Juna tanpa ampun di hari itu. Tapi semua itu sudah berlalu kini dia sudah tiada dan sekarang aku berhadapan dengan arwahnya. Dari sekian kejadian aneh yang pernah kualami, ini adalah yang paling berkesan dalam hidupku karena aku mempunya teman. Tapi teman  tersebut bukanlah seorang manusia, binatang, ataupun tumbuhan melainkan dia adalah seorang hantu. Sejak saat itu aku terus berteman dengannya sampai saat ini, sampai aku sudah menjadi seorang ibu dari anakku yang kuberi nama sesuai dengan namanya yaitu Juna.

Sumber:
Buatan thor sendiri :v

Jadi sebenarnya ini tuh tugas sekolah bikin cerpen tapi tugasnya udah selesai jadi daripada nganggur ceritanya thor masukin aja kesini (walaupun endingnya mirip-mirip sinetron) :v

Kalo ada typo itu kesalahan murni thor jadi maafkan saya :v

[Jangan lupa Vomment karena bantuan dari anda bisa menjamin kelangsungan hidup thor :v]

RandomCreepypasta [RanCreep]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang