[1] Debt Agreement

147K 3.3K 40
                                    

BIJAKLAH MEMILIH BACAAN🔥

🍗🍗HAPPY READING🐥

•••••••••••••••••

"Argh!" ringis seorang wanita ketika ia di dorong oleh pria berbadan besar di depannya.

Wanita itu, bertubuh kecil pendek sekitar 150cm. Ia terdorong oleh pria berbadan besar hingga wanita itu terduduk di sebuah kursi lipat dan punggungnya terbentur kursi tersebut.

"Ssshss" racau wanita itu.

"Ayolah manis.. bermainlah satu ronde denganku," ucap pria berbadan besar dengan kumis hitam yang tebal.

"Lalu, bermainlah denganku 5 ronde haha." Timpal pria lainnya yang berada disamping pria berkumis tebal yang ada disamping pria dengan kepala pelontos.

Wanita itu melotot, membulatkan matanya "Berengsek! Pergi. Dasar gila!!" serunya.

Pria berkepala pelontos itu menunjuk-nunjuk wajah wanita itu dengan jari tangannya dan berkata, "Tanyakan pada ayahmu yang gila judi itu.. kalau putrinya adalah jaminan pelunasan hutangnya haha," lanjut pria berkepala plontos tersebut. Setelah kalimat yang diakhiri dengan tawa datar, pria berkepala pelontos itu meninggalkan pria berkumis tebal dengan wanita itu dan pergi mengangkat telepon di ponselnya.

Wanita itu memejamkan matanya, seperti berusaha berpikir bagaimana caranya ia keluar dari jeratan dua orang berbadan besar ini.
  Wanita itu menarik nafas lalu, berkata "A..akan aku lak-kukan sesuatu agar ayahku membayar hutangnya ta..tapi lepaskan aku," ucap wanita itu dengan nada bicara yang terbata-bata. Keringat dingin mengaliri wajah wanita berwajah kuning langsat itu.

"Lepaskan? Apa kau pikir ayahmu seorang presiden? Seorang mentri? Mana bisa ku lepaskan begitu saja. Bodoh! Ayahmu penjudi yang punya hutang dimana-mana. Dan kau jaminannya," ucap pria berkumis tebal itu dengan wajah datar.

Pria berbadan besar dengan kumis tebal itu meneliti semua lekuk tubuh wanita yang menjadi ancamannya kini dan tersenyum smirk.

Pria itu memajukan langkahnya sembari membuka ikat pinggangnya dan membuangnya sembarangan.

Wanita itu menarik nafas panjang. "A..aku bersumpah. Tapi to-long menjauhlah," ucap wanita itu. Keringat wanita itu seperti membanjiri wajahnya. Kini posisinya wanita itu seperti ketakutan.

"Lakukan yang ku minta."
"Siap boss," ujar pria berkepala pelontos itu menjawab jawaban telepon yang diseberang. Lalu melihat ke arah temannya yang akan bertindak nakal kepada sandraan bossnya itu lalu menghampiri mereka.

   Ia menepuk bahu temannya. Si pria berkumis dan berkata "Sudah." Pria berkepala pelontos itu seperti menghentikan pria berkumis tebal itu dengan menepuk bahu temannya itu.

Pria berkepala pelontos itu menggerakkan kepalanya ke arah luar rumah gubuk itu seperti berisyarat berdiskusi di luar gubuk.

Mereka berjalan ke luar seperti teras.

Sementara pria-pria itu keluar untuk berdiskusi, wanita kuning langsat ini mencoba mencari cara agar ia bisa keluar aman tanpa diketahui oleh pria-pria tersebut. Wanita itu mencoba mengintip keluar jendela dan menemukan sebuah ranting yang mendekati jendela tersebut. Ranting itu juga cukup tebal.

Wanita itu tersenyum senang. Setidaknya ada cara untuk dia kabur, pikirnya.

Wanita itu menggesekkan tali yang mengikat tangannya itu ke kursi yang ia duduki hingga tali tersebut panas dan lepas sendirinya. Kemudian, ia mengencangan tali sepatu yang ia pakai dan melompat ke arah ranting pohon itu.
•••••••••••••••

She's my slave Where stories live. Discover now