Bonus Part (1)

73.3K 1.6K 14
                                    

Hollaaaa!!! Hahaha banyak banget yang protes karena aku bikin mereka deg-degan. Wkwkwk maafin banget yaaa hihi abisan sih kalian bilangnya sella sama hanzel gaboleh dipisahin, jadinya aku cuman bisa bikin kayak gitu:D nahh ini dia bonus partnya, ada beberapa sih bakalan aku bikin. Semoga kalian suka yaaa;) enjoy guys!

***

Author P.O.V

Sella melihat pantulan dirinya dicermin besar yang berada disalah satu kamar hotel tempatnya berada sekarang. Ball Gown berwarna putih tanpa lengan yang menjuntai kebawah membungkus dirinya dengan sempurna. Wajahnya di make up natural sehingga membuat dirinya lebih cantik. Rambutnya yang disanggul dengan kepangan disisi kanan dan kirinya membuat dirinya semakin terlihat cantik.

"You look so beautiful, sel." ucap bella yang sedari tadi menemaninya didalam kamar tersebut. Sella tersenyum dengan pipi yang merona merah karena ucapan bella.

Ya, hari ini adalah hari dimana dia disatukan oleh hanzel secara resmi dari hukum maupun agama. Setelah menjalani rawat inap selama hampir 3 minggu akhirnya kedua orang tua mereka memutuskan untuk membuat acara pernikahan mereka seminggu setelahnya. Dan disinilah ia, didalam hotel berbintang yang terkenal di jakarta menggunakan gaun indah yang membungkus dirinya.

"Oke, tinggal satu lagi dan selesai semuanya." ucap sang perias yang tengah memasangkan kain berwarna putih yang menjuntai kebelakang menutupi punggung terbuka sella. Dirambutnya terdapar flower crown dengan mawar putih.

"Gila, lo cantik banget! Sumpah!" pekik bella saat sella benar-benar sudah selesai didandani.

"Apa sih lo bel. Nanti juga lo sama kayak gue." ucap sella meledek bella yang langsung merona merah. Sella terkekeh melihat tingkah sahabatnya yang masih malu-malu itu.

"Whoa, anak bunda cantik banget." ucap bunda saat sella sedang memutar dirinya didepan cermin.

Sella menoleh kebelakang dan mendapati bundanya yang sedang tersenyum membawa sebuket bunga mawar putih ditangannya. Bunda mendekati sella dan mengelus pipi anak bungsunya itu.

"Kamu cantik kayak bunda waktu itu. Hihi jadi inget masa muda deh bunda." ucap bunda sambil terkekeh geli membuat sella dan juga bella yang berada disitu ikut terkekeh.

"Bunda narsis ah." ucap sella sambil menciun sayang pipi bundanya. Bunda hanya terkekeh sedangkan bella hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah ibu dan anak yang ada didepannya ini.

Tok.. Tok.. Tok..

Sella, bella juga bunda menengok kearah pintu kamar yang diketuk. Disana munculah seorang pria paruh baya dengan setelah jas berwarna hitam, didalamnya ada kemeja berwarna putih dengan dasi kupu-kupu yang berwarna senada dengan jasnya.

Sella mengaga melihat ayahnya yang memakai setelan formal seperti itu. Membuat dirinya yang sudah berumur menjadi lebih tampan.

"I know, I look hot." ucap ayahnya memutar mata membuat sella dan bella tebahak hingga memegangi perut mereka masing-masing.

"Ya ampun, ayah jadi ganteng banget deh hahahaha." ucap sella sambil terus tertawa.

"Udah, udah. Yuk, ke altar. Udah ditungguin tuh sama calon suami tercinta." ucap ayah yang membuat sella menunduk malu.

"Siap?" tanya bunda. Bella sedang sibuk membenarkan tatanan rambut sella yang sedikit berangakan karena tadi tertawa.

"Siap bunda." ucap sella sambil tersenyum. Sella mengamit tangan ayahnya yang menunggunya didepan pintu.

Ditempat lain..

"Huwaaaaaa gue harus gimana?!" tanya hanzel kelabakan karena dasi kupu-kupu berwarna putihnya hilang.

Sedangkan aldo, bian dan ben yang berada didalam kamar tersebut hanya tertawa hingga terpingkal-pingkal. Mereka bertiga sudah siap dengan tuxedo hitam yang membalut tubuh mereka dengan sempurna. Sedangkan hanzel masih mondar mandir mencari dasi kupu-kupunya.

"Udah gak usah pake dasi." ucap aldo sambil melipat tangannya didepan dada dan terkekeh. Bian dan ben hanya mengangguk sambil menahan tawa mereka yang sebentar lagi akan pecah.

Hanzel menoleh menatap aldo tajam. Sedangkan yang ditatap hanya menyengir kuda membuat hanzel mendengus kesal. Tiba-tiba saja matanya tertuju pada koper yang terbuka dan disanalah dasi yang ia cari sedari tadi berada.

"God! Terimakasih tuhan!" ucap hanzel dengan mata berbinar dan mengambil dasi tersebut lalu memakainya.

"Gila lo, udah kayak orang kebakaran jenggot tau gak hahaha." ucap bian sambil tertawa di ikuti dengan aldo dan ben yang juga tertawa.

"Bawel ah. Udah yuk!" ucap hanzel setelah merapihkan tux putihnya.

Aldo, bian dan ben hanya menggelengkan kepalanya melihat hanzel yang ribet sendiri. "Kalo orang mau nikah tuh ribet ya?" ucap mereka bertiga yang dihadiahi tatapan tajam hanzel.

"Fine. Yuk, daripada gue diterkam ama singa macam hanzel." ucap aldo langsung lari keluar ruangan sebelum hanzel berteriak...

"ALDOOOOOO!!! GUE KURUNG DIKANDANG KAMBING LO!!!" teriakkan hanzel memggema didalam ruangan tersebut membuat bian dan ben menutup telinga mereka sambil memejamkan mata.

Hanzel berdiri dialtar dengan pendeta dibelakangnya. Setelah insiden tadi bersama aldo, ia langsung pergi menuju altar karena pengucapan janji suci akan segera dilaksanakan. Jantungnya berdegup dengan kencang takala berbarengan dengan suara alunan instrumental musik Turning Page dan saat itu juga pintu ballroom hotel tersebut terbuka menampilkan wanita cantik dengan balutan gaun putih yang indah.

Sella tersenyum saat melihat hanzel yang berdiri dialtar dengan balutan tuxedo berwarna putih yang membungkus tubuh tegapnya. Rambutnya disisir rapih tidak seperti biasanya. Matanya berbinar saat menatap sella sama seperti sella menatap dirinya dengan mata berbinar.

Hanzel menerima tangan sella dengan senyum yang mengembang. Ayah sella mengangguk dan menepuk bahu hanzel sebentar lalu kembali ketempat duduk yang disediakan.

"Kamu cantik." bisik hanzel membuat sella merona merah.

Acarapun segera dimulai. Janji demi janjipun diucapkan oleh mereka berdua. Mengikat diri mereka satu sama lain.

"Anda bisa mencium istri--" belum selesai sang pendeta berbicara, hanzel sudah mencium sella membuat semua yang berada disitu tersenyum geli melihat kelakuan anak muda seperti mereka.

Dan kenyataannya,
Mereka tetap dipersatukan walaupun rintangan yang mereka jalani sangat berat.

***

Huahaahaa jadi jugaaa, maaf yaaa kalo jelek. Tapi tenang ajaa masih ada beberapa bonus kok:D tungguin aja ok?

Vote dan Comment gaissss:*

Beautiful DisasterWhere stories live. Discover now