Part 32

118K 1.9K 52
                                    

Hello hello hello. Aku langsung buat kelanjutannya nih hihi aku gatau kenapa lagi ada ide aja wkwk. Eitss disini ada adegan 18+ nya yaa jadi yang belum 18 tahun jangan berani-berani baca part ini, oke?

Udahlah gamau banyak berbasa basi jadi langsung aja ya? Hihihi

Cuuussss~

***

Author P.O.V

Setelah selesai mandi dan berpakaian sella dan hanzel berjalan keluar kamar menuju ruang makan dengan tangan hanzel yang memeluk pinggang sella possesif.

"Wow, ada yang baru baikkan kayaknya. Belum juga satu jam udah dempetan lagi, gak asih ah." celetuk aldo yang membuat hanzel dan sella meloto kearahnya.

Baru saja masuk kedalam ruang makan mereka berdua sudah mendapat celetukkan asal dari sahabat teridiot mereka. Siapa lagi kalau bukan aldo?

"Kak, abis ini kita mau kemana?" tanya sella sembari berjalan mengambil tempat duduk bersebelahan dengan hanzel.

"Rencananya sih gue mau ngajak kalian kehutan yang dibelakang villa ini, yang dideket danau. Disitu kan ada air terjun, gimana?" ucap bian dengan semangat.

"Air terjun yang waktu itu buat nyeburin aldo ya kak?" tanya bella.

"Gak usah di ingetin juga kali, bel." ucap aldo kesol.

"Maaf sayang, mwah." ucap bella memonyongkan bibirnya seperti hendak mencium aldo.

"Ish, apaan sih bel." ucap aldo.

Yang lainnya hanya terkekeh melihat pasangan gila seperti aldo dan bella.

Saat mata sella bertemu dengan ben, mereka berdua saling memberikan senyum simpul tanpa mengucapkan apapun.

"Kamu mau makan apa?" tanya hanzel saat bian menyajikan saraoan pagi mereka dimeja makan.

"Pancake madu." ucap sella menyengir pada hanzel.

Hanzel mengacak-acak rambut sella gemas dan menyendokkan pancake kepiringnya lalu menuangkan madu.

"Yah, udah inimah pasti mesra-mesraan ini mah. Liatin aja," celetuk bian.

"Kayak lo gak aja sama kak jeny." ucap sella sambil meminum susunya yang diambilkan oleh hanzel.

"Eh lo masih kecil dek. Gak boleh mesra-mesraan." ucap bian sambil melahap waflenya.

"Kak! Gue udah mau 19 tahun dan sebentat lagi kuliah, gue udah gede!" ucap sella kesal karena selalu dianggap anak kecil oleh bian.

"Tetep aja masih kecil, badan lo aja kecil." celetuk bian lagi yang membuat sella mendelik kearahnya yang kebetulan duduk disebelahnya.

"Badan gue emang segini, bodoh. Gak bisa digedein lagi." desis sella marah.

Bian hanya memutar bola matanya sedangkan sella mendengus kesal akan kelakuan kakak tunggalnya yang memang selalu mengejeknya.

"Udah ah, kalian berdua nih berantem aja. Bian juga lagi, ngalah dong sama adeknya." ucap jenifer menengahi. Yang lainnya hanya tertawa melihat tingkah sella dan bian.

"Kok kamu malah belain dia sih jen? Kan aku yang pacar kamu." gerutu bian saat jenifer membela adiknya.

"Karena sella yang lebih kecil, jadi aku belain dia." ucap jenifer.

"Oh gitu? Oke." ucap bian lalu beranjak dari kursinya.

"Ya udah sana, jangan salahin aku kalo kamu ngambek terus tiba-tiba dapet surat pengunduran diri jadi pacar dari aku." ujar jenifer cuek saat bian ingin melangkah kakinya.

Beautiful DisasterWhere stories live. Discover now