Part 19

74K 2.2K 38
                                    

Marcella P.O.V

Aku bener-bener gak nyangka kalo yang nyuri fisrtkiss yang aku simpen buat pacarku direbut sama hanzel.

Tapi aku gak nyesel. Sumpah, malah tadi rasanya aku ketaghian, ya tuhan kenapa abid dicium hanzel jadi mesum gini sih? Wkwk.

Aku juga gak tau kenapa mau ngomong sama hanzel dengan kata 'aku-kamu' bukan 'gue-lo' lagi. Dan ya, aku seneng ngelakuin itu.

Asal kalian tau hidup aku terasa lebih sempurna kalo lagi sama hanzel walaupun aku lagi kena masalah aku akan tetep tenang kalo hanzel ada disamping aku.

"Hey, kok ngelamun?" tanya hanzel pada saat aku turun kelantai bawah bersamanya.

"Ih siapa yang bengong lagi, sok tau nih." ucapku lalu menjulurkan lidahku.

"Ye ngeledek nih?" tanya hanzel dengan kilatan jahil diwajahnya.

"Gak sih." jawabku dan sedetik kemudian.....

"Hahahahaha... Hanzel stop- hahahaha stop it hahahaha... Hanzeeeell hahahaha.." ucapku disela-sela tawanku.

Hanzel menggelitikku dan dia memang tau kelemahanku yaitu didaerah pinggang dan jika dikelitikin bisa-bisa aku pipis dicelana dan itu... Ew, menjijikan.

"No, I wont." ucapnya masih menggelitikku.

"Oh god hanzel... Hahahahaha udah dong hahaha lemes banget hahahaha.. Stop-hahahaha it.." ucapku disela-sela tawaku.

Tiba-tiba saja saat ditangga terakhir aku limbung dan untungnya dengan sigap hanzel memeluk pinggangku untuk menahanku.

"Whoaaa watch your feet honey," jawabnya dengan tangan yang masih memelukku dan cengiran khasnya.

"Hey! Is not funny hanzel, kamu yang ngelitikkin aku. Kalo aku jatoh gimana?!" ucapku ketus lalu mencebikkan bibir.

Kedua tanganku bersedekap didepan dadaku sambil membuat raut wajah kesal. Haha, rasain tuh si hanzel panik-panik deh dia.

Hanzel melepaskan pelukkannya dan berjalan hingga tubuh tegapnya berdiri dihadapanku. Aku menatapnya dengan tatapan kesal yang tentunya kubuat-buat.

Oh guys lihatlah! Wajahnya seperti ketakutan saat menatapku, haha. Rasain siapa suruh ngerjain aku~HAHA.

"Sella..." panggilnya dan menatapku lekat-lekat.

Aku membuang pandanganku berusaha agar wajahku tetap terlihat kesal dihadapannya.

"Marcella.." panggilnya lagi dan sekarang menyebutkan nama depanku dengan lengkap.

Aku masih tetap pada pendirianku. Yaitu, bungkam dan tetap memasang wajah kesal dihadapannya hingga membuat hanzel mati kutu haha.

"Marcella Agatha.." ow ow. Sekarang hanzel mulai memanggil nama depanku dan tengahku.

Haha kurasa ia mulai kesal padaku karena aku terus membuang muka dan membungkam mulutku.

"Marcella Agatha Wizein." dan ya!

Kalo hanzel udah manggil gitu tandanya aku emang harus natap ke dia dan jawab panggilannya dia.

"Apa?" tanyaku datar.

Tanganku masih bersedekap didepan dada, aku mengangkat daguku untuk lebih mendongak agar terkesan menantan hanzel.

Kutatap matanya lekat-lekat dan bisa kulihat dimatanya itu bahwa ia sedang khawatir dan tentunya karena aku yang lagi ngambek sama dia.

"I'm sorry." ucapnya. Baru saja aku ingin membalas ucapannya tapi mulutku telah dibungkam olehnya.

Beautiful DisasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang