Part 18

73.4K 2.2K 52
                                    

Author P.O.V

"Marsya? Yang lain mana?" tanya bian saat sudah berada didalam rumah.

Rumah dalam keadaan sepi dan hanya ada marsya yang duduk diruang keluarga sambil menonton tv.

"Tidur kak," jawab marsya tanpa menoleh kearah bian.

"Makan dulu gih sya, gue beli pizza tuh ada diatas meja pantry. Kalo gak ada disitu tanya jeny aja, gue mau bangunin anak-anak dulu." ucap bian lalu meninggalkan marsya.

Marsya mengambil remot dan mematika tv lalu berjalan menuju dapur menemui jenifer yang tak lain adalah kakak sepupunya.

"Kak, pizzanya mana?" tanya marsya saat sudah sampai didapur.

"Tuh, diatas meja pantry. Piringnya di situ tuh dilaci samping kulkas." ucap jenifer tanpa menoleh kearah marsya.

Jenifer sedang sibuk membereskan cemilan dan bahan makanan yang tadi ia beli bersama bian sekaligus makan malam.

Sedangkan marsya hanya mengangguk. Bibirnya terlalu sakit untuk berbicara karena digigit oleh ben tadi.

-Skip-

Bian berjalan kearah kamar tamu dan mengetuknya.

"Ada orang gak didalam?" tanya bian sambil mengetuk pintu kamar tamu tersebut.

Saat pintu terbuka bian mendapati bella dan aldo yang tersenyum kearahnya.

"Hai kak, ada apa?" tanya bella.

"Makan malem dulu bel, do. Tadi kakak beli pizza sama jeny. Kakak mau bangunin yang lain dulu." ucap bian lalu beranjak pergi kekamarnya.

"Yuk ah, tadi kan lo gak makan siang." ucap aldo lalu menarik tangan bella menuju ruang makan, sedangkan yang ditarik hanya bisa pasrah.

"Woi ben, bangun ben. Woi!" ucap bian sambil mengguncang badan ben.

"Ck apaansi! Berisik lo ah." gumam ben dan kembali tidur dengan menutup kepalanya menggunakan bantal.

"Elah, susah banget dah dibanguninnya." gerutu bian. Tapi setelah menggerutu senyum liciknya pun keluar.

"BENJAMIN BANGUN!!! ADA KEBAKARAN!!! BANGUN WOI BANGUN!!!" teriak bian pada akhirnya.

Ben yang mendengar teriakkan tersebut langsung terlonjak kaget dan melompat dari kasur.

"Hah? Mana kebakarannya? Udah sampe mana? Lo gak apa-apa kan bi?" tanya ben berentet membuat bian tertawa ngakak.

"Hahahaha anjir orang ganteng kayak lo bego banget mau aja dibohongin. Hahahaha. Bangun makanya, makan malem noh hahahaha." ucap bian disela-sela tawanya.

Sedangkan ben serasa seperti disiram oleh air dingin, tersadar dikerjain ia menimpuk bian dengan bantal yang digenggamnya.

"Sialan lo, bangsat. Gue kira beneran, ya udah gue cuci muka dulu." ucap ben lalu berjalan ke kamar mandi.

"Ben, nanti tolong bangunin sella sama hanzel ya! Gue turun duluan." teriak bian.

"Hmmm." ben hanya bergumam dan mencuci mukanya.

Setelah matanya sudah tidak mengantuk lagi, ben berjalan keluar kamar bian dan menuju kamar yang pintunua tepat berada didepan tangga.

Ben mengetuk pintu itu dengan malas dan bergumam tak jelas sampai pintu itu terbuka dan menampilkan sesosok gadis yang baru bangun tidur.

Membeku.

Ben seperti membeku saat melihat sella yang sehabis bangun tidur, wajahnya yang pucat, rambutnya berantakan dan bajunya yang terkesan..... Oh! Ben dengan susah payah menelan ludahnya sendiri menghilangkan pikiran kotornya.

Beautiful DisasterWhere stories live. Discover now