4.2

5.4K 605 54
                                    

Disclaimer Masashi Kishimoto

Inspired from 'Secret' by Fuyutsuki Hikari

[Another version from Bukan Rahasia FFN]

_______________________

Video ☝menginspirasi part ini (terutama yang di ffn) feel buat adegan Naru inget Ruko itu, kaya Shin pas inget Mayu 😄
_________________

Kediaman Uzumaki menjadi sepi sejak kepindahan Naruto kemarin. Bahkan Karin yang pagi ini nampak tidak berselera menikmati sarapan paginya. Berpisah dari Nee-chan tersayangnya yang entah kenapa tidak bisa dihubunginya.

"Karin... makanlah, sayang. Kau butuh banyak tenaga untuk hari ini. Bukankah pagi ini ada pelajaran olah raga?" Kikyo menatap putri bungsunya khawatir.

"Aku tidak berselera, Kaa-san. Naru-nee sama sekali tidak bisa dihubung sejak kemarin," ujarnya murung.

Nagato dan Kikyo bertukar pandang, bingung. Ini memang tidak biasa, namun mereka juga tidak mungkin terlalu memaksa Naruto untuk selalu dekat dengan mereka. Gadis itu sedang menikmati masa-masa kebebasannya tanpa menyandang nama keluarganya.

"Mungkin, dia akan memberimu kejutan dengan menjemputmu pulang sekolah nanti?" Kikyo mencoba menghibur putrinya.

"Kaa-san benar. Kau tenang saja, empat mata. Aku sudah mengirim pesan padanya untuk menjemputmu pulang sekolah nanti. Karena Kaa-san akan pergi ke rumah Jii-san di Suna, tidak ada sopir yang akan menjemputmu. Aku juga ada janji dengan dosen pembimbingku. Jadi tidak bisa menjemputmu." Kurama menatap adiknya setelah menulis pesan singkat dan mengirimnya pada Naruto.

Pemuda itu memang cemburu karena kedekatan Naruto yang terlalu memanjakan Karin. Namun Kurama lebih tidka suka melihat wajah sedih adiknya. Karena sebengal-bengalnya dirinya, For God sake! Dia sangat menyayangi adiknya itu. sama seperti ketiga saudara laki-laki Naruto di luar sana menyayangi Naruto.

Lagi pula, Kurama tahu alasan utama yang membuatnya begitu dekat dengan Karin. Karena Karin sangat mirip dengan sosok gadis itu dulu –secara sifat- dan ibunya.

"Tou-san juga tidak bisa. Gomene, Karin-chan," tambah Nagato meminta maaf.

"Tidak apa-apa, Tou-san, Nii-san, Kaa-san. Asal Naru-nee menjemputku, aku tidak masalah di rumah sendirian sampai kalian pulang, nanti," balas Karin sumringah sambil menikmati makanannya dengan lahap. Membuat ketiga anggota keluarganya tersenyum lega.


..__..

Naruto menatap pesan dari Kurama dengan wajah lelah. Ia tidak tidur semalaman. Banyak hal yang dipikirkannya, juga kegiatan hacking-nya pada beberapa situs resmi pemerintah Konoha. Bahkan deepweb – yang jarang dimasuki orang kecuali yang bernyali dan cukup percaya diri bisa selamat tanpa terlacak hacker lain. Memang bukan keahliannya, namun setidaknya ia sudah berusaha. Karena kenyataannya, kemampuan IT-nya hanya sedikit di bawah Zetsu yang sudah professional.

Ya, aku akan menjemputnya – ketiknya membalas pesan Kurama.

Naruto sangat tahu dan mengerti seperti apa Karin. Gadis itu tidak bisa jauh darinya, apalagi ketika tahu bahwa mereka berada dalam satu tempat yang sama. Hanya terpisahkan beberapa kilo. Tercakup dalam satu kota, bukan berlainan benua. Seperti mereka biasanya.

Menghela napas panjang untuk mengurangi beban yang terasa menyesakkan dadanya. Menahan sekuat tenaga air mata yang ingin keluar dari pelupuk matanya. Naruto memilih beranjak berdiri dari hadapan layar laptop yang masih menyala sejak semalam. Ia butuh air untuk menyegarkan tubuhnya. Memilih berendam dengan air hangat, berharap mampu merilekskan pikirannya yang sedang kacau.

VengeanceWhere stories live. Discover now