💕13💕

554 84 1
                                        

Jangan lupa pojok sebelah kirinya dipencet yaaa 😀😀😀

“Ma, mama apa kabar disana? Jieun kangen banget sama mama, maaf ya ma, Jieun gak bisa jadi anak yang seperti mama inginkan, Jieun gak bisa buat papa kembali lagi untuk kita, papa udah jadi milik orang sekarang ma, Jieun cukup kecewa sama papa yang lebih memilih keluarganya disana dibanding memilihJieun , tapi ma dibalik itu semua Jieun masih sangat menyayangi papa, Jieun ingin papa kembali seperti dulu, tapi mungkin itu gak akan terjadi, Jieun hanya berharap aja ma”

Jieunterus meluapkan rasa rindunya dengan sang bunda yang hanya tinggal nama saja dibatu nisan tersebut, ia kadang menangis, tersenyum, dan sesekali tertawa saat terbawa dengan ceritanya.

Chanyeol? Ya Chanyeol sekarang sedang berada dipemakaman Papanya yang tidak jauh dari kuburan mama Jieun.

“Pa, apa papa melihat gadis yang ada disana? Dia cantik ya pa, sama seperti mama cantiknya. Chanyeol mau cerita kalau tadi dia bilang punya perasaan sama Chanyeol, Apa papa tau perasaan apa yang ada digadis itu untuk Chanyeol?? Mungkin sekarang papa kecewa sama Chanyeol karena Chanyeol gak bisa ngejaga mama dan Suzy, tapi asal papa tau Chanyeol sangat mencintai mereka pa, Chanyeol hanya tidak ingin kalau Chanyeol kembali dianggap anak kecil, Chanyeol udah gede pa, andai aja dulu papa tidak pergi keluar negeri, mungkin sekarang kita masih bersama”

Begitupun juga dengan Chanyeol, ia sesekali meneteskan air matanya, tersenyum mengingat kenangan dulu bersama sang papa.

“Lo bisa nangis juga ya?” tiba tiba seseorang mengagetkannya dari arah belakang, tak sedikit pun Chanyeol menoleh karena memang dia sudah tanda dengan suara ini.

“ini kuburan bokap lo, hmm gue turut berduka cita ya” ya siapa lagi kalau bukan Jieun. Jieun mendekati Chanyeol dan duduk disebelah Chanyeol.

“gue nyesal dulu gak pernah dengar kata bokap gue, dulu gue selalu ngebantah apa kata bokap gue, waktu SMA gue selalu bolos, dan ngumpul bareng teman gue,ada yang ngerokok lah ada yang minum lah, bokap gue udah nyuruh gue untuk jauh dari mereka, tapi tetap aja gue masih bandel, gue nyesal tapi semua sudah terlambat” Curhat Chanyeol.

“Penyesalan memang datang belakangan, dan bukan hanya lo aja yang menyesal, gue dan orang lain juga pernah menyesal karena perbuatannya sendiri, menyesal dengan apa yang terjadi” Ujar Jieun yang ikut menaburkan bunga diatas makam Papa Chanyeol.

Setelah dari pemakaman Jieun diantar pulang sama Chanyeol, awalnya Jieun tak ingin pulang karena percuma dirumah ia hanya kesepian, tapi apa boleh buat berulang kali Chanyeol memaksanya.

“nah nyampe, ingat ya sayang, jangan kabur terus bunuh diri, entar gue kena imbasnya” pesan Chanyeol dengan nada lembutnya

“sayang sayang, pala lo” ketus Jieun dan keluar dari mobilnya, sebenarnya sih dia senang dibilang sayang sama orang yang mulai dicintainya, tapi dia masih gengsi.

Sesampainya Jieun dirumahnya, disana terlihat beberapa orang yang sepertinya tengah menunggu Jieun, namun Jieun hanya Acuh dengan dua orang yang tengah menunggunya itu, baginya mereka yang menunggu Jieun itu sama sekali tidak penting.

“Masih ingat pulang kamu!” baru saja ia mau melangkahkan kakinya ke anak tangga pertama tiba tiba suara bentakan menusuk gendang telinganya, ia memejamkan matanya sebentar dan menarik nafasnya lalu mengeluarkannya secara kasar.

“masih ingat papa dengan Jieun” ketus Jieun yang masih tak mau membalikan tubuhnya.

“ini anak papa, ternyata dugaanku salah ya pa, aku kira Jieun itu baik ramah dan sopan, ternyata seperti ini perlakuannya sama papa” Suara itu memang tak asing lagi didengar Jieun, inilah suara yang membuat hidup Jieun tanpa kasih sayang seorang papa.

“Eh lo diem ya kalo gak tau apa apa, mending lo pulang sana, Nyampah tau gak lo disini!” Kini Jieun berbalik dan menatap dua orang yang ada dihadapannya, satu laki laki paruh bayah dan satu lagi gadis cantik yang Notebenenya adik Tiri Jieun.

“Gue nyampah? Heh lo gak nyadar, lo itu yang sampah disini, lo gak pantes disebut anak sama papa” gadis itu mendekati Jieun, dimatanya ada dendam yang masih tersisa.

“Udah Jiyeon, biarkan dia berbicara seperti itu, sekarang papa minta kamu untuk menyerahkan semua perusahaan yang papa berikan untuk Jiyeon, dan kamu ingat Jiyeon akan tinggal bersama kamu disini, dia akan menjadi atasan kamu dikantor” Ucapnya dan mendekati kedua putrinya, Jieun menoleh saat mendengar ucapan papanya.

“tapi kenapa semua harus dia sih pa...?”.

“gak ada tapi tapi, ini semua kemauan kamu kan? Papa mau tanya kenapa tadi pagi kamu gak meeting dengan clien, dan kamu tau clien itu sangat penting, dia ingin meminta bantuan ke kita dan menyumbangkan dana besar keperusahaan kita, dan kamu menyia nyiakan itu, jadi sebaiknya papa memutuskan Jiyeon lah yang menjadi Manager Perusahaan dan kamu menjadi bawahannya, papa melakukan ini agar kamu tidak melunjak dengan apa yang papa berikan” Jelasnya.

“Papa memang gak pernah ngerti sama apa yang Jieun rasakan, yang papa inginkan hanyalah Uang uang dan uang, pa Jieun  juga butuh kasih sayang papa, bagi waktu papa untuk Jieun bukan untuk uang papa”.

Jieun segera berlari kekamarnya dengan air mata yang terus mengalir dipipinya, Jiyeon? Dia tersenyum bahagia karena melihat Jieun menangis.

Bersambung,...

Repeat Again (Chanyeol - Jieun) (Complete)Where stories live. Discover now