Bagian 44

390 8 0
                                    

"Aku ke sini Cuma mau ngomong itu. Kayaknya terlalu kekanak-kanakan banget kalau ada masalah dan kita malah ngumpet dari masalah itu," ok, ini terdengar seperti sindiran. "Keputusan ada di tangan kamu. Kalau kamu udah tahu jawabannya, jangan sungkan untuk bilang ke aku. Apapun itu. Aku permisi," Shilla bangkit dari duduknya dan segera pergi dari rumah Iel. Bahkan ia juga tidak berpamitan dengan tuan rumah.

Giandiva Arshilla

@ArshillaGee

Cuma kasihan aja kalau rumah Iel banjir gara-gara gue

Giandiva Arshilla

@ArshillaGee

Mulai memikirkan akhirnya. Just uh!

***

Tidak terasa sudah memasuki hari terakhir liburan. Besok sudah harus kembali pada rutinitas sibuk yang mau tidak mau, suka tidak suka harus dijalani. Salah satunya S-E-K-O-L-A-H.

"Kakak Ray! Besok buat sekolah udah di siapin belum?" tanya Mama Ray begitu keluar dari kamarnya dan melihat sang anak bungsu tengah asik dengan ponselnya di depan TV. "Kalau nggak diliat jangan dinyalain dong," dumelnya seraya meraih remot dan mematikan televisi. "Denger nggak sih?" kesal juga jika orang yang ditanya tidak menjawab, asik dengan dunianya sendiri.

"Iya," respon Ray seadanya. Mama hanya menghela nafas lantas mengambil duduk di samping anaknya.

"Lagi ngapain sih? seru banget. Sampai senyum-senyum gitu," Mama Ray mencoba melirik ke layar ponsel Ray.

"Mama apaan sih? kepo," Ray berusaha menjauhkan ponselnya. Tidak mau Mamanya melihat.

"Hayo. Lagi godain cewek ya?" tuduhnya tersenyum geli. "Siapa? Marsha? Olivia? Acha? Atau Kesha?" Mamanya sedang mengabsen nama teman-teman perempuan Ray yang beliau kenal.

"Ayo siapa lagi. Baru empat itu," Mamanya melotot.

"Kecil-kecil Playboy," Ray hanya terkekeh.

"Ma. Rio ke rumah Iel ya?" Rio menuruni anak tangga dengan tergesa. Bahkan belum sempat sang Mama menjawab, dia sudah ngacir begitu saja melewati Mamanya.

"Mau ngapain?!"

"Main basket!"

"Jangan sore-sore pulangnya! Besok sekolah!"

"Iya!" haduh. Jadi harus teriak-teriak seperti itu. Rio tidak sopan.

***

"Iya Vi. Gue OTW. Bawel banget dah lo," Ify dan Via sedang bercengkrama lewat telfon. Saat Ify dalam perjalanan pulang dari Bandung.

"Ih. Gue kan kangen Py. Lo sih liburan di Bandung kok full dua minggu. Kita jadi Cuma jalan bertiga," Ify yakin di sana Via sedang mengerucutkan bibirnya.

"Elah. Kan jarang-jarang gue pergi ke Bandung. Emang nanti mau ke mana?"

"Ke rumah Iel. Ada Cakka, Alvin, sama Rio juga di sana," 'Rio? kok gue jadi grogi ya mau ketemu dia?' batin Ify.

"Lo jemput gue ya?"

"Iya. Entar kalo udah deket rumah lo, SMS. Biar gue bisa langsung cus ke rumah lo. Kita berangkat berdua soalnya Agni sama Shilla langsung ke sana."

"Siap. Emang mau ngapain ke rumah Iel? kok nggak ke Dufan aja."

"Liburan begini pasti ramelah Neng. Kelamaan ngantrinya. Ya di rumah Iel Cuma ngobrol-ngobrol sambil ngemil doang paling. Daripada di rumah gabut kan?"

Satu Wajah Berjuta IngatanWhere stories live. Discover now