Bagian 18

465 10 0
                                    

Fifyo Marissa

@Ify_Marissa

Gue bukan pilihan yang baik

Rio tersenyum sinis. Entah mengapa ia langsung menuliskan beberapa kata di kolom Tweet.

Rionald Stevaditya

@Rionald_Stev

Gimana kalo lo takdir gue?

Oh iya gue lupa! Takdir bisa dirubah.

Dan mungkin, lo yang paling bersemangat untuk mengubahnya

Untuk apa memperjuangkan orang yang tak ingin untuk diperjuangkan? Untuk apa mengharapkan balasan perasaan kalau dia tak mau kita memiliki rasa yang lebih untuknya? Mungkin itu yang Rio rasakan. Bukannya ia tipe orang yang gampang menyerah dengan keadaan, ia hanya ingin realistis.

Friendzone. Apa itu akar permasalahannya? Sepertinya tidak. Toh banyak kisah sahabat yang akhirnya berujung cinta dan itu bukanlah hal yang tabu di jaman sekarang. Entahlah. Sulit untuk menebaknya.

Mengikuti alur hidup mungkin menjadi keputusan Rio. Dan pada akhirnya ia akan memilih sebuah kalimat dari ribuan kalimat, entah kalimat keputusasaan atau keoptimisan. Dan pada akhirnya inilah kalimat pilihan Rio.

Rionald Stevaditya

@Rionald_Stev

Takdir kan menjawabnya J

***

Senin pagi menyapa Rio yang sepertinya masih sedikit kelabu. Mungkin. Tak ada senyum manis nan menawan, tema wajah yang terkesan 'Ogah-ogahan', dan penampilan yang... yaa tak seperti biasanyalah. But, don't judge a book by it's cover. Jangan menilai orang hanya dari luarnya saja. Mungkin ini adalah style baru Rio setelah mengalami pahitnya patah hati. Mungkin. Atau mungkin, salah satu langkah Rio untuk move on. Jangan!!!

"Yo! Lo disuruh pidato entar pas upacara sama Bu Ira," ujar Cakka begitu melihat Rio meletakkan tas di sampingnya.

"Kok mendadak sih?" keluh Rio.

"Nggak usah gaya deh lo! Lo kan udah terkenal tu dalam hal 'merangkai kata-kata'" seru Cakka. Rio duduk di bangkunya lantas menoleh ke Cakka.

"Sayang ya? Gue nggak pinter merangkai cinta. Haha," sumpah! Candaan Rio tak ada lucu-lucunya. Itu menurut Iel yang sedari tadi hanya diam mendengarkan percakapan atara Rio dan Cakka dari bangkunya.

"Lo jangan buat gue merasa bersalah lagi deh," sindir Iel. Rio menoleh untuk menghadap sang Kakak Sepupu yang sepertinya tengah merajuk.

"GWS ya?" Iel langsung menimpuk Rio dengan pulpen di tangannya.

"Gue kubur lu!" kesal Iel. Namun, detik berikutnya Iel dan Rio sama-sama tersenyum. 'Gue kangen kayak gini' mungkin itu yang ada di pikiran mereka.

"Widih! Udah baikan nih ceritanya?" tanya Cakka.

Rio dan Iel saling tatap lalu... "Ya, gitu deh!" seru mereka kompak lalu tertawa.

"Gini nih kalo Mermaid Man dan Bernekle Boy udah bersatu, gue yang didzalimi," pasrah Cakka. Lagi-lagi mereka tertawa.

***

Semua murid SMA Persada sudah berkumpul di lapangan upacara karena sebentar lagi upacara akan dimulai. Walaupun Ify adalah bintang kelas, ia bukanlah orang dengan tipe gemar berdiri di barisan terdepan dan mengikuti upacara dengan khidmat, tak lupa mendengar amanat pembina upacara dengan seksama. Jika kalian bertanya siapa yang paling malas mengikuti upacara di antara Ify, Via, Shilla dan Agni, Ifylah orangnya.

Satu Wajah Berjuta IngatanWhere stories live. Discover now