24. Buih Bertasbih

588 73 12
                                    

Seindah lantunan ayat suci, yang terbang bersama angin. Menyelusup ke setiap telinga ... begitu menenangkan layaknya deburan ombak di Samudra.
Jika buih di lautan saja bertasbih, lalu Engkau mengabulkan permintaannya tuk mendekati tepian karang.
Maka izinkan lah aku berdzikir memohon pertolongan-Mu. Wahai Zat yang Maha Penyayang
....

***

Sudah lebih dari satu jam yang lalu panggilan dari Caroline mengabarkan bahwa Alqyra menghilang, dan sudah terlewat satu jam pula laki-laki itu terus mencari keberadaannya saat ini. Perasaan aneh itu kini terjawab sudah, Alqyra menghilang dan tidak tahu siapa penyebabnya.

Lagi-lagi ucapan terakhir yang gadis itu katakan kembali berdengung ditelinganya. Membuat rasa sesal telah meninggalkannya seorang diri semakin membuncah.

Kau tahu? Kita adalah pemeran utama dari skenario ini. Aku yakin kita pasti pemenangnya!.

Syakhil terus melangkah, sesekali kepalanya dia tolehkan mencari ke setiap sudut kota. Berharap gadis itu baik-baik saja. Dia merasa gagal menjaga gadis itu, amanah yang Damian berikan tidak dapat dia laksanakan.

Suatu agama akan tetap tegak tergantung siapa yang memeluknya.

Malam semakin gelap, langkah kaki itu terhenti didepan masjid tempat mereka berpisah sore tadi. Sehiltik mosque.

Jika kita memeluknya dengan erat maka tidak akan mudah terlepas, tapi jika hanya sekedar dipeluk pasti akan terjatuh juga.

Kakinya sudah lemas seperti jelly. Bahunya melorot seakan ribuan ton beton menghimpit tubuhnya. Didepan serambi masjid--dimana banyak nisan yang tersebar disana, Syakhil menjatuhkan dirinya diatas dinginnya tanah berumput.

Kau lihat buih?
Buih dapat memecah karang jika mereka bisa bekerja sama. Saling bergandengan tangan membentuk gelombang lalu membiarkan angin mengantarnya pada tepian karang, sehingga semakin lama karang akan keropos. Jadilah orang seperti buih yang mau bekerja sama dengan air dan gelombang yang lama kelamaan akan membuat kerasnya karang menjadi rapuh juga.

Semakin lama dirinya termenung, suara ayahnya kembali hadir seakan menjadi penerang. Membuatnya sadar maksud dari perkataan itu.

Alqyra benar, ayahnya juga benar. Sebesar apapun masalah yang tengah mereka hadapi, jika mereka mau bersatu mengungkap semua kebenaran maka mereka akan lolos dari ujian ini.

Untuk kesekian kalinya, dia mampu kembali percaya banyak pintu yang terbuka memberi jalan untuk setiap permasalahannya. Syakhil bangkit dengan semua beban yang berjatuhan. Dia tidak sendiri, Ali, Mr. Grish, bahkan Julian ada dipihak yang sama. Dan yang pasti ada Allah Swt. Yang akan selalu membantu dalam setiap kesulitannya.

Bersama yang lainnya dia akan menjadi sebuah ombak yang kuat, melawan fitnah dan segala diskriminasi.

***

Hitam ...
Hanya kegelapan yang dapat dirinya rasakan. Tubuhnya kaku dan sesak, bahkan tidak bisa bergerak. Seakan sekujur tubuhnya ditelan oleh kegelapan.

Ketakutan akan bayang-bayang hitam yang kerap melintas ditengah ruang gelap membuatnya panik, namun sekuat tenaga dia berusaha untuk melawannya. Ketakutan hanya akan memperburuk keadaan. Sama seperti percakapan yang belum lama ini dibicarakan. Ketakutan adalah hal yang mereka inginkan, itulah tujuan utama sebuah teror.

Ja, ich bin ein MuslimWhere stories live. Discover now