Part 15

3.4K 226 2
                                    

Karya : ‘Deandra Raditha Putri’
@dean_raditha

________________________________________
Kemaren ada kekeliruan xD nama mamanya Aldi itu Melina ‘kan? Tapi kemaren malah gue tulis Lisa O.O mamanya Aldi ketuker sama mamanya Babas. *krik
________________________________________

“Simpan aja kalung itu,” Aldi menunduk, matanya menatap nanar kalung perak dengan liontin berbentuk bunga salju yang tergeletak di dekat kaki (namakamu).

Kalung itu, kalung yang pernah diceritakan (namakamu) padanya. Kalung yang ada di imajinasi (namakamu), dan Aldi berhasil mewujudkannya. Bagi (namakamu) kalung ini memiliki makna yang sangat dalam, karena kalung ini....

[Flashback]

“Al, gue pengen deh, ditembak cowok pake kalung,” (namakamu) menoleh ke arah Aldi yang sibuk ngemil keripik maicih level 10. Aldi menatap (namakamu) dengan mulut terbuka karena kepedasan, sebenernya cowok ini gak terlalu fokus sama perkataan (namakamu).

“Gue pengen dikasih kalung yang liontinnya bunga salju. Keren banget kayaknya,” mata (namakamu) berbinar membayangkan kalung itu, “pasti gue nanti keliatan cantik kayak Elsa di Frozen,” (namakamu) nyengir lebar ke arah Aldi.

Aldi meraih segelas orange jus yang ada di meja, setelah meneguknya hingga tinggal setengah. Aldi membuka mulut untuk menjawab (namakamu), “Mau pake apapun lo gak bakal berubah. Ya gitu-gitu aja kayak Olaf.”

“Ah, Aldi mah rese banget jadi orang! Pantes aja jomblo mulu, gak romantis sih.”

“Kayak situnya punya pacar aja.”
______________

“Al,” panggil (namakamu) dengen suara lirih, Aldi tersenyum tipis.

“Mungkin kita emang ditakdirin buat jadi sahabat selamanya,” (namakamu) yakin, dibalik senyuman yang Aldi tunjukan, laki-laki itu pasti menyembunyikan lukanya, “gue cabut dulu. Lo masih utang penjelasan tentang hubungan lo sama Pak Iqbaal,” dalam kondisi seperti ini Aldi masih sempat bercanda, laki-laki itu mencubit hidung (namakamu) sekilas sebelum berbalik dan pergi meninggalkan (namakamu) yang masih mematung menatap punggung Aldi yang menjauh.

“(namakamu)?” Iqbaal menyentuh pundak (namakamu), pundak yang awalnya terkulai lemah kini mulai bergerak naik-turun, “hei,” Iqbaal membalikan tubuh (namakamu) untuk menghadapnya, “kamu—”

Ucapan Iqbaal terpotong saat (namakamu) tiba-tiba memeluknya erat, bahu (namakamu) begetar. Gadis ini terisak di pelukannya. Iqbaal tak mengatakan apa-apa lagi, dia hanya membalas pelukan (namakamu) dan mengusap puncak kepala gadis ini. Yang dibutuhkan (namakamu) sekarang hanyalah tempat untuk bersandar.

Satu hal yang membuat Iqbaal sedih, (namakamu) menangisi laki-laki lain.

****

Kevin sudah pulang duluan, tadi ketika Iqbaal mau mengantar (namakamu) dan Kevin pulang. Tanpa sengaja mereka berpapasan dengan Om Aryo dan Tante Maudy yang mau membeli es krim.

Ceritanya Om Aryo sama Tante Maudy pacaran lagi-,-a udah kayak ABG aja. Begitu melihat kedua orang tuanya, Kevin langsung berlari menghampiri Om Aryo dan Tante Maudy, Om Aryo kelihatan sedih acaranya diganggu anaknya sendiri. Jadi setelah beli es krim mereka langsung pulang.

Sedangkan Iqbaal, (namakamu), dan Anara kini tengah berada di salah satu Restoran Chinese. Sebelum pulang Anara ngebet minta makan di Restoran Chinese. Katanya dia pengen makan capcay kuah. Jadilah mereka bertiga di sini sekarang.

“Papa, jadi Tante (namakamu) ini calon Mamanya Nara ya?” tanya Anara polos, tangan mungilnya menahan tangan Iqbaal yang hendak menyuapinya lagi.

My Sweety Girl ×IDRWhere stories live. Discover now