Part 10

4.8K 366 2
                                    

Karya:'Deandra Raditha Putri'
@dean_raditha

Maaf kalo ada typo XD
______________________________________

Info dari Deankiyutt nyempil dikit eaaps_-
Karena kemarin ada beberapa yang nanyain apa maksud G/ PG yang nangkring di samping judul cerbung. Maka dari itu Dean mau ngasih tahu.
G/ PG itu semacam rating dalam Fanfic -fiksi penggemar-, arti dari kode itu adalah:
G : General Audience: Semua Umur.
PG : Parental Guidance Suggested: Beberapa hal mungkin tidak sesuai untuk anak.
Ini gue tambahin, buat pengetahuan kalian._. Jadi kalo sekiranya ada cerita ber-rate kayak gitu kalian bisa ngehindarinya sampai cukup umur.
PG-13 : Parents Strongly Cautioned: Beberapa hal mungkin tidak sesuai untuk anak di bawah usia 13.
R : Restricted: Mereka yang di bawah 17 tahun memerlukan pendampingan orangtua (usia bervariasi, tergantung tempat).
NC-17 : No One 17 and Under Admitted: Jelas-jelas tidak boleh dibaca oleh mereka yang berusia di bawah 17.
Sekian info dari Deankiyutt, semoga berguna'-')/
Sekarang saatnya baca cerbung MSG. Happy reading!
****

'Cup'

Aldi mencium tangan (namakamu), "Udah gak sakit lagi 'kan?" tanya Aldi mendongak menatap (namakamu) yang juga menatapnya tanpa kedip.
Dan saat itu jantung (namakamu) seolah berhenti mendadak. *matidong?_-

"Gimana? Masih sakit?" (namakamu) buru-buru menarik tangannya dan memalingkah wajah dari Aldi. Jantungnya kini berdetak liar, hingga (namakamu) takut jantungnya bisa keluar dari rongga dadanya.

Setelah sepersekian detik (namakamu) dapat menguasai dirinya, dia beralih menatap Aldi dengan dagu yang ia angkat tinggi supaya bisa bertatapan dengan mata sipit cowok itu.

"Apaan sih lo cium-cium segala," sembur (namakamu) galak, "kalo misalnya yang digigit nyamuk ketek gue, apa lo juga masih mau cium?" sambung (namakamu), Aldi mengangkat sebelah alisnya kemudian tersenyum miring.

"Kenapa gak bibir lo aja yang digigit nyamuk, hm?" Aldi menaik-turunkan alisnya, pertanyaan Aldi barusan langsung memberikan dampak yang besar bagi (namakamu), pipinya merona dan jantungnya kembali berdetak cepat.

"Haha, bercanda kali Obel. Muka lo woles aja napa? Keliatan banget mupengnya pengen gue cium," Aldi tertawa terbahak sambil merangkul (namakamu) dan sedikit menariknya menuju parkiran sepeda.

Namun baru beberapa detik (namakamu) melepaskan rangkulan Aldi, "Siapa juga yang mupeng pengen lo cium. Idih, amit-amit, ntar gue kena rabies."
Mata sipit Aldi menyipit tajam,

"Apa tadi lo bilang? Rabies?"
(namakamu) menutup mulutnya sendiri yang ngomong gak pake sensor, "Gak gue gak ngomong apa-apa," tukas (namakamu).

"Gak ngomong apa-apa ya? Hm, nih rasain!"

"Aaaa! Aldi rese lepasin! Haha," (namakamu) menggeliat dan mencoba melepaskan tangan Aldi yang menggelitiki pinggangnya.

"Gak, sebelum lo minta maaf."

"Aduh Al, haha, lepasin dong, geli!" (namakamu) masih berusaha melepaskan tangan Aldi, "emang gue, haha, salah apasih? Kok harus minta maaf segala?"

"Salah lo karena udah ngatain gue -secara gak langsung sama kayak hewan. Rabies 'kan penyakit yang biasanya menyerang hewan. Lo itu rese banget tahu gak!"

"Iya deh iya, gue minta maaf. Haha, Al udah dong, geli tahu!" Aldi menghentikan aksi menggelitiki (namakamu), tapi jarinya masih di pinggang (namakamu).

(namakamu) masih mengontrol napasnya yang memburu, sampai dia tidak sadar kalau Aldi tengah mengawasinya, "Hah, hah, pulang yuk Pit," dan kini (namakamu) mulai sadar kalau Aldi tengah menatapnya intens membuat (namakamu) salah tingkah.
Dirasa tidak bergeming, (namakamu) kembali memanggil Aldi, "Al," Aldi masih saja menatap (namakamu) intens, kedua tangannya yang masih berada di pinggang (namakamu) perlahan bergerak untuk menarik (namakamu) mendekat dan memeluknya erat.

My Sweety Girl ×IDROnde histórias criam vida. Descubra agora