Part 12

5.4K 345 1
                                    

Karya:'Deandra Raditha Putri
@dean_raditha

______________________________________

Rowan benar, dia hanya ayah angkat Anara. Anara bukan anak kandung Iqbaal. Tapi entah kenapa, Iqbaal sangat menyayangi Nara. Bahkan rasa sayangnya pada Nara melebihi rasa sayangnya pada dirinya sendiri. Oh, seperti inikah rasanya menjadi ayah?
Iqbaal memejamkan matanya, ia tak sanggup dan tak akan pernah sanggup kehilangan Nara setelah menjalani tiga tahun bersama malaikat kecilnya itu. Apapun yang terjadi, Iqbaal akan terus merawat Nara, sampai gadis kecil itu dewasa. Tak peduli dengan siapa dia harus berhadapan, sekalipun ibu kandung Anara sendiri.

****

Hari minggu enaknya jalan sama temen atau yang punya pacar jalan sama pacarnya. Kalau yang gak punya dua-duanya ya kayak (namakamu) gini.

Terus Iqbaal sama Aldi dianggep apaan?

Iqbaal?

(namakamu) gak tahu di mana cowok itu sekarang. Dia gak ngasih kabar sama sekali.

Lagian emang Iqbaal pacar (namakamu)? Enggak juga 'kan. Iqbaal 'kan belum nembak (namakamu), nembak dalam artian nyatain perasaannya dan minta (namakamu) jadi pacarnya.

Hubungan Iqbaal sama (namakamu) itu lebih mirip hubungan tanpa status. Iqbaal ngomong kalo dia calon suami (namakamu), tapi dia gak ada niatan atau mungkin belum ada niatan kali buat jadiin (namakamu) pacarnya dulu sebelum tunangan.

Kalau, Aldi?
Gak tahu tuh kemana bocah satu itu perginya. Sama sekali gak ada kabar. (namakamu) mau sms dia tapi pulsanya abis, mau nge-line Aldi, paketan internetannya juga abis. Kere banget deh.

"Mbak," panggil Kevin yang tiba-tiba nongol dan menghempaskan tubuh berlemaknya di samping (namakamu) yang lagi duduk males di sofa.

"Hm," (namakamu) cuman jawab dengan dehaman, kelewat males buat ngomong sama mahluk unyu di sampingnya ini.

"Mbak (namakamu) yang cantik banget kayak ibu peri, liat Kevin dong," (namakamu) mendengus, Kevin kalau baik kayak gini pasti ada maunya.

"To the point aja deh Vin. Kamu mau apa?" tanya (namakamu) ketus, Kevin nyengir lebar.

"Beliin Kevin es krim dong Mbak."
Tuh 'kan bener, apa (namakamu) bilang. Kevin mah kalau muji-muji (namakamu) pasti ada maunya, terbukti 'kan? Dia muji (namakamu) kayak ibu peri cuman karena pengen dibeliin es krim.
Eh tapi, ini ibu peri yang mana dulu? Kalo ibu peri yang ada di iklan obat cacing itu 'kan gendut. Wah Kevin ngajak perang nih kalau sampai ibu peri yang dia maksud ibu peri yang ada di iklan obat cacing itu.

Udah tua - kacamataan - gendut lagi.

"Beli sendiri aja sono, di minimarket depan komplek 'kan ada. Biasanya juga keluyuran sendiri berani," Kevin menggembungkan pipi chubbynya sambil bersidekap di depan dada dia menatap (namakamu) sebal.

"Yaelah Mbak. Kevin gak pengen es krim begituan. Kevin pengennya es krim di tempatnya Bang Kiki," Kevin menggoyangkan pundak (namakamu) yang lemas.

"Males ah Vin. Panas begini keluar rumah," tolak (namakamu).

"Justru karna panas begini paling enak makan es krim buatan Bang Kiki. Bayangin deh Mbak, es krim vanila sama mocca yang super lembut dikasih siraman saus coklat, terus di atasnya ditaburin potongan brownies sama oreo," Kevin ngelap ilernya sendiri yang tanpa sengaja keluar karena bayangin betapa enaknya es krim buatan Bang Kiki,

My Sweety Girl ×IDRWhere stories live. Discover now