Part 13

4.4K 315 8
                                    

Karya:'Deandra Raditha Putri
@dean_raditha

______________________________________

'Ya, ini tentang cinta pertama. Ketika aku bilang 'I Just Love You.. Not Others. I love you.. Till I Die. I Swear!' itu janjiku sama kamu dulu. Aku tipe orang yang selalu menepati janji, so... sampai sekarang, kamu masih ada di sini.' - Part 6

Bulshit! Dasar pembohong!
(namakamu) terus menarik Kevin, tanpa mempedulikan protesan adiknya. Samar-samar (namakamu) dapat mendengar Iqbaal berteriak menyebut namanya. (namakamu) tidak peduli, hatinya sudah terlanjur sakit, (namakamu) kecewa. (namakamu) benci dibohongi seperti ini.

"Mbak (namakamu), Kevin jangan ditarik-tarik, sakit Mbak," ini si Kevin ngomong kayak (namakamu) ngelakuin KDRT aja. Cuman ditarik begitu doang masa sakit? Sakitan mana sama hati Mbak (namakamu)? Pikir (namakamu) nyesek.

"Hiks," (namakamu) melepaskan tangan Kevin, kemudian berjongkok dan menutup wajahnya untuk menyembunyikan tangisannya.

Kevin yang berdiri di samping (namakamu) mulai kebingungan saat melihat kakaknya tiba-tiba nangis di tengah taman yang ada di kedai es krimnya Kiki. Untung aja taman ini sepi, jadi gak ada yang liat. Tapi tetep aja, Kevin malu kalo sampe ada orang yang lewat dan liat tingkah kekanak-kanakan kakaknya.

"Mbak udah dong jangan nangis. Anaknya Mas Iqbaal imut kok, jadi gak malu-maluin kalo diajak jalan," dan Kevin semakin panik saat tangis (namakamu) makin kencang. Niatnya mau nenangin kakaknya, eh malah tambah kenceng nangisnya.

"Aduh," Kevin menggaruk kepalanya bingung, "Mbak, udah dong nangisnya," Kevin menepuk-nepuk pundak (namakamu),

"jangan sedih Mbak. Meskipun duda(?) Mas Iqbaal 'kan ganteng. Terus mukanya keliatan masih muda juga, gak keliatan kok kalo dia bekas orang," tangisan (namakamu) makin menjadi-jadi.

Note: di sini ceritanya Kevin kelas satu SMP ya

"Vin," Kevin menoleh ke belakang,

"tolong jagain Nara bentar ya. Ajak dia main ke tempat bermain yang ada di sana," kata Iqbaal pelan sambil menunjuk arena bermain yang tak jauh dari tempat (namakamu) menangis.

Kevin mengangguk patuh, setelah Kevin pergi bersama Nara. Iqbaal mendekati (namakamu) dan berjongkok di depannya. Tangan Iqbaal terulur untuk menarik (namakamu) ke dalam pelukannya.

"Hei," bisik Iqbaal lembut di telinga (namakamu). (namakamu) yang masih sibuk dengan tangisannya sama sekali tak menyadari kehadiran Iqbaal. Jadi saat mendengar suara laki-laki itu, secara reflek, (namakamu) mendorong dada Iqbaal.

Iqbaal mengeratkan pelukannya, sama sekali tak membiarkan (namakamu) terlepas dari pelukannya, "Lepas," erang (namakamu), tangannya mendorong-dorong dada Iqbaal.

"Ssttt," Iqbaal berbisik lagi di telinga (namakamu), "kamu salah paham. Dengerin aku dulu (namakamu)," (namakamu) terisak pelan di pelukan Iqbaal, "Anara itu anak angkat aku," (namakamu) hanya diam, tangan Iqbaal bergerak mengusap punggung (namakamu).

Iqbaal menarik tubuhnya, melepaskan (namakamu) dari pelukannya. Kedua tangannya sekarang menelangkup wajah (namakamu), "Kamu kenapa nangis?" goda Iqbaal.

(namakamu) berusaha memalingkan wajahnya, sayangnya tangan Iqbaal yang menelangkup wajahnya membuat (namakamu) tak bisa berpaling dari wajah tampan Iqbaal. (namakamu) hanya bisa memejamkan mata dan menggigit bibir bawahnya untuk mengurangi rasa.... malu?
Ya (namakamu) malu, malu karena bersikap kekanak-kanak dan menangis di depan Iqbaal. ToT

"Kenapa gak dijawab, hm?" tanya Iqbaal lagi, (namakamu) dapat merasakan bibir hangat(?) Iqbaal mengecup kelopak matanya bergantian.

"Aku... aku kecewa, aku pikir kamu udah ngingkarin janji kamu sendiri," cicit (namakamu) sembari menunduk dalam, Iqbaal malah terkekeh. Setelah itu dia menarik (namakamu) untuk berdiri.

My Sweety Girl ×IDRWhere stories live. Discover now