Bab 29

1.9K 102 2
                                    

Jemari Flau terus menyusuri setiap buku yang tersusun rapi di dalam rak  buku Joyz, bahkan senyum manisnya tidak dapat dia cegah ketika dia melihat semua karyanya yang berjajar rapi di dalam rak buku.

" Kupikir dia berbohong dengan perkataannya yang menyukai karyaku. " Gumam Flau dengan senyum kecilnya.

Namun tidak beberapa lama, senyum kecil Flau lenyap tergantikan dengan ekspresi penasaran dengan satu buku yang terselip diantara karya-karya miliknya.

" JJ story? " Flau membaca judul buku itu dengan dahi berkerut bingung, terlebih dengan cover buku yang menggambarkan sepasang anak yang tengah berbalik dengan kedua jemari yang saling bertaut. Dan yang lebih parahnya lagi, entah mengapa Flau benar-benar familiar dengan sosok anak laki-laki itu.

Setelah perdebatan batin yang cukup lama, akhirnya Flau memilih untuk membuka buku itu dan tercekat begitu melihat isi buku yang ternyata adalah sebuah album foto. Namun itu semua tidak lebih mengejutkan jika saja album itu tidak menunjukkan potret kebersamaan Joyz dengan seorang gadis.

Gadis yang bisa dengan mudah Flau kenali sebagai Jenica. Dan dari sini pula, Flau akhirnya sadar bahwa JJ story adalah cerita milik Joyz dengan Jenica yang dikemas dalam sebuah potret. Begitu juga dengan cover album yang jelas-jelas memperlihatkan betapa dekatnya Joyz dan Jenica.

" Pantas saja aku merasa familiar dengan anak laki-laki itu. " Gumam Flau dengan senyum sedihnya, betapa bodohnya dia tidak menyadari bahwa sedari awal sosok anak laki-laki dalam cover itu adalah Joyz.

" Aku sudah selesai, Flau! " Seru Joyz yang baru saja keluar dari dalam walk in closetnya dengan wajah segar.

Tapi tidak dengan Flau yang spontan berbalik dengan pandangan yang cukup untuk membuat Joyz membeku saat itu juga, terlebih ketika dia tahu apa yang kini berada di dalam genggaman Flau.

" Apa kamu ingin menjelaskan siapa gadis yang ada di dalam album ini padaku, Joyz? "

" .... "

" Aku tidak akan memaksamu untuk menjelaskannya padaku, karena aku memang tidak punya hak untuk memaksamu. " Ucap Flau lagi dengan ekspresi tegarnya sebelum mengembalikan album foto itu ke tempat semula.

" Tunggu... " Cegah Joyz dengan cepat begitu melihat Flau berniat pergi meninggalkannya. " Dia Jenica, Jenica Weston. Aku bertemu dengannya ketika aku masih duduk di sekolah dasar. Dulu, dia gadis yang sangat cupu, bahkan dia tidak memiliki satu pun teman dan selalu menjadi korban bully.......karena itu, aku selalu melindunginya dari siapapun yang berusaha menganggunya. Tapi, 13 tahun lalu dia pindah dan kemudian aku kehilangan jejaknya. Sampai akhirnya....aku kembali bertemu dengannya di Dubai, tapi saat itu aku tidak mengenalinya karena penampilannya jauh berbeda.... "

" ..... "

" Aku tidak memiliki hubungan apapun dengannya, Flau. Aku berani menjaminnya. "

" Boleh aku berkata jujur padamu, Joyz? "

" Tentu. "

" Menurutmu....apa rencana pernikahan kita masih bisa terwujud? "

Deg....

Tubuh Joyz spontan membeku dalam sekejap begitu mendengar ucapan Flau yang menurutnya lebih seperti sebuah pernyataan.

" Kamu tahu Joyz...saat ini aku benar-benar tidak tahu harus bereaksi seperti apa?! Aku ingin marah!! Aku ingin cemburu!! Tapi...apa aku berhak melakukannya ketika aku bahkan menyakiti perasaanmu dengan terus bersama Nathan?! " Ucap Flau dengan nada frustasinya. " Dan sekarang pun, aku masih terus bertanya.....apa kita masih bisa melanjutkan hubungan ini ketika semuanya sudah berada di ujung tanduk seperti ini?! Apa kita masih bisa mewujudkan rencana pernikahan kita?! Dan apa kita masih bisa bersama ketika bayangan masa lalu kita masih terus mengejar kita seperti ini?! "

" Tidak bisakah kamu berhenti berkata bahwa kamu ingin mengakhiri hubungan kita?!! " Balas Joyz yang tidak lagi bisa menahan luka di hatinya.

Mengeluarkan semua luka yang selama ini berusaha dia pendam hanya untuk Flau, hanya agar Flau bisa kembali padanya. Namun apa itu semua berarti, ketika semua perjuangan juga permohonan Joyz selalu dibalas dengan ketidakpastian oleh Flau.

" Aku juga manusia yang memiliki hati Flau, tidakkah kamu tahu betapa terlukanya hatiku ketika kamu selalu berkata ingin mengakhiri hubungan ini? " Lirih Joyz tidak peduli dengan kedua matanya yang kini nampak berkaca-kaca, dia bahkan rela membuang harga dirinya dengan menangis dan memohon di hadapan Flau jika itu artinya Joyz bisa kembali bersama dengan Flau.

" Maaf... "

" Aku tidak butuh permintaan maafmu, karena yang kubutuhkan hanya kamu...kamu yang akan selalu berada disisiku. Apa permintaanku ini begitu sulit untuk kamu kabulkan, Flau? Apa pria itu jauh lebih penting untukmu dibanding dengan diriku? "

" Aku....aku tidak akan memilih siapapun diantara kamu juga Nathan, karena aku tidak bisa melihat kalian berdua terluka karenaku.... "

" ..... "

" Maaf, Joyz....aku sungguh minta maaf padamu.... " Lirih Flau sebelum berbalik membelakangi tubuh Joyz yang masih terdiam kaku.

" .....apa ini artinya hubungan kita benar-benar telah berakhir? " Tanya Joyz dengan suara seraknya.

" .....ya....benar-benar berakhir.. " Balas Flau dengan suara teramat lirihnya, karena jauh di dalam lubuk hatinya...kini Flau tengah menangis dengan pilunya.

" ...bahkan ketika perjuanganku baru dimulai? "

" Maaf...Joyz... "

Usai mengatakan hal itu, Flau kembali berbalik dan melepaskan cincin pertunangannya yang tersemat di jari manisnya sebelum mengembalikannya pada Joyz.

" Maaf karena akhirnya harus jadi seperti ini, Joyz.....tapi setidaknya sekarang aku sadar bahwa kamu adalah pria terbaik yang pernah kukenal. Mulai sekarang....carilah wanita yang jauh lebih baik dariku....wanita yang benar-benar bisa mengerti dirimu... " Lirih Flau sebelum dirinya benar-benar pergi meninggalkan Joyz seorang diri.

Air mata Joyz seketika jatuh, sepeninggal Flau. Begitu pula dengan tubuhnya yang seakan kehilangan seluruh kekuatannya hanya untuk sekedar berdiri.

" Ini hanya mimpi, bukan??.... " Tanya Joyz dengan suara lemahnya, karena dia bahkan masih bisa mengingat dengan jelas kebersamaannya bersama Flau selama seminggu ini.

Dan seharusnya kini....baik Joyz ataupun Flau tengah bersama-sama menghabiskan waktu seharian ini hanya untuk sekedar mengobrol dan tertawa. Tapi sekarang......??? Apa semua impiannya akan terwujud ketika hubungan yang selama ini dia pertahankan hancur dalam sekejap mata hanya karena sebuah album usang?!

Flau membekap mulutnya dengan kedua tangannya, semenjak dia memutuskan untuk pergi meninggalkan Joyz. Bahkan begitu dia masuk ke dalam taksi pun, air mata Flau masih terus mengalir membasahi kedua pipi putihnya.

" Semoga...ini yang terbaik untuk kamu juga Nathan...karena aku tidak akan memilih siapapun diantara kalian... "

_____

Nathan membanting ponsel mahalnya ke sembarang arah hingga ponsel itu seketika hancur tak bersisa, namun itu semua tidak bisa meredakan emosinya yang saat ini meluap begitu Flau sama sekali tidak menjawab telfon atau membalas pesannya.

Dan yang lebih parahnya lagi, bahkan dia mendengar kabar dari spy-nya bahwa Flau sama sekali tidak pulang ke apartemen sejak kemarin malam.

" Kemana kamu sebenarnya, Flau?! " Ucap Nathan yang kini berjalan tak tentu arah dengan rahang mengatup.

_____

#jgn lupa vote sllu yah readers!! 😊

Joyz & Flau in WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang