Bab 25

1.7K 94 7
                                    

Dari kejauhan Joyz masih bisa melihat sosok Flau yang kini tengah berdansa dengan mesranya bersama Nathan yang kini tengah tersenyum bahagia. Membuat Joyz lagi-lagi tersadar betapa jauh jarak antara dirinya dengan Flau saat ini.

" Apa kamu juga ingin berdansa seperti mereka? " Tanya Jenica yang sialnya salah menebak isi pikiran Joyz.

Namun alih-alih menolak, Joyz malah tersenyum tipis lalu mengulurkan sebelah tangannya ke arah Jenica, sedangkan Jack sontak melongo melihat apa yang baru saja Joyz lakukan.

Nathan semakin tersenyum begitu mata coklatnya menangkap sosok Joyz yang tengah berdansa bersama dengan gadis lain. Dan batinnya mengatakan bahwa ini benar-benar moment yang sangat sayang jika dilewatkan oleh Flau.

" Eh? Bukannya itu Joyz? "

Mendengar ucapan Nathan, Flau seketika menoleh dan menatap tidak percaya ke arah Joyz yang tengah berdansa dengan gadis lain.

Dan jujur saja, ingin rasanya Flau berlari ke arah Joyz dan memeluk pria itu dengan erat, menunjukkan bahwa hanya Flau-lah yang boleh berdansa dengan Joyz. Egois memang, ya...Flau paham akan hal itu, namun lebih dari apapun hati kecilnya seolah berteriak untuk pergi meninggalkan Nathan dan berlari ke arah Joyz saat itu juga.

Namun apa daya, yang bisa Flau lakukan adalah hal sebaliknya, dia tetap bertahan bersama Nathan. Membiarkan hati kecilnya terluka sedikit demi sedikit.

Sedangkan di lain pihak, Joyz hanya bisa saling memandang dengan Flau yang juga balas memandangnya dengan pandangan yang entah mengapa tidak dapat dia artikan. Namun satu-satunya hal yang dapat Joyz mengerti adalah hatinya yang seakan tersayat melihat kebersamaan Flau bersama Nathan.

_____

Marco tersenyum begitu melihat kebersamaan putrinya dengan Joyz dari kejauhan, sedangkan Jaren tampak menatap ke arah yang sama tapi dengan ekspresi yang berbeda, ekspresi yang tidak siapapun paham akan arti dibalik ekspresi miliknya.

Namun lebih dari apapun itu, Jaren benar-benar mengkhawatirkan Jenica, sebagai seorang pria dia sangat paham akan perasaan yang dimiliki oleh seorang Joyz Loyard. Pria itu terlihat begitu mencintai calon istrinya, Flaurestya Housten.

" Dad, aku sungguh mengkhawatirkan Jenica. " Ucap Jaren dengan nada khawatirnya yang justru dibalas oleh kekehan Marco.

" Tidak ada yang perlu kau khawatirkan, Jaren. "

" Tapi... "

" Biarkan adik kecilmu itu merebut kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya sejak awal. "

" Termasuk menghancurkan rencana pernikahan mereka?! "

" Pernikahan? " Ulang Marco dengan senyum remehnya. " Dad rasa itu tidak akan pernah terjadi, kau bisa lihat sendiri bagaimana kondisi hubungan mereka saat ini. " Lanjut Marco yang semakin tersenyum remeh ke arah Joyz juga Flau yang kini hanya bisa saling berpandangan.

Mendengar ucapan ayahnya itu, Jaren terpaksa mengikuti arah pandang Marco dan hanya bisa menghela nafasnya pertanda pasrah dengan apapun keputusan Jenica.

_____

Baik Joyz maupun Flau seketika berhenti berdansa begitu lagu terakhir telah sepenuhnya berhenti dan satu persatu pasangan mulai kembali ke tempat mereka masing-masing, begitu pula dengan Joyz dan Flau yang kemudian mundur dan beranjak ke pinggir aula bersama dengan pasangan mereka.

" Joyz.... "

" I'm sorry, Jeny. Untuk sementara waktu ini aku ingin menyendiri dan jangan ikuti aku. " Potong Joyz dengan suara lelahnya sebelum pergi meninggalkan Jenica yang kini tampak cemberut.

Joyz & Flau in WeddingOnde as histórias ganham vida. Descobre agora