Bab 3

3.8K 208 1
                                    

Usai kepergian Jack yang hampir merusak mood paginya, Joyz segera mengambil ponselnya yang masih berada di dalam saku jasnya lalu menekan tombol power untuk menyalakan ponselnya yang ternyata tidak aktif.

" My God! " Joyz terkejut begitu melihat banyak sekali notif misscall yang berada di layar ponselnya itu.

Tanpa ragu, Joyz kembali menghubungi Rose dan berharap semoga saja ibunya tercinta itu tidak akan mengocehinya.

" Kemana saja kamu, Joyz?! Kamu mau membuat mom jatuh sakit karena rasa khawatir yang berlebihan padamu, hah?! "

" Sudah kuduga. " Batin Joyz begitu mendengar ocehan Rose yang terdengar seperti alunan suporter sepak bola. " Ok, I'am sorry mom. Aku tidak tahu kalau ponselku ternyata tidak aktif dan tenang saja semalam aku bersama Flau. " Jelasnya yang spontan membuat Rose mendesah lega.

" Baiklah. "

" Jadi, apa ada masalah sampai mom menghubungiku sendiri? "

" Apa harus ada masalah terlebih dahulu jika seorang mom menghubungi putranya sendiri? "

Joyz spontan terkekeh begitu mendengar pertanyaan Rose. " Okay, kurasa itu tidak diperlukan. "

" Tentu saja. Lagipula, mom menghubungimu karena mom ingin kamu dan Flau kemari secepatnya. "

" Untuk? "

" Astaga, kamu ini. Tentu saja untuk melihat gedung pernikahan kalian. "

" Ah...baiklah, aku akan memberitahu Flau dulu. "

" Kalau bisa secepatnya. "

" Yes, mom I know. " Balas Joyz yang kemudian memutus sambungannya dengan Rose, sebelum menghubungi sekretarisnya.

Tokk..tokk..

" Masuk. "

Begitu mendengar perintah dari tuannya, Nyna segera masuk dan sedikit menunduk hormat ke arah Joyz yang tengah bersandar di kursi kebesarannya.

" Ada yang bisa saya bantu, tuan? "

" Panggil Jack kemari. " Ucap Joyz dengan nada memerintahnya.

" Baik, tuan. " Nyna kembali menjawab sebelum pergi meninggalkan ruangan Joyz.

" What's wrong, Joyz? " Tanya Jack begitu dia membuka pintu ruangan sahabatnya itu.

" Kau masih ingat pembicaraan kita mengenai Arlando Group bukan? " Joyz balas bertanya dengan nada seriusnya.

" Yup. "

" Aku sudah meminta Jared untuk menyelidikinya selama beberapa hari ini. "

" Lalu? "

Mendengar pertanyaan Jack, seulas senyum misterius kini terukir di wajah tampan Joyz. " Kurasa bekerja sama dengannya bukanlah ide yang buruk, terlebih dengan ambisi besar yang dimilikinya. "

Jack sontak terdiam ketika mendengar ucapan sahabatnya itu, tanpa penjelasan yang lebih terperinci pun dia sangat tahu arti senyuman yang kini membingkai wajah sahabatnya itu. " Jangan bilang kau punya rencana lain selain bekerja sama dengannya, Joyz?! " Tebak Jack yang seakan tepat sasaran begitu Joyz semakin tersenyum misterius ke arahnya.

" Tepat sekali. "

" Astaga, bisakah kau berhenti menambah musuhmu, Joyz?! " Jack semakin merutuki sifat Joyz yang terlalu ambisius itu.

Joyz terkekeh begitu melihat Jack yang sepertinya tidak setuju dengan rencana lain yang dimilikinya, namun menjadi ambisius adalah hoby yang paling diminati oleh seorang Joyz Loyard.

Joyz & Flau in WeddingWhere stories live. Discover now