Bab 14

1.8K 95 0
                                    

Joyz duduk bersandar di atas kap mobil sportnya dengan kedua tangan bersedekap, sedangkan kedua mata kecoklatannya kini menatap sosok gadis manis yang berada si hadapannya itu dengan pandangan ragu.

" Jadi, kau benar-benar Jenica yang itu? " Joyz kembali memastikan bahwa gadis yang kini berada di hadapannya itu adalah gadis yang sama dengan gadis yang tidak sengaja ditemuinya ketika berada di Roma.

" Yupz, this is me! " Seru Jenica yang bahkan mengangguk antusias. " Aku benar-benar tidak menyangka bahwa kita bisa bertemu lagi! "

" Ya, kurasa ini benar-benar sebuah kebetulan yang aneh. "

" Maksudmu? "

" Entahlah, aku masih tidak percaya bahwa kita bisa bertemu lagi di 2 negara yang berbeda, jika ini benar-benar sebuah kebetulan. "

" Hmmm...kamu benar...tunggu!! Apa..jangan-jangan kamu menguntitku yah?!! " Seru Jenica yang spontan memeluk dirinya sendiri lalu melangkah mundur secepat mungkin, menjauh dari Joyz yang kini melotot tidak percaya ke arahnya.

" Hei! Seharusnya aku yang bilang seperti itu! " Seru Joyz yang merasa harga dirinya terluka karena dituduh sebagai seorang penguntit.

Jenica sontak tertawa melihat wajah Joyz yang nampak lucu ketika memprotes tebakannya dan dengan langkah santai dia kembali berjalan ke arah Joyz lalu menepuk bahunya dengan pelan.

" Wajahmu terlihat lebih baik ketika berseru seperti itu, Joyz. " Ucap Jenica yang kini menatap lekat ke arah Joyz yang spontan terdiam seketika.

" Apa maksudmu? " Joyz balas bertanya dengan sedikit berdeham, sedangkan di dalam hatinya dia bertanya-tanya kenapa bisa dia hampir kehilangan kontrol bicaranya hanya karena gadis lugu seperti Jenica.

" Kamu tahu..sejak tadi wajahmu itu terlihat begitu kelelahan, Joyz. Karena itu aku membuat sedikit lelucon, setidaknya hanya itu yang bisa kulakukan untukmu. "

Joyz balas menatap Jenica dengan lekat dan saat itu juga Joyz berani bersumpah bahwa dia benar-benar merasa familiar dengan kedua mata biru yang kini balas menatapnya dengan pandangan bertanya.

" Apa....kita pernah bertemu sebelumnya? " Joyz seketika panik ketika sadar bahwa isi hatinya malah tersuarakan begitu saja.

Membuat bibir mungil Jenica spontan terangkat membentuk seulas senyum manis. " Tentu saja, bukankah kita sudah pernah bertemu di Roma. "

" Kau tidak perlu menjawab pertanyaanku, lagipula....tadi aku hanya tidak sengaja mengiramu seperti orang yang kukenal. " Ucap Joyz yang kembali mendapatkan ketenangannya lagi.

" Begitu rupanya. " Balas Jenica yang dengan cepat mengangguk mengerti lalu kembali melangkahkan kakinya menghampiri Joyz, mengikis jarak diantara mereka yang berakhir dengan Joyz yang spontan menjauh.

" Apa maumu? " Tanya Joyz dengan pandangan tajam miliknya.

" Ayo kita jalan-jalan. " Jawab Jenica yang mau tidak mau membuat Joyz menatapnya dengan dahi berkerut.

" Hah! "

" Ayo, tunjukkan aku beberapa tempat yang menyenangkan di New York. " Pinta Jenica dengan puppy eyes miliknya.

" Aku tidak bisa, aku harus kembali ke kantor. " Tolak Joyz yang dengan cepat masuk ke dalam mobil sportnya.

Namun hal yang tidak diduganya malah terjadi, gadis manis bernama Jenica itu malah mengekorinya sampai ke dalam mobil Joyz.

" Bisa kau keluar? " Tanya Joyz yang lebih seperti perintah.

" Ayolah, Joyz....baru beberapa hari ini aku berada di New York, jadi aku tidak tahu tempat apapun disini. " Rengek Jenica yang sungguh membuat Joyz ingin marah.

Joyz & Flau in WeddingWhere stories live. Discover now